Prolog

2K 114 35
                                    

📍📍📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍📍📍

Hana Hafizah, Mahasiswa semester enam disalah satu kampus swasta di Jakarta. Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, Hana masih menginginkan kebebasan bersama teman-temannya. Menyelesaikan pendidikan lalu bekerja sesuai dengan jenjang pendidikan yang ia gapai selama ini. Kemudian menikah dengan laki-laki yang ia cintai, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sang pacar -Galang Pradipta. Laki-laki yang seusia dengannya dan sudah menjadi kekasihnya kurang lebih 3 tahun, sejak ia duduk dibangku SMA.

Namun, harapannya tiba-tiba musnah ketika orangtuanya mengatakan sebuah perjodohan yang sama sekali tidak diinginkannya. Dengan tegas, Hana menolak. Ia tidak ingin menikah dengan laki-laki yang tidak ia cintai, bahkan tidak dikenalnya. Ditambah dia sudah memiliki seorang kekasih. Jika ia menikah, Galang bagaimana?

Tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan ketika sang ayah yang memintanya secara langsung dengan penuh kelembutan. Rasa sayangnya untuk sang ayah, mengalahkan keinginannya untuk menolak perjodohan ini.

••••

Gadibran Areksa Pratama, laki-laki berusia 27 tahun, yang berprofesi sebagai seorang dosen. Ia tidak memiliki masalah apapun dengan seorang wanita di masa lalu. Hanya saja, tidak memiliki kekasih, membuatnya belum juga menikah hingga usianya yang sekarang.

Perjodohan yang di tawarkan oleh orangtuanya membuatnya sedikit terusik. Hei! Dia bukan tidak laku. Hanya belum menemukan wanita yang cocok saja. Lalu mengapa harus dijodohkan?!

Tetapi, dengan alasan tidak ingin mengecewakan dua orang yang sangat dia sayangi, mau tidak mau, ia mencoba untuk menerima perjodohan ini.

----

"Saya tidak akan melarang kamu melakukan apapun. Jika kamu ingin, lakukan saja. Tapi sekali lagi ..." Dibran menjeda ucapannya. Ia memandang perempuan yang sudah menjadi istrinya itu dengan lekat. "Ingat batasan dan statusmu."

Hana terdiam. Mulutnya kelu ingin menjawab. Dalam sekejap, laki-laki itu membungkamnya dengan sorot lembut namun tegas.

"Bapak menerima pernikahan ini?"

"Jika saya tidak menerima pernikahan ini, maka saya tidak akan pernah mau menerima jabatan tangan ayahmu didepan penghulu, saksi, bahkan Tuhan."


📍📍📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍📍📍

Semoga sukaaaa

Jangan lupa tinggalin jejak yaaaa
Jangan lupa comment jugaaaa 😊

Selamat pagii

***

REVISI
JUMAT/17 JUNI 2022/23.38

***

HAII :)

Cerita ini aku post ulang, yaa..

kenapa? Revisi lagi, setelah kemarin nggak jadi aku terbitin, hehe...

Semoga setelah revisi yang ketiga ini, kalian makin suka yaa :))

oh, iyaa ... aku juga mau bilang makasih banyakkk untuk 13k pembacaa

huhu ... aku nangis bangettt. sekali lagi makasih banyakkk..

kalian Orang Baik yang aku sayang bangett.

jangan lupa mampir cerita aku yang satu lagi yaa... terimakasih sekali lagiii

***

REVISI KETIGA/ 25 Januari 2023

Pekanbaru, Riau.

Aku Kekasih Halalmu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang