Part 24 (Diteror)

255 28 4
                                    

Beberapa tahun berlalu

Setelah apa yang Jungkook lewati kini ia kembali memimpin perusahaan miliknya. Bersama Jimin, yang menjadi kakak angkatnya. Meski ia belum yakin jika Taehyung itu meninggal, karena dinyatakan hilang.

"Aku senang sekali, terima kasih hyung kau ingin menjadi hyungku dan membantuku mengurus perusahaan ayahku." Ucap Jungkook, dengan senyum lebar.

Yha mereka berdua tengah berada disebuah kafe, mereka usai melangsungkan sebuah meeting disana.

"Kau tidak perlu berterima kasih, aku menyayangimu." Sahut Jimin.

"Yha sudah kalau begitu, ayo kita kembali kekantor Hyung.." Ajak Jungkook. Jimin mengangguk.Mereka langsung pergi membuka pintu.

Brukkkkkk

Tanpa sengaja seseorang menabrak Jungkook sehingga membuat berkas berkasnya jatuh berserakan. Orang itu berponi , bersurai hitam pekat, dengan masker diwajahnya. Ia langsung turun tangan membereskan berkas berkas Jungkook dan memberikannya.Setelah itu ia pergi meninggalkan Jungkook. Aneh.

"Kau baik baik saja kan kook?" Ujar Jimin.Jungkook mengangguk perlahan,entah mengapa ia merasa aneh saat bertubrukan dengan namja itu.

Baginya namja itu mirip Taehyung."Tidak.Rasa ini pasti hanya karena rinduku pada Taehyung hyung."Batin Jungkook dengan tatapan kosong.

"Jungkook.." Panggil Jimin.Jungkook tersadar.

Mereka kembali melanjutkan perjalannya.

Sringg

Sorot mata tajam dari seorang namja yang menabrak Jungkook tadi.Ia langsung melepas mask hitamnya dan tersenyum semirik.Terlihat jelas siapa dia.

Kembali ia menutup wajah nya dengan mask hitam. Dan berjalan keluar.

Tibalah Jungkook dan Jimin dikantornya. Mereka langsung menuju ruangan kerja masing masing.

"Sampai nanti Hyung.." Pekik Jungkook dengan menunduk.Jimin pun tersenyum. Mereka saling melambaikan tangan.

Tap
Tap
Tap

Langkah kaki Jungkook.Suasana dalam ruangan begitu sunyi,tenang dan damai.Jungkoo pergi menghampiri meja kerjanya.

Sontak ia terkejut, saat ada sebuah kertas diatas mejanya.Jungkook penasaran apa isi kertas itu, dari siapa dan siapa yang meletakkannya disini.

Jungkook langsung mengambil kertas itu dan  membuka apa tulisannya.

'Perusahaan mu akan segera lenyap Jeon Jungkook!' Tulisnya.

Deg
Mata Jungkook terbelabak membaca teks itu, itu sebuah ancaman tapi siapa.

"Hah, siapa yang menulis ini. Apa mungkin Taehyung? Tapi Taehyung sudah meninggal.. Tidak mungkin.." Gumam Jungkook.

Tubuhnya goyah ia langsung mendudukkan dirinya saat tubuhnya terasa lemas.Kondisi Jungkook yang sekarang tidak sekuat dulu setelah peluru itu menembus jantungnya. Jantungnya bisa sakit kapan saja, saat ia merasa cemas dan terlalu kelelahan atau bahkan banyak pikiran.

Dan sekarang itu terjadi.Ia terus mencengkeram dada kirinya dengan raut wajah cemas.Ia sangat takut jika orang yang menulis surat itu adalah Taehyung atau bahkan orang lain suruhan Taehyung.

"Hah..hah..hah.."
Begitulah saat Jungkook terengah-engah.

Tok..tok..tok..
Ketokan pintu.

"Masuklah." Sahut Jungkook.

Bukan siapa siapa melainkan Jimin. Jimin langsung terkejut saat Jungkook terduduk lemas dengan seperti kesakitan. Ia langsung berlari kearahnya.

"Kook ada apa denganmu ha? Kau baik baik saja?" Ujar Jimin dengan memegang kedua lengan Jungkook.

"Aku hanya takut hyung..ada seseorang yang mengirim surat ini." Pekik Jungkook dengan gemetar. Jimin langsung meraih surat itu.

Deg

"Ini aneh , mungkinkah ini Taehyung? Bukankah dia sudah meninggal?" Dercak Jimin.

"Jujur saja Hyung, aku belum percaya jika Taehyung hyung meninggal. Karena saat itu ia dinyatakan hilang,bisa saja ia selamat." Ucap Jungkook.

"Kau tenang saja, jangan terlalu kau pikirkan. Aku tidak ingin kau kenapa napa. Aku akan mencari tahu tentang Taehyung." Ujar Jimin dengan mengelus pundak Jungkook.

You're My Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang