HAPPY READING
.
.📍📍📍
Setelah selesai makan, Dibran langsung pamit kepada orangtuanya untuk ke kamar. Tanpa banyak bertanya, mereka mengangguk mengiyakan. Badannya sudah sangat lelah dan tidak enak rasanya.
Sesampainya dikamar, laki-laki berusia 27 tahun itu mengamati kamarnya sejenak. Tidak Ada yang berubah sejak ia meninggalkannya beberapa tahun yang lalu. Bahkan kamar ini terlihat segar walaupun tidak dihuni pemiliknya.
Dibran lalu bergerak mengambil koper yang masih berdiri di dekat pintu. Dibawanya koper itu keatas tempat tidur. Ia mengeluarkan semua pakaiannya dan langsung merapikannya ke dalam lemari.
Setelah menyelesaikan tugasnya yang pertama, Dibran pun menyambar handuk dan masuk ke kamar mandi. Ia harus membersihkan badannya karena sudah merasa sangat lengket dan tidak nyaman.
Kamar yang di dominasi warna abu-abu gelap dan cream itu sangat mewakilkan jika sang pemilik adalah seorang laki-laki. Desain simple, tidak banyak barang yang terpajang, hanya beberapa furniture berupa foto-foto masa kecil, remaja, hingga dewasa. Lalu ada satu buah foto besar yang terpajang di dinding kamar diatas kepala tempat tidur. Foto Dibran yang lulus S1 di salah satu Universitas swasta dengan predikat cumlaude.
Beberapa menit berlalu, Dibran selesai dengan ritual mandinya. Hanya mengenakan selembar handuk untuk menutupi tubuhnya, laki-laki itu segera memakai pakaiannya yang sudah ia ambil dari lemari.
Selesai berpakaian, Dibran langsung merebahkan badannya di kasur. Sejenak menatap langit-langit kamar, secara perlahan laki-laki tampan berkulit halus itu segera terlelap mengunjungi alam mimpi.
📍📍📍
Pagi harinya, setelah melaksanakan sholat subuh, Dibran langsung olahraga -lari pagi- di sekitar komplek. Pakaian olahraga andalannya, yaitu tranning hitam dan baju kaus tanpa lengan serta headset di telinga. Tidak lupa sepatu olahraga yang membungkus sepasang kakinya.
Tepat pukul setengah tujuh, laki-laki itu menyelesaikan olahraga paginya. Dibran pun segera masuk rumah dengan napas yang masih terengah. Ia menuju dapur dan berhenti di depan lemari es. Diambilnya air dingin lalu meminumnya.
Belum bibirnya menyentuh tepi botol minum, air dingin itu sudah menghilang dari genggamannya. "Mamaa," keluhnya saat pelaku yang mengambil airnya itu adalah sang mama.
Mama menggeleng dengan tegas. "Nggak, Dibran. Kamu baru selesai olahraga. Liat tuh, keringat kamu masih banyak banget. Jangan minum air dingin dulu. Air biasa aja," kata mama sambil kembali meletakkan botol minum itu ke dalam lemari es.
Pasrah. Dibran menghela napasnya pelan. "Tapi kan, pengen air dingin, Maa."
Mama kembali menggeleng. "Nggak baik, sayang, gantengnya Mamaa. Bukannya sehat habis olahraga, malah sakit karena minum air dingin pas badan lagi gerah gitu."
Dibran menyelesaikan minumnya lalu mengangguk. "Iya Mama. Ya udah, Dibran mau mandi dulu," pamitnya dan mama mengangguk.
Dibran segera ke kamar dan mengunci pintunya. Bukannya langsung mandi, laki-laki tampan itu malah memilih duduk di balkon kamarnya. Setelah tadi membuka sepatu dan meletakkannya di sudut kamar, khusus tempat sepatu. Alasannya karena ia masih ingin mendinginkan badan. Badan yang gerah jika langsung dibawa mandi juga tidak baik, bukan?
Saat sedang duduk dibalkon kamarnya, ponsel yang sedari semalam belum ia pegang sama sekali itu berbunyi dengan penuh semangat. Karena cukup merasa terganggi dengan dentingan notifikasi tersebut.
Setelah mengambilnya diatas nakas, Dibran kembali memilih duduk di balkon. Sambil membuka pesan dari salah satu aplikasi chat. Sesaat kemudian bibir atasnya sedikit tertarik untuk tersenyum.
Hal itu dikarenakan ia baru saja mendapatkan undangan jika salah satu sahabatnya saat kuliah kemarin akan segera menikah. Undangan digital yang dikirimkan oleh sang sahabat membuat grup yang berisikan anggota kelasnya dulu heboh.
Salah satu hal yang sangat wow untuk seorang Axelion Fransisco -sahabat Dibran- yang memutuskan untuk menikah. Pasalnya laki-laki itu sangat terkenal dengan hobinya yang berganti wanita dan pergaulannya yang sangat bebas.
Tidak mudah menaklukan seorang Axel karena tingkahnya itu. Tapi tidak untuk wanita yang akan di nikahi oleh sahabatnya itu. Sangat di pastikan jika wanita tersebut memiliki sesuatu yang beda sehingga Axel bisa luluh.
Menutup ponselnya, karena Axel sudah merecokinya perihal ia yang harus datang ke pernikahannya di Paris satu bulan lagi. Dibran sudah membalaskan dengan, "i will come." Axel malah semakin gencar dengan menyuruhnya untuk membawa seorang wanita nanti.
Bicara soal wanita, tidak heran jika Axel meminta Dibran untuk membawa seorang wanita di pesta itu. Ini karena Dibran tidak pernah sekalipun berhubungan dengan seorang wanita. Hal ini membuat Axel berpikiran, "he is not a gay, right?"
Dibran memang laki-laki yang jarang sekali dekat dengan wanita. Bahkan saat kuliah di luar pun, yang mana banyak wanita cantik nan seksi. Tapi Dibran sama sekali tidak tertarik. Bukankah Axel semakin curiga?
Sesaat kemudian, Dibran bangkit dan masuk kembali ke kamar. Mandi adalah pilihan terbaik untuk badannya yang sudah tidak enak dan pikirannya yang mulai kacau jika menyangkut perempuan.
📍📍📍
Semoga suka yaaa
Terimakasih sudah membacaaa 😊✨***
TBC
SENIN/ 25 JULI 2022/ 22.56 WIBSemoga sukaaa
Update dua kali Minggu iniii, heheBerarti sampai Minggu depan nggak up dongg, wkwk
Tapi kalau pada mau share cerita ini, dan vote sampai 100, bisa dipercepat lagi kokk. HeheSelamat malamm 😊✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kekasih Halalmu ✓
RomanceMenikah bukanlah perkara mudah. Tidak hanya siap fisik, tapi juga mental. Terlebih Hal yang paling diinginkan oleh setiap orang adalah menikah dengan orang yang dicintai. Sehingga kita bisa ikhlas dan bahagia saat menjalaninya. ---- Hana Hafiza menj...