Bagian 3

10.7K 1K 114
                                    

Setelah mendengar jawaban dari Jeno, Haechan lantas menyambar bibir pemuda itu, menciumnya dengan kasar. Ah, Haechan lupa jika Jeno belum pandai bermain,

Bibir Haechan menuntun Jeno,

"Ikutin gue No," bisik Haechan disela ciumannya, pemuda itu memejamkan matanya, Jeno pun menurut, dia melakukan hal yang sama seperti Haechan. Menjilat, menggigit, dan menghisap bibir penuh Haechan. Si manis menelusupkan lidahnya, menjelajah seisi mulut Jeno, sedangkan pemuda bermarga Lee itu mengikuti permainan.

Jeno adalah pembelajar yang baik, dia mengikuti Haechan dengan mudah dan menemukan ritme nya sendiri, mengikuti nafsunya yang semakin naik.

"Ah.." Haechan melenguh, ia melepaskan pangutannya, tangannya bergerak untuk melepas kaos yang menempel pada tubuhnya. Matanya kembali menatap Jeno,

"Kulum Jen," Haechan menarik kepala Jeno, mendekatkan wajah Jeno pada dadanya. Awalnya Jeno ragu, tapi dia melakukannya juga pada akhirnya. Mulutnya meraup puting Haechan, mengulumnya seperti bayi yang menyusu.

Haechan mendongakkan kepalanya, menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahan agar tidak keluar dari mulutnya. Sengatan itu terasa ketika lidah Jeno menyentuh ujung putingnya,

Haechan merasa bangga atas dirinya sendiri, berhasil membuat Jeno yang notabene-nya anak baik-baik di sekolah maupun di rumah untuk bersetubuh dengannya. Haechan adalah pengaruh buruk bagi Jeno, tapi keduanya malah ditakdirkan untuk selalu bertemu disetiap kesempatan.

Entah sejak kapan Jeno sudah mengangkat tubuhnya ke atas ranjang besar milik Haechan, setengah menindih tubuh Haechan dengan bibir yang masih setia mengulum puting Haechan bergantian.

Haechan mendorong tubuh Jeno, ia sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Tangannya bergerak untuk menarik celana Jeno beserta dalaman milik dominan polosnya.

Tangan mungil Haechan meremas penis milik Jeno, membuat Jeno menahan desahannya dan terganti dengan geraman rendah. Matanya terpejam merasakan gerakan tangan Haechan saat mulai mengocok kejantanannya, si manis merasa puas, ia kemudian mendekatkan kepalanya, mengecup ujung kejantanan Jeno, menjilat, dan berakhir memasukkan penis besar milik Jeno ke dalam mulutnya.

"Ssh...ah.." Jeno menjambak rambut Haechan, tangannya secara naluri menekan kepala Haechan untuk memasukkan penisnya lebih dalam hingga menyentuh dinding tenggorokan Haechan,

Haechan terbatuk, namun ia tak menghentikan kegiatannya, satu tangannya meremas bola kembar milik Jeno, dengan kepala yang bergerak naik turun memberikan pijatan pada penis Jeno.

Cairan pre-cum keluar, membuat Haechan menghentikan aksinya, Jeno hendak memprotes. Namun melihat Haechan yang kembali menaiki tubuhnya dan memposisikan miliknya di lubang anal miliknya membuat Jeno menarik protesnya.

Haechan mendorong tubuhnya, berusaha memasukkan kejantanan Jeno ke lubangnya. Yang sialnya Haechan baru sadar jika milik Jeno lebih besar dari milik Renjun.

"Akh...fuck!" Haechan mengumpat, tangan Jeno bergerak untuk memegang pinggang Haechan.

"Bantuin gue masukin punya lo bego," protes Haechan saat dia merasa kesulitan. Jeno masih mencoba mengumpulkan kesadarannya, dinding anal Haechan benar-benar menjepit keras miliknya. Dengan sekali dorong Jeno memasukkan penisnya hingga menyentuh prostat Haechan di dalam sana. Si manis mendesah panjang, begitu pula Jeno.

Sengatan kenikmatan menjalar di tubuhnya, sepertinya Jeno akan susah berhenti setelah ini.

Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, dan Jeno masih betah untuk menggempur lubang milik Haechan. Sekali terasa nikmat hingga Jeno enggan untuk berhenti,

LOVE HOLIC (NOHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang