🍊Duabelas

204 23 0
                                    

Kesana kemari mencari ketenangan, ujung-ujungnya Jonah berakhir di depan rumah Amy. Matanya menatap awas pintu cewek itu. Halaman depan rumahnya juga diisi oleh sebuah mobil. Kelihatanya sih ada tamu.

Jonah menghela nafas, menyandarakan kepala pada kursinya. Rasanya tenang. Tapi sepertinya Tuhan tidak menghendaki karena beberapa lama kemudian.

Meonggg

Jonah yang sempat menutup mata sontak tesentak kaget, matanya menatap awas sekeliling mobilnya.

Meong

Kucing oren tembem berbulu tebal itu muncul dari jok belakang. "Shit!" Jonah memukul kesal stirnya.

"Keluar lo!" desisnya pada kucing tersebut. Bukanya keluar kucing tersebut malah berjalan mendekatinya. "Lo mau apa hah? Jauh sana!" usir Jonah tanpa berniat menyentuh kucing tersebut.

Meong

Si kucing malah meloncat ke pangkuannya.

"Sialan!"

Jonah membuka pintu mobilnya. "Keluar lo!"

Tidak menjawab, kucing tersebut malah mendongak, memamerkan mata indahnya yang berwarna hijau.

Meong

"Iya gue tahu lo cantik, tapi kalau disuruh milih Amy dengan lo ya gue jelas milih Amy lah. Sana keluar!"

Meong

Kucing tersebut malah mengeluskan kepalanya pada hoodie Jonah membuat cowok itu kian menghela nafas gusar. "Jangan mentel deh! Gue gak suka. Sana pergi! "

"Gak usah takut, lo palingan cuma dicuri oom-oom kok. Sana!"

Meong

Kucing tersebut berputar-putar lalu berbaring di pahanya. "Kucing sialan!" desis Jonah tapi tetap tak berniat menyentuhnya sama sekali.

Suara riuh rendah tawa membuat Jonah mendongakkan kepala. Amy disana diapit ayah dan ibunya dengan baju tidur beruang berwarna oren . Emang ada ya? Pikir Jonah melenceng. Tak lama kemudian matanya menyipit. "Si mata empat ngapain disini?"

Tak tahu apa yang mereka bicarakan, tapi yang Jonah tahu sepertinya mereka semua tengah berbahagia.
Tak lama kemudian Axel masuk ke dalam mobilnya berikut dua orang tuanya.

Jonah masih bisa melihat wajah Amy yang tersenyum setelah mobil itu hilang. Ada apa?

Meong

Kucing tersebut mendongak, mentap lurus pada manik Jonah. "Gue gak cemburu, dodol" sentaknya gusar. "Sana lo pulang!"

"Jojo." Panggilan dari suara yang Jonah kenal itu membuatnya menoleh. "Tuh kan bener, bang Jonah" gumam Amar muncul dari badan sang kakak.

"Tahu gak, bang. Masa kak Amy bilang, bang Jonah maling."

"Hehehehe." Amy menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ngapain malam-malam disini, bang?" tanya Jonah yang ternyata memakai baju tidur oren seperti Amy juga.

"Niatnya sih mau main, tapi kayaknya ada tamu" balas Jonah santai. "Lo suka kucing gak?" tanya Jonah pada mata Amy yang terus menyorotinya.

Cewek itu sontak melirik pada pahanya dimana kucing oren tertidur. "Uwuwuu, comel banget." Spontan saja Amy menoel-noel pipi kucing tersebut.

"Bawa deh, gue gak suka kucing" ujar Jonah yang lantas membuat Amy menggendong kucing tersebut.

Meong

"Hai, pus. Gimana, enak gak tidur di paha cogan?"

Jonah terkekeh. Dasar Amy!

"Ini jantan atau betina, bang?" tanya Amar ikut kepo.

My Kriting Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang