To be continue.
Selamat membaca!!
"Kinan, apa lukanya sangat sakit?" tanya Damian sedih saat menyentuh punggung Kinan yang terluka akibat libasan ikat pinggang yang telah ia berikan tadi.
Kinan yang mendengar pertanyaan bodoh Damian hanya bisa diam tanpa berniat untuk membalas ucapannya. Tubuhnya benar benar sangat sakit hari ini dan itu semua ulah pria yang berada dihadapannya ini. Hanya suara ringisan yang dapat dirinya keluarkan saat pria itu tanpa sengaja menekan luka yang berada di area punggungnya itu.
Mendengar rintihan kesakitan Kinan membuat Damian merasa sangat sedih. Ini semua adalah kesalahannya dan dia harus memperbaiki kesalahan yang telah ia lakukan saat ini.
"Kinan, tunggu disini ya. Mian mau cari obat, kamu jangan kemana-mana. Ingat itu!!" ucapnya tersenyum manis namun tetap saja membuat Kinan merasa was-was.
"Ingat Kinan, jangan coba-coba untuk kabur kalau kamu gak mau aku ngelakuin sesuatu yang lebih dari ini" peringatnya membuat Kinan hanya membalasnya dengan menganggukkan kepalanya saja.
"Jadilah gadisku yang manis sayang, maka aku akan lebih mencintaimu dari ini. Sabar ya, aku cari obatnya dulu" ujarnya manis dan bergegas pergi meninggalkan kamar tersebut. Tidak lupa pula ia mengunci pintu kamarnya untuk memastikan bahwa Kinannya tidak akan pernah kabur darinya dan semua itu sama sekali tidak boleh terjadi.
Setelah kepergian Damian tangis yang dimiliki Kinan akhirnya pecah juga. Dirinya benar benar tidak sanggup bila harus hidup dengan pria sakit jiwa seperti Damian. Ia harus pergi hari ini harus, namun bagaimana caranya? Bukankah pintunya telah Damian kunci.
"Hiks hiks mereka ingkar janji hiks. Bapak, ibuk, Kinan rindu hiks. Kinan menyesal. Kinan mau pulang hiks" ucapnya terisak merindukan keluarganya yang berada di kampungnya saat ini.
Disaat Kinan sibuk menangisi kebodohannya, tanpa dirinya sadari ada seseorang yang telah memperhatikannya sejak tadi. Tanpa menunggu lama, wanita tersebut langsung berjalan menghampiri Kinan yang sedang menangis, membuat Kinan terkejud atas keberadaan wanita itu yang muncul secara tiba-tiba.
"Apa kau mau pergi?" tanya wanita itu langsung, membuat Kinan yang masih dilanda terkejud mengerutkan dahinya bingung.
"Kau?" ucap Kinan terkejud membuat wanita itu tersenyum lembut ke arah dirinya.
"Ya, ini aku. Kinan, aku tanyakan sekali lagi apa kau benar-benar ingin pergi dari sini? Dan jika ia maka aku akan membantumu!" katanya sambil menatap Kinan dengan sorot iba.
Wanita yang berada dihadapan Kinan saat ini tak lain dan tak bukan adalah ibu Sarah, pemilik kos-kosan tempat dimana Kinan tinggal saat ia baru pertama kali menginjakkan kakinya di kota orang tersebut. Dirinya benar benar terkejud atas keberadaan Sarah yang secara mendadak tiba-tiba muncul dihadapannya. Terlebih lagi dengan kondisinya yang seperti ini, sungguh dirinya benar benar terkejud bukan main.
"Ya ibu, Kinan mau pergi dari sini. Kumohon ibu bantu Kinan pergi. Kinan mau pulang hiks" pintanya kembali menangis dan menatap Sarah dengan tatapan penuh permohonan.
"Kinan, maafkan ibu ya. Seharusnya waktu itu ibu memperingatimu untuk pergi dari sana, tapi ibu tidak bisa untuk melakukan itu semua. Ibu terpaksa Kinan" ucap Sarah sedih sekaligus kecewa karena tidak bisa melawan perintah anak majikannya itu.
"Tidak apa-apa ibu, kumohon ibu bawa Kinan pergi dari sini. Kinan benci tempat ini hiks Kinan takut!"
Melihat Kondisi Kinan yang sangat menyedihkan seperti saat ini membuat Sarah merasa sangat bersalah sekaligus berdosa. Sudah sejak lama ia membantu kejahatan putra dari majikan itu dan selama itu pula hidupnya selalu dirundung akan penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISI
ChickLitKinan Ayranisa, gadis bertubuh cukup tambun yang bermimpi menikahi seorang pria yang kaya raya dan juga tampan. Namun, mimpi yang dirinya miliki hanya sekedar mimpi yang tidak akan pernah dapat dirinya wujudkan. Dengan berbekal ijazah SMA yang dirin...