17.✓

1.3K 172 6
                                    

Start:16-06-2021
Note:please vote and comen!happy reading😡💛





































































Hyunjin berjalan dengan langkah gontai, menatap jalanan yang tampak ramai,menabrak setiap orang yang melewatinya tapi pemuda itu tetap berjalan,mata sayunya melirik kesana kemari,hingga mata tajam itu menatap dua orang yang tengah berbicara dan tertawa di sana.
'dad?'

Tak peduli hyunjin hanya terus berjalan dengan langkah gontai,wajahnya tampak kusut,tak banyak pula orang yang melihatnya.
"Hey"seseorang menepuk bahu tegapnya,ia menoleh menatap pemuda dan seorang gadis di sampingnya.

"Paan?"jawaban yang terbilang cuek itu membuat pemuda dan gadis tadi terdiam sebentar.
"Kenalin gw-
Belum sempat selesai berbicara,hyunjin menepis kasar tangan orang di depannya dan berjalan pergi.

"Lu kenal dia?"pemuda itu menoleh pada adiknya dan mengangguk.
'hyunjin kaga inget gw lagi kali ya?'

-

"Lis aku mohon jangan ceraiin aku,aku masih cinta sama kamu plis lisa,aku mohon.."lisa menatap manik jaehyun lekat,pria itu menatap ya dengan pandangan tulus serta tangannya yabg di genggam,matanya menatap balkon kamar.

"Terakhir kali kamu natap aku sambil megang tangan aku kayak gini 13 tahun lalu,kamu bujuk aku biar hyunjin netap di sekolah lamanya"tangannya beralih menghapus jejak air mata yang sempat jatuh.
"Dan ya....aku ngerasainnya sekian lama lagi hiks"lisa melepas genggaman tangan jaehyun kasar lalu bergegas pergi.

Tak lama sebuah notif datang,dengan wajah pasrah jaehyun mengambil handphone miliknya.

|Jae,aku pernah denger hyunjin pengen ganti posisi sama soobin,bukan karna aku terlalu sayang sama soobin,tapi hyunjin pengen jennie jadi mommynya,bukan aku

Jaehyun terdiam sesaat,terus menerus membaca tanpa henti pesan yang baru saja di kirimkan lisanya.
"Aku gak peduli,mau hyunjin benci kamu,mau hyunjin milih eonnie kamu,aku gak peduli"

Jaehyun berjalan dengan langkah cepat keluar apartemen sampai ke arah garasi.

-

"Sudah lama tak bertemu lisa-ya"lisa tersenyum lembut dan menggeleng pelan,ia meminum secangkir kopi di depannya dengan wajah agak risih.
"Jangan menatapku terus iish"sehun terkekeh lalau tersenyum,lisa itu cinta pertamanya,namun bodoh ya ia malah merahasiakan rasa cintanya pada wanita di depannya.

"Bagaimana keluargamu sekarang?"tangan wanita itu terhenti untuk meminum lagi kopi di depannya,wajahnya berubah murung.
"Tolong jangan ungkit mereka dulu sehun"sehun mengerti, sepertinya ada suatu masalah,ia akan memaklumi itu.

"Maaf"lisa mengangguk sekilas dan mulai mengambil obrolan lain.
"Sekarang kau bekerja dimana?"sehun tersenyum lalu menunjuk perusahaan di depan restoran yang mereka tempati.

"Kau CEO disana?"lisa tertawa kecil saat melihat reaksi sehun.
"Tidak,aku salah satu artis di sana"lisa mengangguk kagum serta dengan mata berbinar.
"Bahkan kau sekarang sangat sukses,jika di ingat ingat dulu kau itu orang yang sama sejali tak dapat peringkat dari 30 besar"sehun tersenyum kecil,ia malu saat lisa mengejeknya dulu dengan bermaksud candaan.

"Bolehkah aku meminta nomor telepon mu?"pertanyaan sehun di balas anggukan dari wanita itu,keduanya saling berganti nomor dan bercerita tentang hal hal yang lucu.

-

"Dari mana aja kamu?"lisa menoleh pada jaehyun lalu tersenyum tipis
"Aku baru aja ketemu temen lama"jaehyun menatap nya datar.
"Cewek cowok?"lisa kembali tersenyum tipis menatap mata jaehyun yang terbilang cukup tajam.

"Cowok"jaehyun mengepalkan tangannya,menatap istrinya yang malah tersenyum sembari menatapnya.
"Ngapain?"lisa menyergitkan dahinya atas pertanyaan jaehyun.
"Penting untuk di jawab?"jaehyun menghela nafas kasar lalu mengangguk.

"Ketemu temen lama"jaehyun menatap lisa ragu,ia masih agak tak percaya.
"Kamu bohongkan?"lagi lagi wanita itu tersenyum lalu menggeleng.
"Aku gak bakalan bohong,dia memabg temen lama aku,aku juga gak bakalan mau bohongin kamu,masa ia sih aku bilang kerja lembur lucu tau gak haha"sindiran,ya sindiran itu seperti menyindir jaehyun,pria itu terdiam menatap lisa yang tersenyum sembari bernyanyi menaiki tangga dengan perlahan,lalu masuk ke dalam kamar.

[Sukses bat lis nyindir ya👀]

-

"Mommy?"soobin menatap penjuru ruangan berwarna abu abu dan hitam itu,ruangan itu tampak sepi,biasanya jennie akan selalu ada di kamar dengan buku miliknya.

Merasa tak ada seorangpun,soobin menoleh ke belakang tepat jennie yang menatapnya sengit.
"Berani ya kamu sembarangan masuk ke kamar mommy?!"soobin meneguk ludahnya kasar,matanya menatap jennie dengan wajah sesal.

"M-mommy soobin minta maaf,jangan kurung soobin lagi"baru dua hari ini ia di keluarkan dari ruangan berwarna putih itu,tempat itu kosong,tak ada barang sedikitpun hanya ada besi bulat berukuran sedang.

Seolah itu adalah ruangan yang hanya orang yang memiliki penyakit kejiwaan.
"Hiks mommy,soobin gak mau di sini mommy,hiks hiks"jennie berdecih dari balik pintu ruangan dan berjalan pergi meninggalkan ruangan serta bocah itu yang tengah berteriak terus menerus.

Soobin menatap pintu bercat putih di depannya,pintu itu,dulu kenangan pahit yang selalu ia dapatkan jika membuat kesalahan sedikitpun,tangannya beralih membuka knop pintu,menatap ruangan putih di depannya,dengan bercak darah yang terbilang sedikit di sana.

Soobin kecil menatap ruangan itu sendu,ia tak peenah makan jika di kurung di ruangan gila ini berhari hari,wajahnya memucat dengan darah yang terus mengalir dari hidung mungilnya.

Tak ada yang tau jika ia di kurung di dalam ruangan putih itu,hanya jennie dan kai saja yang tau.

Matanya menatap besi bulat berukuran sedang yang dulunya tak ia tau gunanya,kakinya melangkah pelan sembari terus menatap besi itu.

"KAMU GILA HAH?KAMU MAU BUNUH MOMMY KAMU SENDIRI?!"soobin menatap kai takut dengan badan yang gemetar ia menggeleng cepat dengan tangisan yang perlahan terdengar.

"Soobin gak sengaja hiks hiks dad"jennie menatap soobin tajam,untung saja pisau itu tak mengenai kepalanya.
"Gak sengaja apanya?!kamu hampir bunuh mommy tau gak"

"Soobin"lamunan pemuda itu buyar,saat lisa tiba" datang dengan wajah bingung,baru kali ini dia melihat ruangan ini.
"Ngapain di sini?banyak abunya"soobin menggeleng pelan,ia berjalan ke arah sudut ruangan dimana ia yang selalu menangis tepat di sudut ruangan itu.

"Di sini soobin pernah hampir gila"lisa kembali menatap soobin dengan wajah penuh banyak pertanyaan.
"Soobin dulu sering di kunci di sini sama mommy"


















































Napa malah begini alurnya🙂
Ya Allah cape😌
Dah lah,vpemnnya jangan lupa,gak capek tangan gw ngingatin lu pada,tapi otak gw yang capek mikirಥ‿ಥ
See u><

MOM×°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang