| 2. Aku Kekasih Halalmu - Teka-teki Tanpa Aba-aba |

745 60 76
                                    

HAPPY READING
.
.

📍📍📍

Setelah mata kuliah pertama-nya selesai pada pukul sebelas lewat, sekarang Hana sudah berada diperpustakaan Universitas Mandala. Ada beberapa buku yang harus dicarinya untuk dijadikan referensi tugas, tetapi memang dia yang salah tempat, alhasil perempuan itu hanya menghabiskan waktunya dengan membaca sebuah novel yang sudah ia ambil sebelumnya. Ia membaca sambil bertopang dagu

Hal ini dikarenakan buku yang ia cari tidak ada di sini, dan harusnya perempuan itu mencarinya di perpustakaan Fakultas ataupun perpustakaan prodi. Buku-buku tentang PAUD memang sangat sulit untuk dijumpai, disebabkan prodi PG PAUD baru akhir-akhir ini mulai diperbincangkan. Sehingga untuk referensi masih disiapkan oleh Universitas ataupun dosen-dosen PAUD.

Hana duduk seorang diri karena Nengsih tidak pernah ingin ke perpustakaan. Tidak hanya malas, perutnya lebih penting dibanding tugas yang akan dikumpul minggu depan.

"Selagi masih bisa SKS, ngapain sekarang?" menjadi pegangaan Nengsih selama menjadi seorang mahasiswa.

Well, ngomong-ngomong soal Nengsih, perempuan yang bernama lengkap Nengsih Ayuningtyas itu berasal dari Bandung, Jawa Barat. Tidak sesuai namanya yang terdengar ayu, elegan, anggun, dan tentunya manis. Nengsih sangat tomboy dan tidak ada anggun-anggunnya.

Nengsih kebetulan kuliah di jurusan Keguruan, mengharuskannya menggunakan rok. Jika tidak, maka ia tidak akan sudi mengenakannya. Rambutnya selalu dicepol, Hana bahkan berani jamin jika Nengsih jarang menyisir rambutnya. Kaki yang tidak pernah lepas dari sepatu. Tidak seperti perempuan lain yang akan memilih mengenakan flat shoes.

Gelang hitam yang tidak lepas dari pergelangan tangan dan wajah yang sama sekali tidak pernah tersentuh sama yang namanya make-up.

"Hubungan lo sama Galang masih jalan?"

Tiba-tiba fokus Hana untuk membaca novel hilang. Perempuan itu tiba-tiba teringat pertanyaan nengsih soal hubungannya dengan Galang.

"Maksud lo?" Hana nampak tidak mengerti kenapa Nengsih tiba-tiba menanyakan perihal hubungannya.

Nengsih mengedikkan bahunya. "Nggak maksud apa-apa. Gue cuma nanya doang. Kan, lo udah lumayan lama sama Galang. Jadi, wajar, kan, gue nanya kayak gitu?"

"Tapi ini bukan lo yang bakalan nanya-nanya begini," kata Hana.

Nengsih memilih tidak menjawab dan fokus pada ponselnya. Sedangkan Hana masih menatap teman dekaatnya itu dengan kening mengkerut.

" Lo ... nyembunyiin sesuatu?"

Nengsih kembali menatap Hana saat login mobile legend tinggal menunggu war. Perempuan itu menampilkan senyum manisnya. "Tahu atau enggaknya gue tentang sesuatu, kalau itu menyangkut lo sendiri, mending lo aja yang langsung tahu atau orang yang bersangkutan yang ngasih tahu lo. Karena, gue yakin manusia kalau udah jatuh cinta, perkataan orang lain bagaikan pasir diatas batu yang diterpa angin ribut. Nggak bakalan ada yang nyangkut."

Hingga kelas pertama usai dan Hana yang sudah ada diperpustakaan, omongan Nengsih masih terbayang oleh-nya. Tidak hanya papa-nya saja yang mengundang teka-teki untuknya, Nengsih juga ikut memberikan teka-teki yang membuatnya semakin pusing. Lagi pula, tumben sekali manusia seperti Nengsih itu berbicara seperti tadi?

***

Jarak antara perpustakaan utama dengan Fakultas Hana cukup jauh. Setelah selesai membaca, walaupun hanya membaca novel dan lebih banyak kepikiran soal omongan Nengsih, Hana keluar dari perpustakaan dan menuju ruang kelasnya. Karena jam sudah menunjukkan pukul 1 untuk mata kuliah berikutnya.

Aku Kekasih Halalmu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang