Bau amis melayang di udara. Itu adalah bau yang menyengat, tapi gadis mungil itu tersenyum manis, seolah puas dengan perbuatannya.
Gadis itu baru saja membunuh dua orang istri ayah kandungnya yang berstatus selir, seorang diri dengan sadis.
Organ manusia berserakan dimana-mana. Cairan berwarna merah pekat terus mengalir dari mayat-mayat tersebut, menciptakan genangan lautan darah yang indah di matanya.
Gadis bercadar itu masih asik mengeluarkan organ yang tersisa di tubuh para selir dengan antusias, terbukti dari senyum manis yang tak kunjung luntur di wajah cantiknya.
Ia adalah Qi Xiaoyu, putri tertua yang lahir dari kandungan Permaisuri terdahulu yang meninggal usai melahirkannya.
Ayahnya menduganya sebagai penyebab kematian dari istri tercintanya -- Permaisuri Li. Hal tersebut membuatnya acuh tak acuh pada putrinya sendiri.
Qi Xiaoyu kecil selalu ditindas oleh para istrinya beserta putra dan putrinya yang lain. Bukannya menolongnya, Kaisar Qi selalu menutup mata dan kedua telinganya seolah tak mengetahui apapun yang buruk menimpa putri sulungnya.
Di istana yang megah itu, tak ada seorang pun yang menolongnya. Ia selalu direndahkan. Padahal gelarnya sebagai Putri Mahkota bukanlah hal yang dapat disepelekan.
Saat kecil, ia tak memiliki keahlian apapun di bidang yang biasanya para putri kuasai misalnya ; melukis, menari, menyanyi maupun menyulam. Tak hanya itu saja, ia juga memiliki kecerdasan di bawah rata-rata dan ingatan yang tergolong lemah.
Dikarenakan kekurangannya itu, membuatnya selalu diremehkan dan dianggap sebagai aib kekaisaran.
Ia juga tak dapat melakukan kultivasi, membuatnya direndahkan layaknya seonggok sampah yang tak berguna.
Puncaknya, ia dirumorkan melakukan percobaan bunuh diri usai pertandingan antar kekaisaran yang diadakan tiap tahun di ibu kota.
Saat itu, ia tak memenangkan perlombaan apapun dan melakukan kesalahan kecil dengan tak sengaja menabrak tubuh putri ternama dari kekaisaran lain, membuatnya dihukum cambuk lima puluh kali oleh pelayan sesuai perintah dari ibu tirinya.
Ia hanya bisa pasrah, sekujur tubuhnya terasa sangat menyakitkan. Matanya terasa berat hingga akhirnya ia menutup mata untuk kehidupan yang penuh penderitaan layaknya neraka itu.
Beberapa bulan setelah itu, jiwa yang lemah itu telah digantikan oleh jiwa yang baru dan lebih pemberani. Ia adalah Wu Xiaoyu, gadis muda yang berasal dari dunia dimana peralatan canggih berada, yaitu dunia modern.
Wu Xiaoyu meninggal dikarenakan kecelakaan lalu lintas lalu entah bagaimana jiwanya malah menyebrangi dimensi dan berakhir di tubuh putri yang lemah tersebut.
Wu Xiaoyu tak marah ataupun kesal lantaran jiwanya terdampar di raga seorang putri kekaisaran. Malahan, ia merasa sangat berterima kasih atas kematian pemilik tubuh asli tersebut.
Toh, dengan begitu sekarang ia dapat kembali hidup meski berada di raga yang berbeda.
Qi Xiaoyu mulai membersihkan dirinya menggunakan elemen airnya lalu keluar dari ruangan tersebut dengan membawa dua buah kepala manusia yang tak utuh, bola mata yang telah ia congkel paksa, bibir yang telah ia sayat lalu dijahit kembali, dan terakhir pipi yang telah tergores membentuk ukiran yang menurutnya sangat indah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth as a Villain
Fantasia[𝐎𝐑𝐈𝐆𝐈𝐍𝐀𝐋 𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍] 🦋Tinggalkan jejak, okay?🦋 [Reincarnation series #01] About : Fantasy - Romance - Adventure - Revenge *** Qi Xiaoyu, putri tertua dari kalangan putri di Kekaisaran Qi. Ia memiliki citra yang sang...