📆 Kamis
🕛 19.17Dhea sudah bersiap dengan jaket soft bluenya. Ia segera mengambil handphone dan kunci motor lalu pergi ke kamar Syila untuk berpamitan. Ya, sesuai rencananya beberapa hari lalu, malam ini ia akan menyelesaikan permasalahan yang melibatkan dirinya dan 3 lelaki.
Dhea menuju ke taman yang tidak jauh dari kos. Ia sengaja memilih taman itu karena biasanya jika weekdays taman tidak terlalu ramai.
•••
5 menit kemudian, Dhea tiba di taman. Setelah memarkirkan motor, ia segera mencari tempat duduk yang bisa muat untuk 4 orang. Setelah hampir 3 menit mengelilingi taman, akhirnya Dhea menemukan sebuah gazebo yang sedang kosong. Ia langsung menuju ke sana.
Setelah duduk di gazebo, Dhea mengambil handphone lalu mengirimkan pesan ke Fian, Gio, dan Leo yang mengatakan kalau ia ada di gazebo dekat pohon rindang.
Tak lama kemudian, datanglah Fian.
"Hai," sapanya tersenyum manis.
"Duduk, Yan!" suruh Dhea.
"Iya, Dhe," balas Fian lalu duduk di hadapan Dhea.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Fian sudah tidak sabar.
"Bentar ya, gue masih nunggu yang lain," ucap Dhea.
"Yang lain? Siapa?" tanya Fian.
Belum sempat menjawab, tiba-tiba ada yang memanggil nama keduanya.
"Dhea! Fian!"
"Leo! Lo ngapain ada di sini?" tanya Fian.
"Gue diajak Dhea ketemuan," jawab Leo.
"Lah kok sam-"
"Kalian kok ada di sini juga?" tanya seseorang yang baru tiba.
"Gio!" pekik Fian dan Leo menoleh.
"Nah, berhubung udah pada dateng, gue akan mulai ngomong. Tapi sebelumnya, silakan duduk dulu!" ucap Dhea.
"Bentar, Dhe! Ini maksudnya apa ya? Lo sengaja ngajak kita bertiga buat ketemu lo di sini?" tanya Fian.
"Iya," jujur Dhea.
"Gue pikir cuma gue doang yang lo ajak ketemuan," ucap Gio.
"Sama. Gue juga mikirnya gitu," ucap Leo.
"Enggak. Gue ngajak kalian bertiga sekaligus. Yaudah yuk duduk dulu!" ajak Dhea.
Meskipun masih bingung dan tidak mengerti maksud mereka dipertemukan itu apa, tapi Gio dan Leo segera duduk di sebelah Fian.
"Makasih buat kalian bertiga yang udah mau gue ajak ketemuan. Tujuan gue ngumpulin kalian di sini adalah buat ngelurusin semuanya. Gue tau belakangan ini hubungan kita terutama kalian bertiga itu nggak baik-baik aja. Gue tau sebenernya kalian udah saling kenal dan temenan sejak kecil. Tapi sekarang gue ngeliatnya kalian kayak saling musuhan. Gue mau tanya dulu, apa penyebab hubungan kalian renggang itu karena gue?" tanya Dhea memulai inti pertemuan mereka.
"Ini bukan salah lo Dhe, tapi mereka berdua. Gue yang lebih dulu suka sama lo tapi mereka malah ikut-ikutan," jawab Fian melirik tak suka ke saudara kembar di sampingnya itu.
"Gue nggak tau kalau cewek yang lo suka itu Dhea. Lo nggak pernah bilang namanya kan dan lo juga nggak pernah ngasih tau wajahnya gimana. Terus di saat gue nggak sengaja ketemu sama Dhea, gue suka sama dia, apa itu salah gue? Enggak kan! Gue juga nggak ngerencain bakal suka sama Dhea tapi itu terjadi tanpa gue sengaja," jelas Gio tidak terima ia disalahkan.
"Sama. Gue juga kayak Gio. Gue nggak tau kalau cewek yang lo suka ternyata cewek yang gue suka juga," ucap Leo.
"Bentar! Jadi, Kak Gio sama Kak Leo suka sama gue?" tanya Dhea yang terkejut mengetahui fakta itu. Tadinya memang sempat terpikirkan dalam hatinya kalau Gio dan Leo ada perasaan padanya. Tapi karena Dhea tidak mau kegeeran, jadi ia menampik pikiran itu.
"Iya, gue suka sama lo," jawab si kembar bersamaan.
"Kok lo nggak tanya ke Fian juga?" tanya Gio kemudian.
"Dhea udah tau. Gue udah sempet nembak dia," jawab Fian.
"Apa? Lo nembak Dhea?" kaget Leo.
"Iya. Tapi gue ditolak," sedih Fian.
"Lo nolak Fian? Apa itu artinya lo suka sama gue?" tanya Leo mulai pede.
"Atau malah gue yang lo suka?" tebak Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Pilihan || END
Teen Fiction✨ Dheana dan 3 lelaki tampan ✨ *** Dheana memasuki perkuliahan semester 3. Kali ini ia terlibat masalah percintaan dengan 3 lelaki sekaligus. Mereka adalah Fian, Gio, dan Leo. Dheana dan Fian sudah saling mengenal sejak semester 2. Awalnya Fian ragu...