Sakit hatinya Anggela

5.4K 454 30
                                    

To be Continue

Votenya diperbanyak ya! Biar aku semangat nulisnya, hehehe.

Sudah semalaman Kinan tidak tidur akibat menjaga Damian yang terus-terusan muntah akibat meminum minuman keras yang sudah sejak lama pria itu tinggalkan.

Kinan sama sekali tidak tahu apa tujuan dari Damian melakukan semua itu. Tapi yang pasti semua ini ada kaitannya dengan penolakan yang pernah ia berikan kemarin malam. Membuat rasa bersalah yang Kinan miliki semakin besar kepada Damian.

"Maafkan aku Damian, sungguh aku tidak bermaksud menyakiti perasaanmu waktu itu" Kinan berkata dengan penuh kejujuran. Menatap Damian yang tengah berbaring dengan pandangan penuh rasa bersalah.

Tujuan Kinan mengatakan semua itu bukannya tak beralasan. Tingkah Damian yang sama sekali tidak menyukai penolakan mendorong Kinan untuk mengatakan perkataan seperti itu.

Niatnya yang ingin menghindari masalah malah menimbulkan masalah baru dalam hidupnya saat ini. Dan Kinan benar-benar tidak tahu harus melakukan apalagi agar masalah yang dirinya miliki sekarang dapat terselesaikan tanpa menimbulkan masalah yang baru.

"Ayo Damian, segeralah bangun. Aku ingin menjelaskan semuanya kepadamu. Dan aku harap, kamu mau mendengarkan penjalasanku kali ini Damian"

Lagi-lagi Kinan menyuarakan isi hatinya kepada pria itu meskipun tidak ditanggapi tetap saja Kinan berharap agar pria itu mendengarnya dan tidak salah paham akan perkataan dan sikapnya tadi malam.

"Damian! Cepatlah bangun, aku ingin permasalahan kita segera selesai dan tidak berlarut-larut. Dan aku harap, kita bisa seperti dulu. Berteman dan menjadi sahabat baik Damian" pinta Kinan sebelum beranjak dari sana.

Pergerakan Kinan langsung terhenti saat dirinya merasakan ada seseorang yang mencekal lengannya. Dan disaat Kinan menoleh, dirinya mendapati pelakunya adalah Damian. Pria itu telah sadarkan diri, dan menatap dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Kinan.

"Maafin Mian, Kinan. Mian salah karena udah bentak Kinan kemarin. Jangan pergi ya?" pinta Damian menatap Kinan dengan tatapan melas.

Hati Kinan tersentuh, mendengar kata tulus yang baru saja Damian ucapkan. Entah, mengapa dirinya tidak menolak saat Damian menarik tubuhnya untuk mendekat ke arah pria itu. Kinan diam tanpa memberontak membiarkan Damian memeluk tubuhnya erat menyalurkan semua rasa yang pria itu miliki saat ini.

Semua rasa yang terjadi diantara mereka berdua mengalir begitu saja. Kinanpun merasakan kedua bahunya basah akibat tangisan Damian. Disaat dirinya mencoba melepaskan pelukan Damian, bukannya terlepas pelukan tersebut malah semakin erat, membuat Kinan terpaksa membiarkan Damian kembali memeluknya.

"Sudah Damian, sudah. Jangan nangis lagi, Kinan udah maafin kamu kok" Kinan mengusap punggung Damian dengan lembut agar tangisan pria itu reda.

"Enggak, gak mau. Kamu nanti bohong?" tolak Damian kekeh dan memeluk Kinan semakin erat.

"Kinan enggak bohong Mian, kamu kan tahu bahwa Kinan selalu jujur. Jadi, ayo segera bangun dan siap-siap untuk sarapan pagi di meja makan!" perintah Kinan tegas.

Dengan sangat tidak rela akhirnya Damian melepaskan pelukan mereka. Dirinya langsung mengeluarkan wajah masam saat tidak diperbolehkan Kinan untuk memeluknya kembali. Dan sepertinya dirinya harus mengalah untuk kali ini.

"Yaudah deh, Damian mandi. Tapi nanti Kinan sarapan sama Mian ya. Terus Miannya juga harus disuapi, Mian gak mau di tolak, titik!" rengek pria itu dengan wajah pasrah yang dibalas anggukan kepala oleh Kinan.

"Huwaaa, makasih Kinan. Mian makin sayang deh sama Kinan!" girang pria itu dan tanpa sadar mengecup pipi kiri Kinan dengan wajah penuh binar bahagia.

Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang