Haechan ada di ruang operasi selama lebih dari tiga jam, dan setelah tiga jam itu Jeno dipanggil menuju ke ruangan dokter yang mengoperasi Haechan tadi. Tak lama setelah Jeno menunggu diruangan itu, dokter masuk.
"Kamu suami-nya ya?" tanya dokter, Jeno menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan itu. Dokter itu tersenyum untuk mencairkan suasana, kemudian duduk berhadapan dengan Jeno.
"Istri kamu mengalami pendarahan di kepala cukup parah, dan juga tadi saya nemuin ada obat yang masuk dalam darahnya, semacam obat buat ngelumpuhin syaraf selama beberap waktu. Apa kamu tahu soal itu?" tanya dokter.
Jeno trekejut mendengar pernyataan dokter, pria itu kemudian menggelengkan kepalanya.
"Hal itu bisa jadi alasan kenapa dia bisa sampe' kecelakaan, nggak mungkin ada orang yang minum obat itu secara sengaja kecuali dia pengen bunuh diri," ucapan sang dokter dibalas diam oleh Jeno, pria itu menyelami ucapan dokter, setelah ini dia harus bertanya kepada Renjun apa yang terjadi.
"Untuk sekarang, kita cuman bisa berdoa biar pasien bisa siuman secepatnya. Selain pendarahan, ada keretakan di tulang punggungnya, jadi akan butuh beberapa waktu buat penyembuhan dan terapi agar pasien bisa kembali berjalan," penjelasan dokter membuat Jeno kembali sadar, ia kemudian mengangguk.
"Terimakasih dok," ucap Jeno.Setelah mendapatkan penjelasan lengkap dari dokter, Jeno yang sudah mendapat info dimana ruang rawat Haechan lantas langsung menuju kesana. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan Renjun, sepertinya dia sudah berganti baju, karena bajunya tadi terkena darah ketika menolong Haechan.
"Njun, lo tau kan siapa pelakunya?" tanya Jeno begitu mereka sudah berjalan beriringan.
"Gue tau, tapi belom dapet buktinya, kita gabisa nuduh tanpa bukti. Kesaksian gue bukan hal yang kuat," jawab Renjun,
"Siapa pelakunya?" tanya Jeno.
"Heejin, yang waktu siang gangguin acara resepsi lo," jawab Renjun. Mendengar itu Jeno terdiam, wanita itu...sekalipun dia tidak bisa dilaporkan ke polisi karena tidak ada bukti kuat, Jeno ingin membalas dendam pada wanita itu bagaimana pun caranya. Kalau bisa, dia ingin membunuhnya, atau mempermalukannya di depan umum.
"Kalo gue gabisa bawa dia kepolisi, ada banyak cara lain yang bisa dipake buat malu-maluin dia di depan umum," ucapan Jeno membuat Renjun merinding seketika. Jeno memang bukan main kalau sudah dendam seperti ini, dia jadi ingat ketika Chenle dibawa oleh Ryujin langsung ketika mencelakakan Haechan.
Memang, orang paling kalem dan pendiam adalah yang paling berbahaya. Apalagi otak Jeno sudah mau menyaingi bapak Albert.
Jeno membuka pintu kamar rawat Haechan, disana ada Jenny, Ten, Johnny, Lucas dan Jaemin yang bercengkrama disana untuk menghilangkan atmosfer canggung disana. Ten menatap kehadiran Jeno dan tersenyum pada menantunya itu,
Ten merasa kasihan pada Jeno, di hari pernikahannya bukan kebahagiaan penuh yang dia dapat tetapi bencana seperti ini. Orang mana yang tega melakukan ini pada anaknya?
Apa salah yang yang telah dilakukan oleh Haechan hingga dia tega melakukan ini?
Jeno berjalan kearah Ten dan memeluknya, menyalurkan perasaan yang dirasakannya pada orang yang sudah dianggapnya sebagai pengganti seorang Mama dalam hidupnya.
"Maaf nggak bisa jagain Haechan, Ma," ucap Jeno.
"Nggak, ini bukan salah kamu. Kamu udah lakuin yang terbaik buat bikin Haechan bahagia," balas Ten, ia mengusap punggung Jeno untuk menenangkan pria itu. Johnny menepuk pelan bahu Jeno, ikut memberikan kekuatan baginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE HOLIC (NOHYUCK) END
FanficCinta akan mengubah cara pandang seseorang terhadap dunia. Lee Jeno dan Seo Haechan. Adalah 'ying' dan 'yang' yang pada akhirnya bersatu untuk mencari arti kehidupan bagi mereka. Haechan yang selalu bebas dan Jeno yang dipanggil 'sempurna' itu ju...