Empat Puluh Lima🍊

104 13 3
                                    


"Gue pergi dulu." Sudut mata Amy memerah, panas pula. Sinyal yang jelas sekali bagi Jonah kalau perempuan itu akan menumpahkan air matanya.

"Jangan nangis ah. Makin ilfeel nanti gue, " katanya segera mengelus sudut mata Amy dengan jari jempolnya.

"Jojo berapa lama?"

"Satu minggu doang." Jonah menarik kembali tanganya darivpipi Amy. Matanya berpendar. Indy berdiri tidak jauh dari belakang Amy, lengkap dengan koper besarnya. Ya, mereka
sudah siap untuk berangkat.

"Masa?" Pikiran Amy sudah tidak bersih lagi. Yang ia bayangkan ini pertemuan terakhir mereka.

"lya, sayang." Jonah menjawil gemes pipi Amy. Hanya satu minggu doang kok lebay begitu, pikirnya.

"Nanti Jojo lupa diri, " kata Amy menjatuhkan kepala. "Indy cantik nanti Jojo khilaf, " lanjutnya.

"Kalau gue mau udah dari dulu khilafnya, Amy."

True

"Udah jangan manja dong. Gue cuma pergi 1 minggu bukan bakalan bertahun-tahun."

Jonah mengusek-usek sayang kepala Amy. Dia pasti akanvmerindukan sosok bego tapi comfortable itu.

"Take care ok. Jaga kesehatan. Rajin skincarean juga. Jangan lupa bucinin gue."

Amy mengangguk mengu las senyum cerah. "lya, Jojo juga rajin chat ya. Jangan read doang. Nanti gue blok loh. "

"lya.

"Jojo udah bawa semua barang kah?" Amy melirik koper di sisi tubuh cowok tersebut.

"Udah."

"Bagus deh." Bahu Amy jatuh. Wajahnya tertekuk dalam.

"Jojo mau pergi sekarang ya?" tebaknya sedih.

"lya." Jonah menjawil nakal dagu Amy bersama senyum manisnya. "Jangan sedih. Gue pasti pulang kok."

"Janji?" Amy menyodorokan kelingkingnya. Tanpa berpikir panjang Jonah menautkan kelingking padanya.

"Janji."

Amy menghembus nafas lega. Setidaknya dia sudah punya jaminan sekarang. "Oh iya."

Dia merogoh saku baggy jeansnya. Sebuah gelang berbahan tali keluar dari persembunyiannya. Berwarna hitam dengan
simpul sederhana saja.

"Lo beli?"

Amy mengangguk. Tapi tidak menjelaskan dimana ia membelinya. Karena jelas itu akan beda kasta dengan Jonah.

"lya. Buat jimat Jojo." Dengan senang hati Jonahvmenyodorokan pergelangan tanganya.
Amy mengulas senyum bangga seusai gelang tersebut terpasang sempurna. Sesuai ekspetasinya, itu keren di pergelangan Jonah.

"Thanks." Jonah mengelus senang gelang yang sudahsempurna melekat di tanganya.

"Jojo jangan lupa pulang ya?" Ketakutan Amy sangat nyata Jonah lihat. Lagi, dia mengatakan gadis itu lebay dalam hati. Akan tetapi ada sedikit senang yang ia rasakan dari ketakutan gadis itu. Titik gak pakai koma, berarti hanya dia yang ada di hati Amy saat ini.

"lya-iya." Jonah melambai pada Indy setelahnya, mengajak gadis itu segera masuk ke dalam pesawat.

"Take care."

Satu tepukan mendarat di puncak kepala Amy. Jonah memutar tubuh dengan sedikit sesal, harusnya tadi dia mencium pipi gadis itu. Sayang guru pembimbingnya ada di belakang mengawasi. Rese!

"Dadah, Amy." Indy melambai bersama seulas senyum jahat.

Cih, Amy mengumpat jijik akan kesombongan gadis itu.

My Kriting Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang