Haechan masih termenung di balkon apartemen, hari ini dia masih ingin sendiri, jadi Jenny ia titipkan ke Mama-nya. Dan kini dia duduk di balkon apartemen, kakinya menjulur keluar lewat sela pagar pembatas, disampingnya dua kaleng bir menemaninya. Pikirannya masih memikirkan kejadian tadi siang, ketika dia mengobrol dengan Jeno di cafe Jaemin.
Flashback
"Lo sama Haechan pernah pacaran," ucapan Jaemin membuat gerakan Jeno terhenti, ia terdiam, namun perlahan tubuhnya mulai bergetar, secangkir teh yang dipegang langsung dia taruh kembali ke meja. Kemudian lelaki itu mengaduh kesakitan sembari memegang kepalanya,
"Jen? lo gapapa?" dan Haechan langsung bertanya, refleks lelaki itu saat bersama dengan Jeno sepertinya belum hilang.
"Gue pergi dulu," padahal belum sempat Haechan menyentuh tangan Jeno tapi lelaki itu sudah pergi lebih dulu meninggalkan Jaemin dan dirinya penuh tanda tanya.
Kembali ke saat ini, Haechan menghela nafas berat, dia tahu kalau ada yang aneh dengan Jeno semenjak dia melihatnya tadi. Tapi tadi emosi terlalu menguasainya hingga ia lebih memilih pergi daripada melihat Jeno, tapi hingga sekarang juga sih.
Haechan kembali menegak bir-nya, kali ini ia meminumnya hingga habis. Di tengah lamunannya, Haechan mendapati ponselnya berdering, ada panggilan masuk dari Lucas. Haechan lantas mengangkatnya,
"Apaan?" tanya Haechan begitu mengangkat panggilan,
"Bareng ga? mau nge club nih?" tanya Lucas,
"Jemput ya?"
"Iye gampang dah, gue berangkat dulu," setelah itu panggilan terputus. Haechan beranjak dari tempatnya, menutup pintu balkon lalu ke kamar untuk mengambil jaketnya.
Begitu sampai di club malam, Haechan dan Lucas langsung memesan satu ruangan beserta dengan minuman dan pendamping malam. Untuk Lucas sih, Haechan tak terlalu tertarik dengan wanita, kecuali mereka menawarkan diri maka dengan senang hati Haechan akan memuaskan mereka juga.
"Gue udah denger semua dari Jaemin," ucap Lucas, dia mengambil satu gelas wine yang sudah terisi lalu meminumnya. Begitu pula dengan Haechan,
"Ya lo tau, gue gatau harus apa," jawab Haechan.
"Ya lupain lah, apa guna usaha lo lima tahun ini?" ucapan Lucas menyadarkan Haechan, iya juga, usahanya untuk menghapus semua kenangannya bersama dengan Jeno tidak boleh sia-sia. Dia harus berusaha cuek dengan Jeno.
"Bener juga lo, yaudahlah nikmatin idup aja. Jodoh gue bisa entaran," Haechan kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya sebelum meminumnya, begitu berulang kali hingga dia hampir kehilangan kesadarannya.Haechan masih mengoceh panjang lebar, dia menidurkan kepala di paha Lucas dan masih bercerita tentang masa-masa SMA dulu.
"Gue masih inget dulu lo playernya cewek, trus kena karma sama Bang Jungwoo. Aduh sumpah gue ngakak beneran waktu lo sampe' nangis-nangis di depan Bang Jungwoo," ucap Haechan disertai tawa khasnya,
"Anjir lo masih inget aja, mana sekarang LDR-an," ucap Lucas.
"Lebay lo mah anjing, gue yang ditinggal waktu hamil aja masih idup," balas Haechan. Lucas tertawa menanggapinya, Haechan kemudian mendudukkan dirinya, ia ingin pipis.
"Bentar bos, gue ke kamar mandi dulu," ucap Haechan, dengan tubuh yang tidak seimbang dan ia yang berjalan khas orang mabuk. Tapi untung saja Haechan sampai di toilet dengan selamat, ia langsung menuntaskan panggilan alamnya. Saat dia keluar dari kamar mandi,Dia melihat Jeno. Lagi. Untuk yang ketiga kalinya. Tapi kali ini berbeda, Haechan sudah hampir kehilangan kesadarannya,
"Eh Jeno~" dengan sekonyong-konyong Haechan memeluk Jeno, mengalungkan tangan ke leher lelaki itu.
"Chan..lo mabuk," ucap Jeno. Kepala Haechan menggeleng dengan lucu, ia menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri.
"Jeno, lo kenapa sampe' ngilang lima taun ga balik-balik? gue kangen.." Haechan semakin mengeratkan pelukannya, tak membiarkan Jeno melepaskannya.
"Gue benci sama lo bangsat, seenaknya ninggalin gue sama Jenny disini. Ga kasih kabar, balik-balik lo malah kayak orang bego lupain gue gitu aja," Haechan terus mengoceh, Jeno tak menyahut, ia pun hanya diam mendengarkan Haechan. Kepalanya juga sedikit pening akibat meminum whiskey yang ia pesan tadi.
"Lo emang cowok terbangsat dan yang paling bego gue kenal. Lo lemah Jen. Tapi gue gabisa lupain lo, gue gabisa benci lo, sialan!" Haechan menarik kepalanya agar bisa melihat wajah Jeno dengan jelas. Masih sama, hanya terlihat lebih dewasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HOLIC (NOHYUCK) END
ФанфикCinta akan mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Lee Jeno dan Seo Haechan. Adalah 'ying' dan 'yang' yang pada akhirnya bersatu untuk mencari arti kehidupan bagi mereka. Haechan yang selalu bebas dan Jeno yang dipanggil 'sempurna' itu ju...