| Aku Kekasih Halalmu • Keputusan Mama |

293 23 3
                                    

HAPPY READING
.
.

📍📍📍

Sudah beberapa hari ini Dibran bekerja sebagai seorang Dosen Fakultas Teknik di Universitas Mandala. Ia di hubungi oleh Dekan yang merupakan sahabat ayahnya untuk bisa mengajar di kampus itu, melalui ayahnya. Maka dari itu selepas ia selesai wisuda, Dibran langsung di minta pulang oleh ayahnya.

Dibran mulai mengajar seminggu setelah ia sampai di rumah. Dan sudah masuk mengajar selama tiga hari, dan pada saat ia pertama kali masuk kelas tidak sengaja ia melihat seorang laki-laki yang terasa familiar di barisan mahasiswanya. Karena tidak ingin repot-repot untuk berpikir siapa orang itu, Dibran memilih mengabaikannya.

Siang ini, ia sedang ada di kamarnya tengah memeriksa tugas mahasiswanya. Setelah itu melanjutkannya dengan menyusun bahan untuk ia mengajar beaok. Ada juga bahan untuk seminar yang harus ia ikuti lusa.

Di temani segelas kopi susu, Dibran dengan fokus melakukan pekerjaannya. Matanya tidak lepas dari lembaran kertas dan laptop. Laki-laki berwajah tampan itu terlalu fokus hingga tidak menyadari jika jam yang sedang berputar di kamarnya itu sudah menunjukkan pukul 16.28 WIB.

Saat sudah terasa lelah dan lehernya terasa kaku karena terlalu lama menunduk, Dibran akhirnya memberhentikan pekerjaannya. Laki-laki itu memijit lehernya pelan karena sangat sakit, kemudian ia mendongak.

Setelah itu, Dibran meletakkan laptop yang dari tadi ia pangku di atas tempat tidur. Sedari tadi ia memang duduk di kasur dengan berselonjoran sambil nyender di kepala tempat tidur. Kemudian menurunkan kakinya dan menyentuh lantai kamar. Sebelum beranjak dari tempat tidur, Dibran kembali merenggangkan otot-ototnya yang kaku karena terlalu lama duduk.

Bunyi kretak yang terdengar dari badannya sendiri membuat Dibran menghela napas pelan. Setelah merasa sedikit lega, barulah ia bangkit lalu berjalan keluar kamar.

Dibran menuruni tangga hendak ke dapur untuk mengambil air dingin. Di lihatnya rumah yang sangat sepi membuatnya sedikit heran.

"Mama sama Papa, mana?" gumamnya, tapi tetap melangkahkan kaki ke arah dapur menuju kulkas lalu membukanya. Di ambilnya gelas yang tersedia di meja, Dibran kemudian menuangkan air dingin yang ada di botol ke gelas itu. Kemudian meminumnya hingga tandas.

Selesai minum, Dibran kembali melangkah meninggalkan dapur. Kali ini tujuannya adalah untuk mencari orang tua yang sangat ia sayangi itu.

Kakinya sudah masuk ruang keluarga dan menemukan jika mereka sedang nonton bersama. Langkah Dibran terhenti. Sejenak ia memperhatikan kedua orang tuanya yang masih sangat harmonis walaupun usia mereka sudah lebih dari setengah abad.

Dibran tersenyum melihat itu. Ia masih setia memperhatikan dua orang yang di sayangnya itu dari belakang. Mama dan papanya memang sangat harmonis, mereka melakukan segala sesuatunya bersama. Jarang sekali Dibran menemukan orang tuanya itu bertengkar. Jika pun bertengkar, itu pasti ulah papanya yang sangat sering menjahili istrinya itu.

Mengingat hal itu, membuat Dibran tertawa ringan karenanya. Hal ini membuatnya berkeinginan untuk segera berkeluarga dan memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis.

Mengenyahkan pemikiran menikah itu, Dibran menggelengkan kepalanya. Calon aja belum punya, gimana mau bangun rumah tangga yang harmonis? batin Dibran yang membuatnya tertawa sendiri.

Ia kemudian melangkahkan kakinya mendekati orang tuanya. "Ma, Pa. Aku pikir kalian nggak di rumah, karena sepi banget. Taunya malah pacaran disini," kata Dibran sambil duduk kursi sebelah orang tuanya.

Mama dan papa Dibran menoleh, kemudian mereka tertawa. "Makanya, ayo dong tambah anggota keluarga. Biar nggak sepi. Plus kamu punya seseorang yang bisa di ajak pacaran," kata Mama membuat Dibran menghela napas pelan.

"Mending nggak aku sapa, deh, kalau ujungnya di suruh nikah," ucap Dibran yang terlihat malas membahas ini.

Mama mengernyit. "Mama nggak nyuruh kamu nikah, Dibran. Cuma bilang nambah anggota keluarga."

"Sama aja, Mamaa."

"Lalu apa masalahnya? Lagian nggak salah, dong, Mama minta kamu nambah anggota keluarga? Memangnya Mama mau minta sama siapa lagi? Kan anak Mama cuma kamu," jelas mama.

Dibran menoleh pada papanya. "Papa ada, Ma."

Dengan penuh semangat dan senyum yang lebar Papa menatap mama. Tapi ...

"APA?! MAU?! SANA!!" garang Mama, yang langsung membuat papa menciut.

"Nggak, Ma," cicit papa, sedangkan Dibran yang melihat papanya yang seperti itu tertawa.

"Nggak usah ketawa kamu! Sembarangan aja kalau bicara!" giliran papa yang tertawa pelan melihat anaknya yang langsung diam mengatupkan bibirnya.

Melihat dua orang pria yang ia sayanginya itu diam, mam menghela napasnya untuk menenangkan emosinya.

Huh! Kemudian mama mengambil minumannya yang ada di atas meja dan meletakkannya kembali.

"Oke, begini saja. Mama akan mencarikan seseorang untukmu," kata Mama membuat Dibran melotot.

"Ma!"

"Mama tidak akan memaksa. Yang penting kalian bertemu lebih dulu. Kalau kalian suka, berarti harus berlanjut. Tapi kalau tidak, kamu bisa mencari calon kamu sendiri."

📍📍📍

Akhirnya updatee 🤗
Semoga sukaaa

Selamat tengah malam ✨✨

***
Re-pub/21.35 WIB
24 Agustus 2022/ Tampan, Pekanbaru.

Aku Kekasih Halalmu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang