Sepulang sekolah, of course setelah mengantar
dan memastikan Nasya selamat sampai rumah,
sudah makan dan minum obat. Jonah pergi
ke rumah Amy. Terkait tempat bekal, tadi
siang sudah ia kembalikan ke meja Amy tanpa
sepatah kata. Dan begitu juga Amy, hanya
memandangnya kosong.Seperti niatnya tadi pagi, Jonah mampir ke mall
untuk membelikan beberapa skincare dan jajan
untuk Amy. Setelahnya barulah ia meluncur ke
rumah Amy. Mungkin dia terlalu lama memilih
skincare sehingga ketika ia sampai di rumah Amy waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lewat."Bang Jonah yoo. Whats up?" sambut Amar
heboh."Amy mana?" tanya Jonah to the point.
"Pergi sama Bang Axel, " balas Amar. "Emang Kak Amy gak bilang?"
"Kemana?" Hati Jonah mulai resah.
"Entah."
Sekitar pukul setengah tujuh tadi Amy sudah
sibuk bersiap dan Axel pula sudah duduk manis
di sofa menuggu. Ketika Amar bertanya akan
kemana, baik Amy maupun Axel tidak menjawab apa-apa. Hanya saja Axel menjanjikan akan membawakannya makanan, tentu saja Amar menjadi tenang dibuatnya."Ini apa?" Amar mengeksekusi keresek yang
Jonah letakkan di meja."Skincare untuk Kak Amy. Jangan kasih tahu
nyokap lo, entar dikira Amy minta sama gue
lagi.""Siap, bos."
Jonah membuka ponselnya, mengirim
pertanyaan pada Amy."Pergi kemana?" tanyanya. Hanya centang satu.
Menambah resah di dada Jonah."Palingan juga pergi makan, " ujar Amar seakan
tahu apa yang Jonah resahkan."Kalau pergi ke tempat aneh-aneh gimana?" seka Jonah.
"Yah dosa, " sambut Amar santai.
"Dasar bocah! Lo itu gak ngerti. Kalau dua
manusia beda kelamin, apalagi udah remaja
jalan bareng itu bisa ada adegan aneh-anehnya.""Kakak gue pandai jaga diri kali." Aslinya Amar
sendiri tidak yakin. Karena ia tahu benar sifat
Amy adalah penakut. Kalau ada bahaya palingan menangis dan kalau mendapat ancaman gampang nurut. Begitulah sifat kakaknya."Gak!" bantah Jonah. "Amy gak pandai jaga diri. Diancam dikit aja nurut. Gampang banget buat diculik."
"Ah mana ada yang mau nyulik cewek kayak
gitu Cantik enggak, kaya juga enggak.""Who knows."
"Yee jangan didoain dong."
"Ambilin gue minum gih, " suruh Jonah
melepaskan jaketnya. Rencananya dia akan
menunggu sampai Amy pulang."Apa? Air putih?"
"Jus kalau ada."
"Gak ada, udah ah air putih aja." Amar pun
meninggalkan Jonah sendirian di ruang tamu
Ayahnya belum pulang kerja, sementara ibunya
sedang pergi pengajian.Krukk
Amar menyentuh perutnya. Begitulah nasibnya
kalau orang tuanya tiada dan Amy juga pergi. la
mengambil langkah mundur."Bang, lo pandai masak gak?"
Jonah mengangkat kepalanya. "Pandai." Setiap
hari dia memasak untuk Bulan. Dari menu
tradisional hingga menu internasional. Dia pandai memasaknya."Masak gih. Ada ayam tuh di kulkas." Amar
kembali duduk. Mengisyaratkan Jonah pergi ke
dapur dengan dagunya."Mager."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kriting Girl [END]
Teen FictionCerita pindahan dari akun Juli_Sari Ofc penulisnya tetap sama🦋 MKG hanya ada di Juli_Sari dan Juliggart, jika muncul di akun selain itu berarti plagiat🦋 Follow sebelum membaca🦋 Amy itu cewek bodoh dan lemot. Sementara Jonah adalah dingin yang suk...