Daniel sebenarnya

5.9K 539 20
                                    

To be Continue

Ingat guys 500 yang baca, 100 yang ngevote dan 50 komentar baru aku lanjut ya, wkwkwk.

Selamat membaca!! Semoga kalian suka 😍😍

Delapan belas tahun kemudian

"Bunda, bunda dimana!!" panggil seorang pemuda tampan yang baru memasuki rumah minimalis tersebut. Mencari keberadaan sang ibu yang saat ini tengah sibuk memasak di dapur.

"Ck, dari tadi dipanggilin malah disini. Pasti yang aku bilang tadi enggak di dengar bunda" batin pemuda itu kesal.

Melihat tidak ada respon dari sang bunda membuat Daniel menjadi sangat kesal. Tanpa peduli dengan kondisi mereka saat ini dirinya langsung memeluk sang bunda dari belakang. Menenggelamkan kepalanya di cerug leher sang bunda yang sangat dirinya sukai. Membuat siempunya merasa kaget atas perbuatan yang dilakulan putranya itu.

"Daniell, apa yang kamu lakukan. Bunda hampir copot jantungnya gara-gara ulah kamu ini" hardik wanita tersebut menatap kesal tingkah anaknya yang sama sekali tidak berubah itu.

"Bunda yang mulai duluan, dari tadi Daniel panggil tapi bunda enggak dengar!" sungutnya membalas tatapan bundanya itu.

"Yasudah, sekarang kamu ganti baju sana. Bunda lagi masak ini, jangan digangguin" cerca wanita itu yang tidak lain adalah Sarah.

Selama delapan belas tahun ini hidup Sarah telah mengalami banyak perubahan. Dirinya dengan susah payah telah berhasil membesarkan sang anak yang tidak lain bernama Daniel itu. Anak yang dirinya rawat penuh dengan kasih sayang itu kini telah berubah menjadi pemuda yang sangat tampan dan juga gagah. Membuat siapa saja yang melihat ketampanannya pasti akan terpesona.

"Bunda, Daniel enggak mau. Nanti bunda pergi lagi kayak biasanya, Daniel kesepian!" balasnya sedih.

Sarah yang mendengar kesedihan yang dilontarkan sang putranya hanya bisa menghela nafas gusar. Dirinya tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan itu semua.

Ya, Sarah bekerja sebagai pelayan di rumah besar milik sahabatnya yang bernama Anindya. Dirinya sudah melakukan pekerjaan itu sejak delapan belas tahun yang lalu. Hari dimana Anindya menolongnya, di hari itu pula dirinya mendapatkan sebuah pekerjaan guna menghidupi kebutuhan mereka berdua. Pekerjaan yang bisa membuat hidup mereka menjadi seperti ini. Pekerjaan yang memberikan mereka hidup layak yang saat ini tengah mereka rasakan.

"Sayang, kamu kan tahu bahwa bunda gak enak sama nyonya Anindya bila terus terusan dirumah. Bunda tahu kamu kesepian tapi bunda gak punya pekerjaan lain selain pekerjaan ini sayang" balas Sarah dengan nada halus dan juga penuh dengan kelembutan.

Dirinya tidak ingin membuat sang putra semakin bersedih dan untuk itu hanya inilah satu satunya cara agar putranya itu dapat mengerti yaitu dengan cara penuh kelembutan.

Daniel merupakan pemuda yang sangat menyayangi bundanya itu. Apapun akan dirinya lakukan agar bundanya tidak lagi bersedih. Dan semua yang bundanya inginkan akan selalu Daniel penuhi apapun caranya.

"Baiklah, tapi bunda jangan pulang malam-malam ya. Telepon Daniel kalau bunda mau pulang, biar Daniel jemput" Daniel berujar dengan penuh kelembutan.

Di setiap ucapan yang Daniel lontarkan tersirat nada kekehawatiran yang membuat Sarah semakin menyayangi putranya itu. Anaknya ini memiliki hati yang sangat lembut, membuat Sarah yang merupakan ibunya meresa sangat bangga karena berhasil membesarkan seorang putra yang memiliki rasa tanggung jawab dan kasih sayang yang sangat besar.

"Yasudah, bunda pergi dulu ya. Jangan lupa masakan bunda kamu habiskan. Nanti bunda sedih loh, kalau masakan bunda enggak habis" Sarah berkata dengan mimik muka sedih membuat sang anak mencium pipi sang ibu dengan lembut.

Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang