Votenya jangan lupa ya !!
Pagi ini merupakan pagi yang baru dalam hidup Kinan. Dimana pada hari ini perjalanan hidupnya akan di mulai. Dengan mantap dirinya berjalan perlahan-lahan menuruni anak tangga bus merah tersebut.
Dan sekarang dirinya telah sampai di kota tujuan, kota dimana dirinya akan memulai yang namanya sebuah perjuangan. Kota yang akan membuat kehidupannya berubah secara perlahan-lahan. Demikian pula dengan takdirnya, hanya Tuhanlah yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang nanti.
"Semoga impianku dapat terwujud sehingga bapak sama ibu dapat bangga kepadaku!" monolog Kinan pada dirinya sendiri.
Dengan langkah cepat Kinan mulai berjalan menjauhi terminal, sambil menenteng tas kecil yang berisikan baju-baju dan juga perlengkapan yang ia butuhkan selama dirinya tinggal di kota tersebut.
Tak lupa pula uang yang ia bawa selalu ia simpan di alas kaki sepatunya guna menghindari orang yang berniat jahat kepadanya. Ia selalu melakukan itu semua saat berpergian kemanapun baik dengan orang tuanya maupun dirinya sendiri.
Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh dengan berjalan kaki, akhirnya Kinan sampai ditempat tujuan. Tempat dimana dirinya tinggal untuk sementara waktu. Dengan pelan dirinya mendorong pagar rumah tersebut untuk menemui pemilik kontrakan yang rumahnya ingin ia sewa selama sepuluh hari mendatang.
"Permisi!!" panggil Kinan lembut sambil mengetok pintu, membuat si pemilik rumah yang mendengar panggilan Kinan langsung membukakan pintunya.
"Maaf mbak, ada apa ya?" kata sang pemilik rumah dengan sopan menatap ke arah Kinan dengan tatapan bingung.
"Maaf bu, bila saya mengganggu. Jadi begini saya sedang mencari rumah kontrakan dan saya juga mendengar katanya ibu sedang mengontrakkan rumah. Apakah rumah kontrakan ibu yang kosong masih tersedia?" tanya Kinan penuh harap kepada sang pemilik rumah.
"Ooo, jadi kamu mau mengontrak rumah. Ayo-ayo masuk, mari kita bicarakan di dalam," ajak pemilik rumah bahagia sambil mempersilahkan Kinan memasuki rumahnya.
"Silahkan duduk nak, tunggu sebentar ya. Ibu mau buatin kamu minum dulu," sahut pemilik rumah.
"Gak usah repot-repot bu," tolak Kinan halus kepada pemilik rumah.
"Beneran gak papa kan nak? Takutnya nanti kamu tiba-tiba berubah pikiran buat ngontrak di tempat ibuk heheh. Maklum saja, rumah ibuk yang itu sudah sangat lama tidak ditempati," curhat pemilik rumah kepada Kinan yang hanya Kinan balas dengan anggukan kepala.
"Kalau boleh ibu tahu, nama kamu siapa, dan asal kamu dari mana ya, terus tujuan kamu kesini buat apa?" tanya ibuk tersebut kepada Kinan.
"Perkenalkan bu, nama saya Kinan asal saya dari Blitar. Dan tujuan saya kesini itu untuk mencari sebuah pekerjaan. Saya ingin meringankan beban orang tua bu," jawab Kinan sungguh-sungguh membuat sang pemilik rumah menatapnya terharu.
"Ibu senang akhirnya bertemu dengan orang seperti kamu. Kamu harus tahu nak bahwa hidup disini itu keras, kalau kamu gak bisa bersaing maka kamu akan hidup susah disini. Dan disini cari pekerjaan itu susah, kamu hati-hati ya nak. Jangan sampai salah langkah. Oh iya nak, ibu sampai lupa. Perkenalkan nama ibu, bu Sarah. Kamu bisa panggil bu sarah ya," ujar bu Sarah memperkenalkan dirinya kepada Kinan.
"Baik bu!!" jawab Kinan menganggukkan kepalanya.
"Oh ya Kinan, kalau boleh ibu tahu kamu mau ngontrak disini berapa lama. Soalnya ibu cuman mau memastikannya saja," celetuk ibu Sarah tiba-tiba membuat Kinan meneguk ludahnya kasar. Ia bingung harus menjawab apa, ia takut membuat ibu Sarah marah mengenai jawaban yang akan dirinya berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISI
ChickLitKinan Ayranisa, gadis bertubuh cukup tambun yang bermimpi menikahi seorang pria yang kaya raya dan juga tampan. Namun, mimpi yang dirinya miliki hanya sekedar mimpi yang tidak akan pernah dapat dirinya wujudkan. Dengan berbekal ijazah SMA yang dirin...