Bagian 28

7.9K 527 40
                                    

Seperti perkataan Sungchan kemarin, hari ini mereka pergi menuju ke makam ayah dan ibu kandung Jeno. Ditemani dengan Jenny dan Haechan, mereka berempat mengendarai mobil Jeno menuju ke pemakaman yang letaknya berada di luar kota itu, perjalanan itu akan menjadi short trip yang akan berlangsung selama dua hari satu malam. 

Perjalanan menuju kesana memakan waktu enam jam, mereka juga mampir ke rest area untuk rehat dan makan siang. Ketika sampai disana waktu sudah menunjukkan pukul 15.09 sore, area pemakaman itu terlihat asri dengan rumput yang memenuhi jalan masuk hingga area pemakaman, sangat terawat. Setidaknya Jeno bersyukur karena Jaehyun menguburkan kedua orang tuanya dengan baik, tidak dibuang disembarang tempat. 

Sungchan yang memimpin jalan, 

"Papa, kita mawu ketemu ciapa ci?" tanya Jenny.

"Ketemu sama ayah bunda nya Daddy," jawab Haechan, si kecil mendongak menatap Haechan dengan kaki yang masih berjalan dan tangan yang digandeng Haechan.

"Nenek sama kakek yah?" tanya Jenny yang dibalas anggukan oleh Haechan. 

Mereka berhenti disatu makam, ada sebuket bunga yang terlihat masih segar disana.

"Biasanya Ayah kirim bunga seminggu sekali," ucap Sungchan menjelaskan, kemudian mereka duduk di makam dengan nisan yang bertuliskan Kim Doyoung itu, 

"Makam Ayah abang ini," ucap Sungchan sembari menatap makam yang ada disebelah kanan makam Doyoung, Ada nama Moon Taeil disana,

Jeno menghela nafasnya, kemudian menatap nisan yang ada di hadapannya, ia mendudukkan dirinya didekat makam sang Ibunda, Haechan juga ikut berjongkok begitu pula dengan Jenny. 

"Wah...grandma manis kayak Papa yah," ucap Jenny memecah keheningan, Haechan tersenyum dan mengusap kepala Jenny dengan lembut. Disana ada foto mendiang Doyoung, entah foto kapan yang jelas ini adalah pertama kalinya Jeno melihat foto Ibundanya. 

"Iya dong, kalo nggak adek juga jelek," ucap Haechan menggoda anaknya. Jenny mengerucutkan bibirnya,

"Ish, kan Jeje kayak Papa sama Daddy," protesnya. 

"Gih adek kenalan sama Grandma dulu," ucap Jeno. 

"Halo Grandmaa! namaku Jeje, anaknya Daddy Jeno yang paaaaliiinggg cantik," ucap Jenny sembari tersenyum menatap nisan dihadapannya. 

"Maafin Jeno yah, baru bisa kunjungin Bunda," Jeno mengusap nisan sang Ibunda, 

Sungchan melihat interaksi keluarga kecil itu,

"Maafin Echan juga ya Bunda, baru bisa liat Bunda sekarang. Jeno nya nggak nakal kok," ucap Haechan. Jeno tak ingin menyela, dia membiarkan Haechan berbicara apa adanya, lagi pula sudah biasa Jeno bersabar menghadapi Haechan kan. 

"Gue tunggu di mobil ya bang," setelah berucap demikian Sungchan pergi dari area pemakaman, menuju ke mobil yang terparkir di sebelah gerbang masuk. 





Jeno, Haechan, dan Jenny menghabiskan waktu kurang lebih setengah jam disana. Menceritakan banyak hal kepada almarhum Ayah dan Ibunda seolah mereka ada disana untuk mendengarkan, tak lupa juga menyapa Taeil. 

Setelah puas berada disana, Jeno, Haechan dan Jenny kembali ke mobil. Jenny berlari menuju ke arah Sungchan yang berdiri bersandar pada kap mobil.

"Om Uchan-! kata Papa kita jalan-jalan ya?!" seru si kecil yang kini berada di gendongan Sungchan.

"Iya kita jalan-jalan, oke?" ucap Sungchan. 

"Asik!!woahhh Papa!" Jenny menatap Haechan sembari berseru takjub,

LOVE HOLIC (NOHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang