50. Spill nama dia

536 49 4
                                    

Bentar-bentar!!!

Aku cuma mau ngomong dikiitt

Sebelum kalian baca part ini,

Tolong siapkan mental kalian ya!!!

Hati-hati juga karena part ini bisa menimbulkan rasa penasaran yang besar hehe

Okelah,

Silakan mulai dibaca!!!

•••

📆 Jum'at

Hari ini adalah hari terakhir Dhea berada di kota untuk semester ini. Ya, karena UAS sudah selesai dan saatnya liburan semester, maka Dhea akan pulang ke desanya.

"Dhea!" panggil Syila yang baru saja masuk ke kamar Dhea.

Dhea yang sedang mengecek barang-barang bawaannya langsung menoleh ke arah pintu. "Ada apa, La?" tanyanya.

"Boleh jujur nggak, Dhe?" tanya Syila.

"Ya boleh lah, La," jawab Dhea menghampiri Syila.

"Gue lagi males makan nasi," ucap Syila.

"Oke. Terus?"

"Kalau pagi ini kita sarapannya beli roti aja gimana?"

"Iya, boleh. Kebetulan gue juga lagi nggak mood makan nasi, tapi udah laper. Kayaknya roti pilihan yang tepat buat ganjel perut."

"Yaudah ntar sebelum pulang kita mampir ke minimarket depan kampus aja ya."

"Oke, La."

"Makasih ya, Dhe. Gue balik ke kamar dulu."

"Iya, La."

•••

Setengah jam kemudian, Dhea dan Syila sudah menyelesaikan urusan dengan barang-barangnya. Mereka juga sudah yakin tidak ada satupun yang tertinggal.

"Eyang ada di kamarnya kan, La?" tanya Dhea sambil mengunci pintu kamarnya.

"Kayaknya sih gitu, Dhe. Gue belum ngeliat eyang keluar kamar," jawab Syila yang melakukan hal sama dengan Dhea.

"Kita samperin yuk!" ajak Dhea.

"Yuk!" setuju Syila.

Dhea dan Syila menuju kamar eyang. Sesampainya di depan kamar, Dhea segera mengetuk pintu. Tak lama kemudian, muncullah sosok eyang yang tersenyum hangat pada kedua anak kosnya itu.

"Udah mau berangkat, Mbak?" tanya eyang. Sebelumnya beliau memang sudah mengetahui perihal Dhea dan Syila yang akan pulkam hari ini.

"Iya, Eyang. Saya sama Syila pamit dulu ya. Eyang jaga diri baik-baik! Bulan depan kita kembali ke sini," pesan Dhea.

"Iya. Mbak Dhea sama Mbak Syila hati-hati pulangnya! Semoga sampai rumah dengan selamat. Titip salam juga buat keluarga di sana," pesan eyang.

"Iya Eyang, nanti kita sampaikan," ucap Dhea. Lalu ia mencium punggung tangan eyang. "Pamit dulu ya, Eyang. Assalamu'alaikum."

Syila juga demikian. "Assalamu'alaikum, Eyang."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," balas eyang.

•••

Sesuai yang telah disepakati tadi, Dhea dan Syila mampir dulu ke minimarket depan kampus.

3 Pilihan || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang