Malam ini Dhea tidak bisa rebahan dengan tenang karena sedari tadi handphonenya terus berdering karena Fian meneleponnya. Dhea sedang malas berbicara dengan lelaki itu. Ingin rasanya mematikan hp saja agar tidak terus-menerus ditelepon, tapi Dhea berpikir pasti di hari esok Fian akan menghampirinya untuk meminta penjelasan.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Dhea memutuskan untuk menjawab panggilan tersebut.
"Akhirnya lo mau ngangkat telfon gue."
"Ada apa?"
"Gue minta maaf ya soal di parkiran tadi. Gue nggak bermaksud bikin lo malu."
"Nggak papa, udah gue maafin juga."
"Makasih ya."
"Iya."
"Hm, Kamis besok lo kuliah kan?"
"Iya."
"Gio sama Leo belum ngajak lo berangkat bareng kan?"
"Kenapa nanya gitu?"
"Soalnya Kamis besok gue mau ngajak lo berangkat bareng terus pas lo selesai kelas, gue mau ngajak lo ke rumah gue."
"Hah? Ke rumah lo? Ngapain?"
"Nyokap gue mau ketemu sama lo."
"Ketemu sama gue?"
"Iya. Lo mau ya? Please! Soalnya nyokap gue berharap banget lo mau ke sini."
"Emang nyokap lo tau siapa gue?"
"Tau. Gue bilang kalau lo adalah cewek yang gue cinta. Makanya nyokap mau ketemu dan kenalan sama lo."
"Hm, gimana ya, Yan? Gue ragu buat ketemu nyokap lo."
"Nggak usah ragu, Dhe. Nyokap gue nggak galak kok. Dia juga nggak bakal marahin lo. Lo mau ya ke rumah gue. Please, demi nyokap gue!"
"Oke, gue mau."
"Yes! Makasih ya."
"Sama-sama."
•••
📆 Kamis
Dhea, Lifia, dan Fian dkk keluar dari lift yang telah mengantarkannya ke lantai 3 gedung fakultas. Tadi mereka tidak sengaja bertemu di lantai 1.
"Ntar jadi, Yan?" tanya Dhea memastikan.
"Jadi dong," jawab Fian.
"Kalian mau ke mana?" tanya Lifia tiba-tiba nimbrung.
"Ke rumah gue," jawab Fian.
"Ngapain?" tanya Hendra.
"Mama mau kenalan sama Dhea."
"Wih, Dhea mau dikenalin sama camer," ucap Vadli.
"Apaan sih, Dli. Orang cuma mau kenalan biasa aja kok," balas Dhea.
"Kita-kita nggak diajak sekalian, Yan?" tanya Riza.
"Kagak. Mama cuma mau ketemu sama Dhea, bukan kalian semua."
"Yahhh."
"Ke kelas sekarang yuk, Fi!" ajak Dhea.
"Yuk, Dhe!" setuju Lifia.
"Gue anterin ya, Dhe," ucap Fian.
"Gue anterin ya, Fi," ucap Hendra.
"Ngikut aja lo, Ndra," cibir Fian.
"Bodo," acuh Hendra. "Yuk, Fi!" ajaknya kemudian.
"Iya," balas Lifia.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Pilihan || END
Teen Fiction✨ Dheana dan 3 lelaki tampan ✨ *** Dheana memasuki perkuliahan semester 3. Kali ini ia terlibat masalah percintaan dengan 3 lelaki sekaligus. Mereka adalah Fian, Gio, dan Leo. Dheana dan Fian sudah saling mengenal sejak semester 2. Awalnya Fian ragu...