37. Hendra nembak Lifia

213 41 3
                                    

📆 Rabu

Fian berangkat ke kampus dengan bersemangat. Ia sudah tidak sabar untuk memberitahukan pada Dhea terkait rencananya mengajak jalan-jalan nanti malam.

Saat Fian akan masuk ke dalam lift yang baru saja terbuka, ada Lifia yang menghampirinya.

"Kenapa, Fi?" tanya Fian.

Bukannya menjawab, Lifia malah bertanya. "Mau ke lantai 3 kan?"

"Iya," jawab Fian.

"Boleh bareng? Kelas gue juga di lantai 3."

"Iya, boleh. Ayo masuk!"

Fian dan Lifia masuk ke dalam lift.

Akhirnya gue bisa berduaan sama Fian, walaupun cuma sebentar. Batin Lifia.

•••

"Oh ya, Fi," ucap Fian.

Lifia menoleh. "Kenapa, Yan?"

"Ntar malem lo sibuk nggak?" tanya Fian.
Jantung Lifia mendadak berdetak lebih cepat dari yang seharusnya.

Jangan-jangan Fian mau ngajak gue ngedate? Tebak Lifia.

"Fi!" panggil Fian.

Lifia tersadar. "Eh, sorry. Ntar malem gue nggak sibuk kok. Emangnya kenapa?"

"Ntar malem ketemuan yuk!" ajak Fian.

"Ke-ketemuan?" tanya Lifia memastikan ia tidak salah mendengar.

"Iya."

"Di mana? Jam berapa?"

"Taman Kota. Jam 7."

"Oke."

"Bisa kan?"

"Bisa kok."

Ting! Pintu lift terbuka. Fian dan Lifia keluar.

"Yaudah gue ke kelas dulu ya," pamit Fian.

"Iya. Sampe ketemu ntar malem," ucap Lifia tersenyum.

Fian membalas dengan tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lalu ia pergi.

Lifia menuju ke kelas dengan hati yang berbunga-bunga.

•••

"Lifia!" sapa Dhea yang ternyata sudah datang.

"Hai, Dhe," balas Lifia lalu duduk di sebelah Dhea.

"Lo kenapa, Fi? Kok senyam-senyum gitu?"

"Nggak papa kok hehe."

"Oh. Eh, itu tadi lo bareng sama Fian bukan? Atau gue salah liat?" tanya Dhea karena ia hanya sempat melihat sekilas saja dan itupun dari kejauhan.

"Bu-bukan kok. Itu tadi kating. Gue juga nggak kenal dia siapa," jawab Lifia yang entah kenapa memilih untuk berbohong.

"Tapi postur tubuhnya mirip sama Fian ya."

"Iya. Tapi wajahnya beda kok."

"Oalah."

•••

📍12.45

Dhea baru saja tiba di kosnya. Setelah menaruh motor, ia masuk ke dalam kamar.

Saat Dhea menaruh tas di atas meja, tiba-tiba handphonenya berdering. Fian's calling ....

"Halo, Dhea."

"Iya. Kenapa?"

"Lo udah pulang ya? Tadi gue sempet liat lo keluar dari parkiran."

3 Pilihan || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang