Start:1-06-2021
Note:Please vote and coment!happy reading 😡💛"Jae lagi?"lisa menghembuskan nafas kasar lagi lagi lagi lagi dan lagi jaehyun pulang larut setiap hari.
"Aku bahkan gak ingat di mana kamu pulang lebih awal,kamu kemana aja?""Aku kan lag-
"Aku kan lagi lembur,alasan kamu selalu sama lembur lembur dan lembur kamu gak mikirin aku,aku khawatir jae"Jaehyun terdiam
"Tolong jawab jujur,kamu kemana aja"lisa mengeratkan pegangan nya pada jas jaehyun yang pria itu kenakan.
"Aku lembur lis"lisa menghembuskan nafas nya ke dua kali lalu berjalan dengan langkah frustasi."Ia kamu bakalan terus lembur aku percaya tenang aja"lisa berjalan dengan wajah frustasi meninggalkan jaehyun yang tersenyum.
-
Lisa duduk termenung di jendela apartemen,kembali ke masa lalu yang kelam dan kelam di masa lalu malah berpindah ke dunianya yang baru.
Lisa tersenyum saat di mana jaehyun dan juga dirinya yang senang akan adanya hyunjin dulu,namun berbeda dengan sekarang,tak ada pilihan selain menjalaninya.
Beberapa menit termenung ia berjalan gontai keluar kamar menuju dapur, tenggorokan nya kering.
"Lis"lisa menoleh setelah meneguk air putih dingin dari lemari pendingin."Aku pergi dulu ya tadi ada telphone dari kantor kalau ada-"Lisa menatap jaehyun dengan pandangan melas
"Siang gini?katanya kamu kan libur""Maaf lis tapi ini penting nanti aku usahain pulang cepat"Tak ada kecupan di kepalanya,layaknya ia saat bersama jaehyun dulu.
'kamu bakalan tau gimana kalau aku gak ada nanti'
Bolehkah ia mengulang waktu?dimana ia takkan mau pernah bertemu jaehyun,jika saja bisa di pastikan ia takkan pernah menyapa,menatap,bahkan berteman dengan jaehyun.
"Andai,andai itu terjadi"
-
"M-mom"jennie menatap soobin tajam,soobin yang menunduk tak berani menatap jennie.
"Kamu dapat nilai C sekarang intinya KAMU BELAJAR DARI MANA KENAPA NILAI KAMU RENDAH"soobin tersentak dan terdiam setelahnya."JAWAB"kedua kalinya ia tersentak tapi mulutnya terasa kelu.
"Jen ini ada apa sih kenapa ribut mulu"kai datang dengan wajah khas bangun tidur dan jennie yang menatapnya kesal.
"Liat nih anak kamu!udah bodoh penakut lagi"Kai menatap jennie dan beralih pada soobin.
"Enak aja dia bukan anak aku ya,anak kamu kali"jennie memutar bola mata malas sembari menatap kai dongkol.
"Aku gak rela kalau dia jadi anak aku ya!"Keduanya berdebat tak ada yang ingin mengalah di antara keduanya,soobin memilih berjalan pergi ke luar apartemen dengan pandangan kosong.
'liat nih anak kamu udah bodoh penakut lagi!
'enak aja dia bukan anak aku ya!anak kamu kali'
'aku gak rela kalau dia jadi anak aku!'
Soobin menendang kasar dinding apartemennya,ingin marah tak ada gunanya,ingin menangis ia malah di anggap lemah,apa mereka lupa dia itu manusia.
Soobin menutup wajahnya dengan kedua tangan,wajah kecewanya tak bisa ia tutupi lagi.
"Jangan di pikirin lagi,soobin boleh nangis boleh marah gpp,tante tau gimana perasaan soobin"raut kecewanya seakan runtuh dengan raut wajah berseri saat melihat lisa yang mengelus kepalanya."Jangan di pendam sendiri gak baik,waktu bakalan nunjukin dimana letak bahagianya soobin,jangan sedih lagi ya"soobin mengangguk patuh dengan wajah yang memerah menahan air matanya.
"Jangan nangis terus tante gak mau air mata soobin jatuh cuma gara gara hal yang sama sekali gak meduliin soobin,udah jangan nangis lagi,jangan dengerin kata jelek orang di luar sana,mereka gak tau gimana rasanya jadi soobin"
"Anggap aja mereka cuma orang yang iri sama soobin ok,tapi jangan pernah tanam dendam sama siapapun,itu gak baik,soobin gak usah cuek sama mereka,ramah seperti biasa"
Soobin menatap lisa lekat,di matanya wanita itu seolah selalu menerangi hari buruknya,elusan kepala yang di layangkan setiap hari membuat matanya selalu berkaca kaca,tak pernah ia mendapat perlakuan layaknya seorang ibu padanya selama ia mulai berumur 1 tahun.
-
"Tante anterin soobin ke sekolah ya!"lisa menoleh lalu mengangguk hari ini entah kenapa ia merasa bahagia walau ia yang akan mengantarkan hyunjin ke sekolahnya bertambah soobin.
"Yaudah ay-
"Ngapain si culun ini ikut?"soobin menatap hyunjin,dan lisa yang menatap keduanya.
"Gpp sekali kali kan,lagi pula mom mau buat kalian akur"hyunjin berdecih enteng sembari menatap soobin dari bawah sampai atas."Akur?cih menjijikkan"soobin terdiam dan menatap lisa penuh harap.
"Sekali aja hyunjin,kamu gak kasian sama soobin sekali aja mommy mohon"hyunjin tak peduli akan permohonan itu ia berjalan dengan santai dengan membawa ransel mewahnya dan masuk ke mobil tanpa sepatah katapun lagi."Tante,kalau gini soobin gak jadi aja,kak hyunjin gak bakalan mau"soobin menendang nendang kecil batu di depannya sembari menunggu jawaban wanita di depannya.
Lisa menghela nafas lalu memegang pundak pemuda itu.
"Gpp soobin punya hak juga kok,tante cuma pengen kalian saling bicara,tapi mungkin gak bakalan tercapai,yang terpenting keinginan soobin terkabul"soobin menatap lisa berbinar lalu segera berlari cepat ke arah bagasi.Lisa tersenyum lembut dan menggelengkan kepalanya.
Di tengah perjalanan hanya hening,soobin yang terlihat kaku,hyunjin yang tak peduli sembari menatap jalanan dari balik kaca mobil dan lisa yang antara fokus dan tak tau ingin berbicara apa.
"Tante soobin dapet temen baru lo,namanya Hueningkai,nama akhirnya mirip sama nama dad"lisa tersenyum lalu menoleh sekilas ke arah belakang.
"Bagus dong,soobin udah dapet temen baru,tapi kalau dia ngajak yang buruk sama soobin jangan mau ya,kita gak tau gimana sifat aslinya"soobin mengangguk" semangat entah kenapa ia malah senang saat menceritakan pengalamannya di sekolah.
Hyunjin hanya menyimak keduanya dengan wajah malas dengan putaran mata.
'sampah'Batinnya[Pengen ngejitak kepala lu jin tapi gw nyadar ini tuh fiksi;(]
Lah hampir seribu kata njir.
Dah lama kaga up,tapi perasaan cuma tiga hati dah😌
Eh salah maksudnya tiga hari🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
MOM×°
RandomMawar berduri,terkenal kuat dan indah namun ada kalanya bunga itu rusak karna ulah manusia,sama halnya dengan lalisa walau dengan perlindungan yang kuat pada hatinya tetap takkan bisa terus bertahan demi merasakan rasa sakit yang pernah ia alami per...