| Aku Kekasih Halalmu • Hana dan Nengsih |

356 27 8
                                    

HAPPY READING
.
.

📍📍📍

Sekali lagi Hana kembali berdecak mendengar perkataan Nengsih barusan. Ia sama sekali tidak mengerti jalan pikiran dari sahabatnya itu. Apakah Hal itu termasuk baik? Oh, tentu saja tidak.

"Nggak gitu juga, Nengsih. Lo kudu imbang sama keduanya."

Nengsih lebih dulu menghabiskan cemilannya. Lalu menjilat jempol serta telunjuknya yang membuat Hana merasa jijik. Segera ia menjangkau tisu yang ada di nakas sebelahnya. "Jorok banget, sih hidup lo. Nih, pakai."

Perempuan cepol kuda itu menampilkan deretan gigi putihnya. Lalu mengambil tisu yang di sodorkan Hana. Dengan segera ia membersihkan jarinya karena cemilan keripik kentang tadi. "Enak tau, Han, ngemut sisa keripik kentang dijari itu. Lo nggak pernah nyoba, yaa," goda Nengsih.

Hana menghembuskan napasnya kasar. "Bacot, Neng!"

Dan Hana semakin merasa jengkel mendengar kekehan keras dari Nengsih. Ya, tuhan Hana sangat sabar menghadapi makhluk satu ini.

"Oke, balik lagi, ya, ke masalah tadi. Jadi gini." Nengsih mengubah duduknya menghadap Hana, kemudian mengatakan, "skripsi dan tugas itu bedanya emang jauh banget. Tapi kalau tugas, mau gimana pun mepetnya gue buat ngerjain, pasti selesai tepat waktu. Apalagi ada elo." Hana berdecak, sedangkan Nengsih memainkan kedua alisnya.

"Nah! Kalau skripsiii. Gue nggak bisa nyontek. Plagiat dong gue. Bisa-bisa di drop out gue. Makanya gue nggak mau santai soal skripsian. Begitu ceritanyaaa," jelas Nengsih.

Mendengar itu, membuat Hana menghembuskan napasnya. Lalu menghempaskan badan ke kasur dengan posisi telentang. Hingga badannya bergerak naik-turun mengikuti kasur yang begitu empuk.

"Kenapa gue beda banget sama lo? Gue malah males skripsian. Orang ngehindarin masalah, lah, ini malah cari masalah. Kurang kerjaan banget," kata Hana. Matanya menatap langit-langit kamar yang begitu putih.

Nengsih mengedikkan bahunya acuh. Ia kembali pada laptopnya setelah menoleh pada Hana sekilas. "Kan setiap orang beda-beda, Han. Rambut memang dominan Hitam. Tapi pemikiran dan kepekaan setiap orang itu beda. Bahkan banget. Jadi, jangan bandingin elo sama orang lain. Apalagi gue," jelas Nengsih. Ia lalu baring di sebelah Hana setelah mematikan laptopnya tadi. Kemudian meletakkannya di lantai diatas tas miliknya.

Sedangkan Hana menatap Nengsih mengernyit. "Tumben omongan lo bermartabat?"

Giliran Nengsih yang berdecak. Bicara benar di pertanyakan. Bicara asal-asalan di bilang gila. "Bodo, lah!" katanya, lalu membalikkan badan membelakangi Hana yang sudah terbahak mendengar decakan Nengsih.

"Neng, Nengsih," panggilnya tapi tidak di hiraukan perempuan itu. Berulang kali di panggil, tapi Nengsih masih tidak kunjung menjawab panggilan Hana.

Kesal. Tapi senyuman jahil yang muncul di bibir Hana membuat kesalnya sedikit mereda. Dengan segera ia melemparkan diri ke tubuh Nengsih dengan sangat keras.

"HANAAAA! BADAN GUE REMUK, KAMPRET!"

"BODO AMAAAAAT." Lagi. Hana kembali membuat Nengsih semakin kesetanan. Ia berteriak tepat di telinga Nengsih.

"HANA GILAAAAA!!!" Dan hanya tawa Hana yang terdengar di seluruh kamar itu.

📍📍📍

Thank you :)
Usaha nulis ini di waktu yang mepet 🙂

Oke. Semoga sukaaaa

***

13 AGUSTUS 2022
00.59 WIB.
PEKANBARU.

MASIH UP, KOKKK
TAPI DIKARYAKARSA JELAS LEBIH BEDAAA, WKWKW

SELAMAT MEMBACAA 😊✨

Aku Kekasih Halalmu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang