Part 18 (R.Laboratorium)

349 34 2
                                    

Diruangan Laboratorium

(Seperti itu ruangannya yha:))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seperti itu ruangannya yha:))

Dokter Soobin terkejut saat melihat dimana peluru itu bersanggar. Yha peluru itu tepat berada di jantung Jungkook. Jika peluru itu diambil itu artinya ia harus menyayat jantung Jungkook, itu sangat beresiko bahkan berakibat fatal.

Deg

Soobin terdiam seperti lemah gak berdaya, ia bingung harus memutuskan apa.Jika peluru itu tidak diambil, tentu saja Jungkook masih tetap bisa hidup tapi ia akan selalu merasa sakit.

"Ahhh aku tidak tahu apa yang musti aku lakukan.Aku harus bertemu dengan keluarga pasien sus." Gerutu Soobin dengan mengacak acak rambutnya.

Jungkook yang masih terpejam lukanya sudah tertutup oleh sebuah plester tebal berwarna putih.Yha Jungkook sudah mengenakan pakaian medis sekarang, namun kancing bajunya tidak saling dikaitkan karena terhalang alat bantu Jungkook.

.
.
.

Ceklek
Pintu laboratorium terbuka.
Sontak Soobin terkejut saat menjumpai Taehyung.Entah sejak kapan dia ada disana.Dirinya langsung bertanya kepada Soobin.

"Dokter bagaimana kondisi adikku.." Sontak Taehyung dengan panik.Ia takut jika Jungkook mati sementara dirinya belum puas membuat Jungkook tersiksa.

"Dua namja itu adikmu?" Ujar Soobin.

"Ani, adikku yang korban tertembak itu." Elak Taehyung langsung, ia sangat tidak sabar menanti jawaban itu.

"Adikmu kritis eoh. Aku hanya ingin meminta pertimbangan darimu. Kau pilih peluru itu di keluarkan atau tetap disana?" Jelas Soobin sambari berujar.

"Apa maksdumu?" Pekik Taehyung.

"Peluru itu ada didalam jantung adikmu. Jika harus diambil itu sangat beresiko, adikmu bisa meninggal. Yah...kutahu kau tidak ingin itu terjadi.Tapi jika peluru itu dibiarkan didalam jantung Jungkook, ia masih tetap hidup namun akan merasakan sakit." Jelas Dokter Soobin secara rinci.

Deg
Taehyung tersenyum tipis seketika, entah apa yang dipikirkan olehnya dan apa yang akan diputuskannya.

"Ahh lalu bagaimana dengan kondisi Jimin." Ujar Taehyung dengan senyum.

"Dia sudah melewati masa kritisnya, tapi dia koma sekarang."Jawab Soobin.

Taehyung terdiam.

" Biar bagaimanapun Jimin tahu semua tentang berkas itu. Bagaimana kalau dia sadar dan mengadukan semuanya pada polisi, aku bisa saja mendekam dalam penjara."Ujar Taehyung dalam hatinya

Soobin kembali masuk kedalam.

Disebuah ruang ICU, terlihat dari balik kaca medis itu.Sesosok Jimin terbaring disana, ia juga dipenuhi alat alat bantu. Saat melihat dirinya hati seperti tersayat pisau.

Tapi tidak untuk hati jahat Kim Taehyung. Ia terus memikirkan bagaimana caranya agar dirinya tidak mendekam dalam penjara.Ia tersenyum pada Jimin.

"Kau tahu, aku belum kalah Jimin." Kekeh Taehyung dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Dasar tukang ikut campur!!" Gumamnya,dengan tatapan tajam kearah Jimin.

Bep..Bep..Bep
Detak jantung Jimin berdetak dengan normal.Tak tahu sampai kapan ia akan terus berada didalam bawah sadarnya itu.

You're My Life (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang