Cʜᴀᴘᴛᴇʀ 14: Pʟᴇᴀsᴇ sᴛᴀʏ ᴘᴛ.2

1.8K 290 67
                                    

Masa sekarang...

Tampak seseorang berada dalam sebuah pameran lukisan. Melangkahkan kakinya pelan seraya menikmati lukisan yang berderet rapi di dinding bercat putih yang terbilang luas. Saat melipat sedikit lengannya tampak sebuah jam mewah yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Hingga matanya tertuju pada sebuah lukisan yang membuat manik hazelnya mengembun tiba-tiba. Lukisan yang mengingatkannya pada seseorang...

Dia pun mendekati lukisan itu, sepasang manik hazelnya kini telah penuh dengan air mata.

"Kemana lagi aku harus mencarimu, sayang. Aku sangat merindukanmu, Jeongguk."

Taehyung sangat lama berada di pameran lukisan itu. Jika orang-orang akan berkeliling menikmati lukisan lainnya, tidak dengannya. Sudah hampir dua jam dia terus berada di depan lukisan mermaid tersebut.

Hingga seseorang yang mengawasinya semenjak dia datang dan tahu bahwa Taehyung tertarik dengan lukisan itu, akhirnya menghampiri Taehyung. Dengan langkah pelan dan senyum yang mengulas bibirnya dia mendekati Taehyung. Hingga jarak antara mereka pun semakin dekat. Taehyung yang berada di depan lukisan dan tidak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja jantungnya berdebar kencang.

Apa ini? Bahkan dia tidak sedang berlari ataupun olah raga lainnya. Kenapa jantungnya berdebar kencang, berdetak lebih cepat? Dan kenapa dia semakin tidak bisa menahan air matanya. Hatinya pun tampak sakit bagai ditusuk ribuan duri.

"Permisiㅡ"

Deg

Suara ini, aku tidak salah dengar 'kan?

Jantung Taehyung yang tadi berdetak cepat tiba-tiba berhenti sepersekian detik hanya karena mendengar suara seseorang. Dengan gerakan patah-patah dia memutar pelan tubuhnya. Dia terkejut saat melihat sosok di hadapannya tersenyum padanya. Sosok itu pun maju dua langkah dari posisinya.

"Sepertinya tuan tertarik dengan lukisan itu dan dapat melihatnya. Dari pertama kali tuan masuk dan menemukan lukisan itu bahkan tuan belum beranjak dari posisi tuan," sapa sosok itu.

Bukan menjawab, Taehyung mengambil dua langkah maju hingga jarak keduanya pun semakin dekat. Hingga ujung sepatu masing-masing pun kini bersentuhan. Sosok yang merasa bahwa jarak mereka terlalu dekat, dia pun mundur dua langkah seraya menatap sosok di hadapannya yang tampak menatapnya hangat.

"A-apa tuan juga ingin membeli lukisan itu?" tanyanya pelan saat mengalihkan pandangannya ke arah lukisan.

"Kau kah itu?" Taehyung bertanya pada sosok di hadapannya.

"Eoh? Ma-maksud tuan?"

Taehyung tersenyum dan di detik berikutnya dia menarik sosok itu dalam pelukannya dan berkata dengan suara rendahnya, "Akhirnya aku menemukanmu, sayang."

Dan sosok itu hanya membolakan matanyanya saja. Merasa tidak mengenal Taehyung, dia pun melepaskan pelukan pria tampan itu.

"Tolong jaga sopan santun Anda, tuan!" tutur sosok itu marah. "Lagipula siapa Anda? Aku tidak mengenal Anda."

"Kau melupakanku?"

"Aku tidak mengenal Anda, tuan. Saya menghampiri Anda hanyalah untuk menanyakan apakah Anda tertarik dengan lukisan itu, karena saya pun tertarik dan berniat membelinya. Rasanya aneh saat saya melihat lukisan itu, hatiku rasanya teriris. Dan apa tuan sadar, bahwa hanya kita yang berada di hadapan lukisan itu. Apa tidak merasa aneh?" tanya sosok itu.

SKY CITY: 7 PEARLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang