20.✓

1.3K 174 12
                                    

Start:28-06-2021
Note:please vote and comen!happy reading😡💛





















"Umur kamu berapa?"Chaeyoung menatap soobin dengan kedipan mata genit, sedangkan soobin menatap Chaeyoung polos.
"Tante siapa ya?kenapa nanya nanya umur soobin?"Chaeyoung tersentak lalu menatap tajam soobin.
"Gw bukan tante tante ya!"soobin berkedip lucu lalu menendang satu kaki Chaeyoung hingga gadis itu terjatuh.

Chaeyoung hendak protes namun seseorang sukses membuatnya bungkam.
"Soobin ngapain di sini,nanti di godain cewek murahan lagi,ntar mommy jennie sedih,udah gak usah ladenin orang gila,tante traktir ice cream gimana?"soobin berdecih menatap chaeyoung lalu mengangguk antusias.

Chaeyoung menatap keduanya nanar,terselip dendam di hatinya.
'sabar chae nanti bakalan lu yang ketawa'

-

Lisa menatap Jaehyun sendu,lagi" Taeyeon memberitahukan kabar jaehyun selama di kantor,pria itu selalu membawa wanita lain ke ruangannya.

"Jae"Jaehyun menoleh melepas kaca mata miliknya lalu menatap lisa yang kini menatapnya penuh,dendam..mungkin..
"Taeyeon baru aja ngabarin aku kalau kamu sering bawa cewek ke sinikan?tiap hari?"Jaehyun menggeleng tenang menatap lisa yang kini merubah ekspresi nya.

"Aku gak pernah bawa cewek lain loh,lis,masa kamu lebih percaya sama sekertaris aku dari pada suami kamu sendiri?"Lisa terdiam melirik jaehyun yang kini tersenyum tipis.
"Bukan berarti semua dari kamu bakalan tetep ada di sisi aku,termasuk hati kamu"lisa berjalan meninggalkan ruangan jaehyun dengan perasaan gelisah serta luka yang kembali datang.

|Eonnie lisa pengen ketemu sekarang di tempat biasa

Jennie menyergitkan dahinya bingung lalu dengan bahu di naikkan acuh ia berjalan mengambil tas serta kunci mobil miliknya.

-

"Eonnie,lisa minta satu saran dari eonnie,cuma satu,menurut eonnie apa lisa cocok jadi ibu yang baik?"jennie melirik adiknya matanya kembali teralih pada jalanan yang padat akan kendaraan.
"Tidak buruk,aku akui kau cocok menjadi seorang ibu,lebih tepatnya seorang ibu yang buruk"

Lisa mengangguk senang lalu ikut menatap jalanan padat itu juga.
"Kalau misalnya lisa mati,kalian bakalan seneng?"

Uhuk uhuk

Jennie tiba"tersedak saat lisa mengatakan perkataan itu,cukup mengiris hati dinginnya.
"Entahlah,terkadang eonnie jika melihatmu merasa benci dan terkadang ada rasa rindu,tapi kebencian ku lebih mendominasi dari pada kasih sayang"

"Kau bisa memanggilku dengan panggilan nama saja,jangan panggil aku eonnie panggilan itu terlalu menjijikkan ewh"lisa tersenyum kikuk lalu mengangguk,seolah ia berada di posisi soobin sedangkan jennie di posisi hyunjin.

Soobin yang selalu berbicara jujur dan apa adanya namun terkesan seolah mencairkan suasana,sedangkan hyunjin yang terkadang membalas perkataannya dengan pedas namun terkesan lucu.

"Kita sama"pengen punya hak sendiri,namun hak itu malah di salah gunakan demi keegoisan,kau menginginkan hyunjin,dan aku yang peduli pada keduanya, hingga orang salah paham dengaku,mereka menganggapku lebih menyayangi soobin di bandingkan anakku sendiri,haha itu lucu,maksudku orang bodoh mana yang mau mengatakan itu,karna dengan jelas ia belum merasakan bagaimana jadi diriku"

Jennie mendengus kasar lalu mengetuk meja keras.

"Kau membuang waktuku saja,cih"Lisa melirik jennie sekilas lalu tersenyum.
"Ya aku membuang waktu,maaf"lisa beranjak terlebih dahulu sebelum jennie meninggalkannya sendiri,ia bahkan belum sempat bercerita satu katapun bagian yang penting,mungkin jennie bukan orang yang tepat untuk ia beri tau.

-

"Kak hyun-
Soobin tersentak saat hyunjin mendorongnya keras hingga terjatuh,ia belum siap atas dorongan itu,hyunjin menatapnya dengan pandangan tajam.
"Lu gak liat di pintu gw tulisan apa?"soobin menoleh pada pintu kamar hyunjin.

'masuk aja ntar gw cabik" muka lo'

Soobin menelan kasar air liurnya,hyunjin menarik kerah bajunya dari belakang,dan menyeretnya dengan kasar,soobin hanya pasrah,kali ini pasti ia akan di pukuli lagi.

Hyunjin dengan tega, menarik kerah bajunya dan menyeretnya hingga keluar apartemen,orang" akan mengira keduanya hanya bercanda,seperti remaja lainnya,soobin tertegun di depannya ruangan putih yang sama seperti dulu, ruangan yg menurutnya menguji kewarasannya.

"K-kak hyunjin.."Hyunjin tersenyum licik lalu mengangkat bahunya acuh.
"Gw tau kok di sini lo dulu di kurung sama tante jennie"Soobin terdiam lalu menghela nafas pelan,ia melepas paksa tangan hyunjin dari kerah bajunya,dan dengan cepat berlari keluar ruangan itu.

"Ck"Hyunjin memutar bola matanya malas lalu menyusul soobin,jangan sampai pemuda itu mengadu lagi.

-

"Hyunjin"Lisa menatap hyunjin yang kini masih saja menatap soobin tajam,bocah itu menurutnya,bocah itu terlalu kekanakan,hingga selalu mengadu walau dengan hal kecil.
"Dari mana kamu belajar,buat mukulin sepupu kamu sendiri?mommy gak pernah ngajarin kamu hyunjin"Lisa mencengkram kuat bahu hyunjin,ia malu,seolah olah ia ibu yang tak pernah mengajari anaknya untuk berbuat baik.

"Tolong ngertiin perasaan soobin sama mommy!!mommy gak pernah ngajarin kamu berbuat kasar hyunjin,kamu gak tau!di luar sana,mereka nganggap mommy gak peduli sama kamu!tolong ngertiin mommy sekali aja,mommy cuma pengen hyunjin jadi anak baik,kaya dulu,mommy udah sabar hadapin tingkah kamu,mommy ngerti gimana perasaan hyunjin"Hyunjin menatap lisa tajam,tangannya mengepal kuat.

"Mommy gak akan pernah ngerti perasaan hyunjin,mommy selalu bela soobin soobin soobin terus soobin,hyunjin juga butuh kasih sayang,hyunjin juga pengen adil,hyunjin gak pernah dapat perhatian dari mommy kaya soobin hunjin kadang iri sama soobin,cuma tante jennie yang peduli cuma-

Lisa menutup matanya sebentar,hatinya seolah tergores dengan berjuta juta pisau.

"Mommy tau rasanya jadi hyunjin,mommy ngerti,bahkan hidup hyunjin lebih baik dari hidup mommy dulu kamu liat,kamu liat soobin?dia butuh kasih sayang,bukannya mommy bela soobin,mommy juga gak pernah gak adil ngasih kalian kasih sayang,tapi apa?mommy seolah gak punya siapa siapa,daddy kamu?!daddy kamu gak cinta sama mommy lagi hiks mommy gak tau mau apa lagi MOMMY CAPEK MOMMY STRESS MIKIRIN KALIAN"cukup sudah,liss benar benar merasa sakit hati semuanya sudah hancur,semua di hatinya telah ia keluarkan,jikapun bagi hyunjin itu hanya omongan belaka,itu terserahnya,lisa menyerah tak berguna menyadarkan pemuda itu.

"Mommy gak tau,kesabaran mommy sampai kapan bakalan bertahan sama kalian"




























Nahkan nahkan:"
Dahlah:"
Lu jangan buat ulah lagi jin,capek gw mikirnya:"
Yang baca ratusan,yang vote cuma puluhan:" nasib bat idup gw
Tetap jaga kesehatan biar bisa baca cerita gw wkwkwk
See u><

MOM×°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang