Bagian 03

1.5K 176 29
                                    

Qi Xiaoyu tengah asik melihat-lihat koleksi pedang yang dimiliki oleh pemilik sebelumnya atau dengan kata lain, milik reinkarnasi dari dirinya sendiri.

Saat ini, ia berada di salah satu lantai dari bangunan berdesain modern seperti di kehidupannya sebagai pembunuh bayaran kelas atas.

Ada supermarket mini yang lengkap beserta isinya. Ruangan khusus untuk garasi mobil mewah, ruangan kedap suara untuk latihan menembak beserta peralatan khusus lainnya dan berbagai hal menakjubkan lainnya ada disana.

Ia sendiri menggelengkan kepalanya takjub. Kalau begini, rasa rindunya terhadap dunia modern dapat terbayarkan. Terlebih, makanan kesukaannya alias es krim juga tersedia lengkap dalam berbagai varian.

Tak hanya itu saja, ruangan berisi koleksi senjata api berjejer rapi di dinding marmer putih di salah satu lantai di bangunan tersebut. Ruangan membaca alias perpustakaan dengan berbagai buku tentang dunia yang ia tempati juga tersedia lengkap di sana. Ruangan berisi pil-pil kualitas tinggi dengan alat dan bahan membuat pil dan lainnya.

"Bagaimana bisa bangunan ini berdesain modern? Apalagi, isi-isinya juga ada barang-barang modern?" tanya Qi Xiaoyu pada gumpalan awan yang masih sibuk memakan cokelat batangan yang ia ambil dari salah satu lemari es modern disana.

"Ah! Itu saya yang mendesainnya sendiri tuan! Bagaimana? Bagus bukan?" tanyanya berharap diberi pujian. Matanya memelas, sangat lucu.

Qi Xiaoyu yang melihat itu pun menahan gemas dengan menggigit bibir bawahnya.

'Tahan, Wu Xiaoyu! T-tapi ia sangat menggemaskan, kyaa!!' batinnya tak kuasa menahan gemas.

Ia langsung membengkap gumpalan awan tersebut dengan sebuah pelukan hangat.

Bulunya yang lembut dan lebat, sungguh membuat Qi Xiaoyu tak rela melepaskannya.

Ini sungguh lembut sekali!

"Bagus! Bagus sekali! Terima kasih, Sky!" ucap Qi Xiaoyu girang.

"U-uhm, t-tuan?" panggil Sky ragu.

"Hm? Ada apa?" tanya Qi Xiaoyu mulai melepaskan pelukannya.

Gumpalan awan bermata biru itu mengerjapkan matanya polos.

"T-tuan.. m-memanggilku a-apa t-tadi?"

"Aku memanggilmu Sky. Ada apa? Apakah buruk? Atau kau sudah memiliki nama? Maafkan aku," ujar Qi Xiaoyu menunduk, ia merasa bersalah.

Di zamannya ia tak boleh memanggil orang dengan sebutan sesuka hati jikalau belum akrab, atau orang tersebut akan tak terima dan marah padanya.

"B-bukan.."

"Jadi?"

"S-sky? I-itu sangat bagus, tuan! Terima kasih!" Sky melompat memutari tubuh mungil milik Qi Xiaoyu dengan antusias. Matanya berbinar cerah.

"Haha, kalau begitu kau panggil aku Xiaoyu atau Yu juga boleh."

"Baik, Yu!"

[🦋by : permenmu🦋]

Qi Xiaoyu bangun dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya secara perlahan. Menatap sekitar dengan raut heran. Bagaimana bisa ia tertidur di kamar yang asing?

Ia mengerjapkan matanya polos. "Astaga, dimana aku?" ujarnya heran.

Qi Xiaoyu turun dari tempat tidur ala zaman kuno, melangkahkan kakinya keluar dari ruangan dengan ukuran cukup luas tersebut.

Rebirth as a VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang