"UGHH~ ah~ ah~ ah~... uhmph~, tolong, akh~... ahh~, tambah, ahn~.. kecepatannya uhh~... tuan sung joon..."
...
5 hari sebelum kejadian
Selama 2 minggu, hobin berada dalam dunia yang kosong. Sekolah, hobin di antar jemput dengan jjiksae, dan juga selalu menemani hobin ke dokter untuk pengecekan rutin. Sampai hobin sudah bisa melihat dunia luar, hobin tetap menatap kekosongan dengan senyum manis.
"Hobin, bagaimana penglihatan mu? Apakah buram?" Tanya dokter.
"Tidak dok, penglihatan ku masih baik walau tertutup selama 2 minggu" jawab hobin
"Baiklah kalau begitu, selamat anda bisa beraktivitas seperti biasa lagi hobin, dan jaga kesehatan... dan aku tinggalkan kalian dulu" singkat dokter lalu meninggalkan jjiksae dan hobin di ruangan.
"Jjiksae, ayok pulang" ucap langsung hobin tidak ingin membuat canggung.
"Okee" jawab santai jjiksae karena tahu apa yang dirasakan hobin saat ini.
Selesai hobin check out, hobin dan jjiksae menaiki bus malam untuk menghemat pengeluaran mereka.
...
Sesampainya di rumah hobin...
"Hobin, aku tinggal kalau begitu... tolong jaga diri mu baik baik yah" lambai jjiksae berpamit pulang.
"Terima kasih sudah menemanku jjiksae" lambai hobin.
"Sans ae" ucap jjiksae sambil jalan.
Hobin menutup pintunya dan langsung ke kamar.
"Huhh... sepi, padahal rumah biasa begini, tapi kenapa aku gak terbiasa" gumam hobin yang merunduk menutupi wajahnya.
"Aha... hahahahahaha, HAHAHAHAHAHA... untuk apa juga berharap dia ada di sini, dasar tiang listrik bodoh...
Tapi...
Hik~... kenapa harus kau, hik~... dari semua orang yang aku sayangi..."
PRANG!
Sebuah bingkai foto hobin bersama ibunya jatuh dari dinding.
"Ah! Kenapa ini jatuh..." gumam hobin sambil mengambil pecahan kaca bingkai fotonya.
"Sk! Auch..." jari telunjuk hobin teriris.
"Taehoon... ahh, kenapa aku malah ingat nama orang itu" gumam hobin.
...
Besoknya saat di sekolah, hobin mendapatkan sebuah telepon dari rumah sakit jika ibu hobin meninggal.
^Jadi tuan hobin jangan lupa... halo? Halo?...^
Hobin terdiam melamun begitu mendapat kabar jika ibunya meninggal.
Dan akhirnya hobin hanya langsung menutup telepon itu dan kembali ke kelas lalu tidur.
"Hobin, kau kenapa?" Tanya jjiksae.
"Hobin... hobin?" Panggil moonsung tapi hobin tidak merespon apapun.
Hobin bangun dan mengatakan langsung ibunya meninggal hari itu.
Semuanya kaget, bahkan guru walinya mengizinkan hobin untuk pulang lebih awal dengan jjiksae untuk mengunjungi pemakaman ibunya.
...
Di tempat pemakaman, hujan mulai turun dan membasahi baju seragam hobin... jjiksae hanya bisa melihat hobin dari jauh, karena tahu, temannya itu butuh sendiri dulu.
"Huh... maaf pasti marah melihat ku hujan hujan begini..." gumam hobin.
"Hobin..." datang moonsung dan memayungi hobin yang tengah duduk depan pemakaman ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
◇PROTECTIVE RIVAL◇ [HOW TO FIGHT BL]
FanfictionBerawal dari teman sehabis melabraknya di toilet, tetapi taehoon tiba tiba menyatakan cintanya pada hobin? ini adalah cerita kehaluan sang author yang gabut mengimajinasikan suatu hubungan boy love antara taehoon dan hobin. (+ FREESHIPS hampir selur...