| 4. Aku Kekasih Halalmu - Nyaman |

554 45 13
                                    

HAPPY READING
.
.

📍📍📍

Mereka berpisah diparkiran kampus karena Hana langsung menemui Galang yang sudah berada diluar parkiran, sedangkan Nengsih menuju motornya yang berdiri seorang diri dibawah panas matahari diparkiran tersebut.

Setelah masuk mobil, Hana dan Galang pun langsung pergi. Hana melambaikan tangannya pada Nengsih yang masih berdiri sambil menatapnya serius namun Hana tidak menyadarinya. Kemudian melaju dengan kecepatan sedang.

Galang pun menghidupkan musik yang membuat suasana sangat berbeda dengan saat tadi mereka berangkat ke kampus. Kalau pada saat berangkat tadi keheningan lebih mendominasi mobil milik Galang, siang ini nampak berbeda. Sepasang manusia itu saling bercerita satu sama lain. Suara tawa keduanya menggema didalam mobil. Galang menceritakan pada saat ia nongkrong bersama teman-temannya di kafe tentang salah seorang teman sekelasnya yang meniru logat salah satu dosen mereka. Tidak hanya meniru, tetapi juga gaya bicara dosen tersebut, yang mana saat bicara beliau seringkali terjadi hujan setempat.

Ada juga temannya yang lain meniru dosen wanita dikelas mereka. Dia meniru dosen itu karena sang dosen yang pecinta zumba dan sering kali memergoki sang dosen yang sedang joget diruangannya. Dia meniru dosen itu dengan begitu lincah. Bahkan mimiknya pun saat menari diikutinya juga.

Mendengar cerita itu, Hana tidak hentinya tertawa bahkan perempuan itu sampai memegang perutnya karena kebanyakan tertawa. "Ya ampun, teman-teman kamu kocak, ya?"

Galang mengangguk. "banget."

Hana menggelengkan kepalanya, kemudian teringat tentang cerita Maira tadi. "Oh, iya, aku juga mau cerita."

Setelah itu giliran Hana yang bercerita dan didengarkan dengan baik oleh Galang.

Hana mulai bercerita, mengenai cerita Maira yang menceritakan hantu yang mengikuti Riska dan yang lain yang sedang bermain tik-tok, dan hal tersebut ditanggapi Galang dengan kening yang mengkerut kemudian bergidik ngeri. Ternyata ada makhluk tidak kasat mata disekitar mereka, lalu sedikit tergelak saat mendengar ada hantu yang mengikuti teman-teman Hana berjoget tik-tok.

"Hantu bisa narsis juga ternyata," kata Galang sambil geleng-geleng kepala.

Hana tergelak dan mengangguk. "Aku juga nggak nyangka hantu bisa kayak gitu."

Di sepanjang perjalanan itu, mereka menghabiskan waktu dengan saling bercerita dan tertawa. Suasana hangat yang terasa membuat Hana lupa dengan apa-apa saja yang sudah berkecamuk dikepalanya. Seolah ia tidak memiliki beban pikiran apapun.

Galang juga masih berkendara untuk mengantarkan Hana ke rumah, tetapi belum sampai dirumah Hana mengeluh lapar. Akhirnya Galang memarkirkan mobilnya disebuah kafe.

"Disini aja, ya? Kalau ke kafe aku udah jauh banget. Kamunya juga udah lapar," ucap Galang penuh sesal.

Hana yang mendengar itu hanya bisa tersenyum. "Nggak papa, Lang. Aku dimana aja bisa kok. Asal kenyang."

Galang tergelak kemudian mengangguk. "Yaudah, yuk."

Keduanya pun turun dari mobil dan masuk ke kafe. Hana memilih tempat yang paling disukai siapapun, dipinggir dinding kaca dan hanya terdapat dua bangku. Perempuan itu pun langsung memilih duduk lebih dulu lalu memandang keluar sembari menunggu Galang yang sedang antre memesan makanan.

Sejenak Hana mengamati sekeliling, dan di sini membuatnya ... nyaman.

Dinding putih dihiasi lukisan abstrak, lampu gantung yang indah, tanaman air yang cantik, dan kesan anak muda yang sangat instagramable banget. Ditambah dinding kaca yang digunakan sangat sesuai. Aesthetic sekali.

Aku Kekasih Halalmu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang