Damian vs Kinan

5.3K 418 29
                                    

Hayo, siapa yang nungguin Damian sama Kinan update angkat tangan ya!!

Votenya jangan lupa guys, biar makin asyik untuk kamu dan juga aku, wkwkw.

"Tante, Anggela gak mau tahu. Kinan harus pergi dari sini. Anggel benci dia tante, dia buat Damian Anggel berubah" rengek Anggela kepada Anindya.

Ya, saat ini Anggela tengah berada di dalam kamar Anindya. Perempuan cantik itu benar-benar sudah tidak tahan dengan sikap Damian kepadanya. Dia ini adalah tunangannya dan mengapa Damian malah memberlakukan dirinya dengan tidak hormat seperti ini.
Anggela benar-benar harus segera menyingkirkan Kinan sekarang, baik dari hidup Damian maupun dari dalam rumah ini. Parasit hanya akan menimbulkan masalah bukan malah memperbaiki masalah.

"Anggel kamu yang sabar ya, kita tidak bisa mengusir Kinan dari rumah ini secara tiba-tiba. Damian akan marah nanti, dan kamu tahu kan bagaimana kemarahan Damian. Dia bisa menjadi tidak terkendali, sayang?" timpal Anindya sambil memberi pengertian kepada Anggela.

"Tapi tante, tante lihat sendiri kan sikap Damian tadi. Dia tega bentak aku tante, bahkan dihadapan semua orang. Anggel sakit hati tante, atas perlakuan Damian barusan" pungkas Anggela sedih menatap Anindya berkaca-kaca.

"Iya sayang, tante tahu. Tapi kita harus menyusun strategi agar Damian tidak curiga nanti. Bagaimana kalau rencana kita diketahui oleh orang lain terlebih lagi dengan papanya Damian, Arkan. Tante harus bilang apa?" sambung Anindya terhenti.

Kemudian Anindya mengulurkan tangan kanannya untuk mengusap wajah cantik Anggela dengan lembut agar tangisan milik wanita cantik itu berhenti.

"Anggela sayang, saat ini posisi kita dalam keadaan sulit. Kinan bukan seperti wanita yang sebelumnya, yang pernah kita hadapi. Gadis itu berbeda, dia bisa memegang kendali penuh akan kemarahan milik Damian yang sama sekali sangat sulit untuk kita kendalikan. Kamu tahukan bahwa bila putraku itu masih menyukai mainan lamanya itu tandanya dia masih ingin memainkannya, kita tidak bisa ikut campur. Dan bila kita tetap nekat, kau tahu pasti kan apa jawabannya?" Anggela menganggukkan kepalanya mengerti. "Mati, tante!"

"Bagus, sekarang yang bisa kamu lakukan adalah tabahkan hatimu. Terimalah semua sikap Damian dengan lapang dada Anggel, dia hanya berakting untuk saat ini, dan bila sudah waktunya maka semuanya akan berakhir." Anindya memberikan senyuman manis miliknya kepada Anggela. Dan langsung membawa tubuh wanita itu ke dalam dekapannya agar wanita itu bisa tenang dan menghilangkan semua rasa marah yang terselip dihati wanita itu untuk putranya.

"Baik tante, kali ini Anggela akan bersabar. Namun, bila sekali lagi Damian melampaui batasannya maka maaf bila saat itu pula Anggel melakukan hal nekat" Anggela berbisik ditelinga Anindya dengan pelan.

Setelah mengatakan hal itu pelukan Anindya pada tubuh Anggela akhirnya terlepas, dan tanpa kata lagi perempuan itu langsung meninggalkan kamar Anindya dengan wajah datar. Membiarkan Anindya yang masih berdiri kaku disana tanpa bergeming, sekalipun pintu kamarnya ditutup oleh perempuan itu dengan sangat kasar.

°°°°°

"Damian, kenapa kau masih ada disini. Bukannya ibu Anindya sudah menyuruhmu ke kamarnya tadi, kenapa kau belum juga pergi heh?" Kinan bertanya dengan raut kesal melihat Damian yang sedari tadi belum beranjak dari tempat dirinya duduk.

Kesalnya Kinan bukan karena melihat Damian yang hanya duduk diam tapi dirinya kesal karena tubuhnya dijadikan tumpuan tubuh pria itu. Sesak adalah kata yang sangat tepat bila melihat kondisi Kinan saat ini.

"Bisakah tubuhmu menjauh Mian, aku merasa sesak saat ini!" Kinan menyerukan suaranya akibat tidak tahan dijadikan tumpuan pria itu bergelut manja.

Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang