Masa sekarang...
"Taehyung? Di mana aku pernah mendengar nama itu? Sepertinya itu tidak asing untukku."
"Hey, sayang...kenapa kau tiba-tiba menangis?" tanya seseorang dibalik kendali kemudinya saat menatap sang kekasih.
"A-aku? Menangis?" Jungkook pun mengusap bulir liquid yang mengalir dari sudut matanya. Ya, sepertinya dia tidak sadar air matanya mengalir hanya saat mengingat nama Taehyung.
"Ada apa?" tanya sosok di sampingnya lagi.
"Ah, bukan apa-apa," balas Jungkook seraya menampilkan gigi kelincinya.
Taehyung, siapa dirimu sebenarnya?
"Apa kau ingin kita makan dulu sebelum bertemu eomma?" tanya sosok yang berada di samping Jungkook, dialah kekasihnya saat ini, Eunwoo.
"Ah, tidak. Aku hanyaㅡ" Jungkook tidak meneruskan ucapannya. Entah kenapa pikirannya tidak bisa lagi fokus sekarang. Sejak bertemu dengan seseorang yang bernama Taehyung.
"Kenapa? Apa kau ada masalah? Apa orang tadi melakukan sesuatu padamu?"
"Tidak, tidak! Dia tidak melakukan apapun padaku. Bukankah sudah kubilang bahwa kami hanya tertarik pada lukisan yang sama."
"Lalu? Apa kau tidak enak badan?"
"Uhm...bisakah kita menundanya? Menemui eomma? Mungkin besok atau lusa aku janji kita akan menemui eomma," cicit Jungkook.
"Ah, baiklah. Setelah ini aku akan mengantarkanmu pulang, hm? Apa kau perlu sesuatu, sebelum kita benar-benar sampai ke apartment mu?" tanya Eunwoo mengusap kepala Jungkook.
"Tidak, terima kasih. Aku hanya ingin istirahat saja, maafkan aku, Eunwoo?"
"Tidak apa, sayang. Istirahatlah, kita bisa menemui eomma lain kali jika kau sudah merasa baikan, ok?"
"Uhm, maafkan aku, Eunwoo," lirih Jungkook. Dia menghela napasnya pelan, menatap luar dari balik kaca jendela sampingnya. Pikirannya kembali melayang, entah apa yang dia pikirkan sekarang. Eunwoo pun merasa ada yang aneh pada kekasihnya itu. Ya, sejak bertemu dengan seseorang di pameran lukisan itu.
Eunwoo pun kembali melajukan mobilnya. Setelah hampir empat puluh lima menit, akhirnya mobilnya pun berhenti di sebuah apartment tempat Jungkook tinggal. Dia pun tidak mematikan mesin mobilnya, karena Jungkook yang melarangnya. Jadi, Eunwoo hanya menurunkan Jungkook di lobby apartmentnya.
"Terima kasih sudah mengantarku, Eunwoo," ucap Jungkook saat sudah berada di luar mobil Eunwoo dan menjulurkan sedikit kepalanya dari jendela.
"Hmm, istirahatlah. Aku akan meneleponmu nanti, ya?"
"Hm, baiklah...hati-hati, menyetir, ok?
"Aku tahu, naiklah sekarang." Hingga setelahnya Eunwoo meninggalkan Jungkook.
Masih di lobby apartmentnya, Jungkook melangkahkan kakinya perlahan tak bersemangat, hingga matanya tertuju pada sosok yang tengah berdiri di depan sebuah pintu lift. Sebelah tangannya masuk ke dalam saku celananya sedang kepalanya sedikit mendongak melihat angka yang tertera di atas pintu lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY CITY: 7 PEARLS
Fiksi Penggemar[Eɴᴅ] ❝ Kaukah itu? Seseorang yang selama ini kutunggu ❞ *** Seorang putera mahkota karena sebuah kutukan tidak bisa naik tahta. Bukan karena wajahnya yang buruk layaknya monster tetapi ini membuatnya lebih buruk dan jahat daripada monster. Kutukan...