| Aku Kekasih Halalmu • kehangatan |

537 41 15
                                    

HAPPY READING
.
.

📍📍📍

Bandara internasional itu sangat ramai dipenuhi pengunjung. Entah itu untuk mengantar, menjemput, ataupun mereka yang akan pergi dan baru saja datang. Semuanya berbaur menjadi satu hingga sulit membedakan manakah penumpang yang sebenarnya.

Dari itu semua, seorang laki-laki baru saja keluar dari area bandara dan sedang menuju orangtuanya yang sudah menunggunya. Sejenak ia mengamati sekitarnya dan mendapati sepesang kekasih -menurut Dibran- karena mereka berpelukan lalu berciuman singkat.

Dibran yang melihatnya pun tidak merasa terganggu. Laki-laki itu pun segera menoleh pada orang tuanya yang sedang menunggu dirinya kemudian tersenyum manis.

Dipeluknya sang mama dengan erat. "Ya ampun, Mama sangat merindukanmu," kata mama sembari masih memeluk putra kesayangannya itu. "Sudah berapa lama kamu ninggalin Mama? Kamu nggak kasih keterangan apapun selain bicara izin belajar keluar tapi besoknya langsung berangkat."

Laki-laki yang bernama Gadibran Areksa Pratama itu pun tertawa pelan mendengar ucapan dari wanita yang sangat di cintainya itu. Begitu juga papa.

"Aku nggak ninggalin Mama." Dibran melepaskan pelukan mereka. "Dan kalau saja aku memberitahu Mama jauh-jauh hari, Aku yakin tidak akan bisa berangkat."

Mama cemberut dan memukul pelan bisep sang putra. "Dasar kamu ini!"

Dibran dan papanya tertawa. Ia juga mencium kening mama-nya ity dengan lembut. Setelah itu ia bergantian memeluk papa. Pelukan hangat khas seorang ayah pada anaknya. Ditambah senyuman bangga karena anaknya berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga S3 di luar negri.

"Terimakasih sudah sampai pada tahap ini. Papa bangga sama kamu." Papa mengucapkan terimakasih pada Dibran karena sudah mau berjuang untuk pendidikannya.

Dibran tersenyum lalu menggeleng. "Bukan Papa yang bilang terimakasih. Tapi Dibran. Karena Papa selalu mendukung semua keinginan Dibran. Kalau bukan karena dorongan dari Papa, Dibran tidak akan bisa melangkah hingga sejauh ini." Papa tertawa ringan mendengarnya.

"Ya sudah, sekarang kita pulang. Mama tau kamu pasti lelah." Dibran mengangguk. Ketiganya kemudian berjalan  ke mobil.

Setelah meletakkan barangnya di bagasi mobil, Dibran masuk dan duduk disebelah mamanya. Awalnya ia menolak karena ingin duduk didepan saja. Biar Papanya yang duduk di samping mamanya. Namun sang mama tidak setuju. Ia ingin putranya duduk di sebelahnya. Wanita yang sudah setengah abad itu masih merindukan putranya.

Melihat itu, membuat papa terkekeh dan mengangguk. Alhasil mereka bertiga duduk dibagian tengah. Dengan mama berada ditengah. Mama duduk memeluk lengan sang putra dan menyender pada Dibran.

📍📍📍

Sekitar tiga puluh menit, Dibran dan mama papanya sudah sampai dikediaman Pratama. Rumah bertingkah dua yang besar nan megah berwarna putih dan coklat. Setelah sampai di depan rumah, ketiganya turun dari mobil. Kemudian melangkah memasuki rumah.

Sang supir mengikuti dari belakang untuk membawa barang dari Dibran. Sesaat mendapat perintah untuk meletakkan kopernya di kamar sang tuan muda, supir itu langsung bergerak melaksanakan tugasnya.

Dan mama langsung mengajak putra dan suaminya itu untuk makan. Tanpa banyak bicara, ayah dan anak itu mengiyakan ajakan sang Nyonya rumah.

Makanan khas rumahan sudah terpampang jelas dimeja makan saat Dibran masuk keruang makan. Senyumnya merekah karena sudah lama sekali ia tidak makan makanan seperti ini. Selama ia berada diluar negri untuk menuntut ilmu, laki-laki itu memang memasak tapi masakan itu khas dari Negara itu sendiri. Sehingga lidahnya jarang menyicip masakan seperti sekarang.

"Mama sudah menyiapkan makanan-makanan yang pastinya sangat jarang kamu rasakan selama di negri orang," kata mama sambil mengambilkan makanan untuk suami dan anaknya.

Mendengar itu membuat tidak hanya Dibran tapi juga papa terkekeh. Karena sang kepala keluarga juga merasakan Hal yang sama dengan Dibran. Terlalu lama di negri orang sehingga jarang menyicipi masakan Indonesia.

"Iya, Ma," kata Dibran kemudian melahap makanannya.

Mama dan papa tersenyum karenanya. Kemudian ketiganya mulai makan dengan tenang tanpa ada yang bicara sampai semuanya selesai makan.

📍📍📍

Terimakasih sudah membaca
Semoga suka yaaa 😊✨

***

JUM'AT/22 JULI 2022/ 22.34 WIB

SEMOGA SUKA DENGAN CERITA INIII
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIRR 😊😊❤️

Aku Kekasih Halalmu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang