Taehyung melangkahkan kakinya menuju sebuah kursi di sana, "Sayang, kau bisa tidur di ranjangku sebelah sana, hm? Biar aku yang di sini." Taehyung menunjuk sebuah kursi besar tak jauh dari ranjang yang dia tunjuk.
"E em." Jungkook menggeleng dan kembali mengerucutkan bibirnya. "Tidurlah bersamaku. Aku ingin bersamamu."
"Apa kau tidak ingat pesanku tadi? Aku tidak ingin kau melakukan sesuatu yang membahayakan dirimu. Jangan pikir aku tidak tahu, sayang. Sekarang tidurlah..."
Jeongguk mencebikkan bibirnya menuju ranjang Taehyung, duduk di tepian ranjang menatap Taehyung yang tengah melepas pakaiannya.
"Taehyung~"
"Ya...sayang."
"Biarkan aku menolongmu."
Taehyung menghela napasnya, "Masalah ini lagi...Harus berapa kali aku harus mengatakannya padamu, jangan melakukan apapun yang membahayakan dirimu, mengerti? Aku akan mencari cara untuk menghilangkan kutukan ini tanpa harus membahayakanmu, sayang. Mengertilah..."
"T-tapi...apa tidak sebaiknya kita mencobanya? Apa...jikaㅡ keadaannya terbalik sekarang, akulah yang terkena kutukan, apa kau bisa tinggal diam sementara kau tahu bagaimana cara menghilangkannya? Katakan padaku..."
"A-aku...aku ti-"
"Tidak bisa bukan? Sama halnya denganku. Aku tahu cara menghilangkan kutukan itu, akan tetapi aku tidak bisa melakukan apapun karena kau melarangku, rasanya seperti orang tak berguna saja," ucap Jeongguk sedikit meninggi.
Taehyung menghampiri Jeongguk di ranjangnya dan duduk di sampingnya. "Jadi, apa yang akan kau lakukan jika aku tetap menolakmu? Hm?"
"Aku akan menghadap Yang Mulia!"
Taehyung menghela napasnya kasar. Menatap lamat wajah Jeongguk dan tersenyum kecil setelahnya, "Berjanjilah padaku, kau tidak akan memaksakan dirimu. Hm?"
"K-kau setuju aku menolongmu?"
"Cobalah! Tapi ingat, jangan memaksakan dirimu. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu, sayang. Mengerti?!"
Dan akhirnya malam itu Jeongguk dan Taehyung melakukan ritualnya, setelah menanggalkan semua pakaian yang mereka kenakan, mereka duduk berhadapan tanpa sehelai benang pun. Kedua telapak tangan mereka saling bertemu dan setelah beberapa saat keduanya memejamkan mata masing-masing. Jeongguk menyunggingkan senyuman saat memejamkan matanya, begitu pun dengan sang putera mahkota.
Hingga setelah beberapa saat tubuh mereka saling mendekat. Tampak sebuah sinar berwarna biru muncul pada celah-celah kedua tangan mereka yang menempel. Tampak peluh sebesar biji jagung muncul pada dahi dan tubuh Jeongguk. Sudah hampir tiga puluh menit Jeongguk menyalurkan energinya, wajahnya pun sudah tampak sedikit pucat.
Taehyung sedikit membuka matanya saat mendengar Jeongguk terbatuk pelan. Sontak dia terkejut saat melihat wajah pria manis di hadapannya menjadi pucat. Dengan cepat dia melepaskan telapak tangannya. Maksud hati ingin menghentikan kegiatannya namun yang terjadi justru malah membuat Jeongguk terbatuk dan memuntahkan darah.
"Hhmmbruuuhh"
"Sayang...kau tidak apa-apa? Apa yang terjadi? Jangan membuatku takut!" ucap Taehyung panik saat Jeongguk tiba-tiba saja melemah dan jatuh dalam pelukannya lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY CITY: 7 PEARLS
Fanfiction[Eɴᴅ] ❝ Kaukah itu? Seseorang yang selama ini kutunggu ❞ *** Seorang putera mahkota karena sebuah kutukan tidak bisa naik tahta. Bukan karena wajahnya yang buruk layaknya monster tetapi ini membuatnya lebih buruk dan jahat daripada monster. Kutukan...