Bagian 30

5K 322 150
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤

Anggia keluar dari kelasnya, senyum manis terbit begitu saja saat melihat sosok Diaz yang tengah berjalan di antara Elzan dan Akmal.

"Ka-

"Anggia" ucapan Anggia terpotong saat Rama muncul.

"Iya Rama, Kenapa?" tanya Anggia.

"Lusa ada acara gak?" tanya Rama.

"Hmm, gak ada deh kayaknya, kenapa?" tanya Anggia lagi.

"Gue mau ajak lo joging pagi, mau gak?" ujar Rama, Anggia nampak menimang-nimang.

"Liat nanti ya?" ujar Anggia.

"Oke,  kalo mau chat gue ya malem nya" ujar Rama di angguki Anggia.

"Oke gue balik duluan Nggi" ujar Rama.

"Iya, hati-hati Rama" ujar Anggia dibalas acungan jempol.

"Mau pulang?" Anggia tersentak saat ternyata ketiga Kakak kelasnya sudah ada di hadapannya bahkan berucap secara bersamaan.

"I-iya" balas Anggia, cukup canggung jika begini.

"Pulang sama siapa?" tanya Elzan.

"Kak Argan, dia mau jemput aku" ujar Anggia, ketiganya diam.

"Gue anter ke parkiran mau?" tawar Akmal,  Anggia tanpa pikir panjang pun mengangguk.

Akmal berjalan beriringan dengan Anggia. Sedangkan Elzan dan Diaz berada di belakang kerumunan.

"Kak Akmal, suka makanan apa?" tanya Anggia.

"Kenapa tanya gitu?" ujar Akmal.

"Gapapa sih, aku cuma mau tau makanan kesukaan Kakak" Akmal mendengar ucapan Anggia mendadak salah tingkah.

"Ayam krispi" Anggia mendengar itu menatap Akmal binar.

"Wah beneran?" sungguh Akmal kian bertambah salah tingkah melihat Anggia terlihat senang saat tau makanan kesukaannya.

"Sama dong" celetuk Anggia.

"Sama kaya lo?" tanya Akmal saat Anggia ingin menjawab suara klakson mobil Argan lebih dulu terdengar.

"Kak, aku duluan ya? Assalamualaikum" Anggia berlari kecil menuju mobil Argan.

Anggia masuk kedalam mobil Argan, tangannya langsung di tarik Alina.

"Sakit Kak" cicit Anggia karena Alina menariknya cukup kasar.

"Sorry, reflek" Anggia langsung menoleh ke Alina, apa ia tak salah dengar Alina meminta maaf padanya?.

"I-iya Kak" Anggia mengusap pergelangan tangannya.

"Alina, lain kali jangan gitu" tegur Argan membuat Alina mencebik bibirnya.

"Hm, reflek" gumam Alina.

Diary Anggia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang