Orang itu?

3.5K 363 8
                                    

Happy Readings!!

Menuju Ending guys dan semoga suka.

"Kinannnnn!" Teriak Damian kesetanan saat mengetahui bahwa Kinan tidak berada di dalam kamar miliknya.

"Kinan, kau dimana? Jangan bercanda denganku Kinan. Cepatlah keluar Kinan, aku sedang tidak ingin bermain-main."

Saat ini, Damian merasa sangat ketakutan. Mengapa ia harus pergi meninggalkan mansion miliknya tadi. Mengapa ia sampai lupa untuk mengajak Kinan, dan sekarang lihatlah yang telah terjadi. Kinannya menghilang secara tiba-tiba, tanpa jejak maupun suara. Membuat rasa takut yang dimiliki Damian semakin besar.

"Kemana kau Kinan, kumohon jangan membuatku cemas. Tolong tunggu aku Kinan, aku janji pasti akan segera datang" gumam Damian lirih sambil menahan amarah, memikirkan bila orang yang tengah ia pikirkan adalah pelaku utama dari menghilangnya Kinan saat ini.

Damian menuruni tangga secara tergesa-gesa. Berteriak-teriak menyebutkan nama Anggela dengan kilatan emosi yang terpancar melalui ekor matanya.

"Anggela!!"

"Dimana kau Anggela!!"

"Kemari kau brengsek, katakan padaku dimana Kinan? Anggela!!"

Damian berteriak seperti orang kesetanan membuat seluruh penghuni mansion seketika geger dan langsung menuju ke tempat dimana Damian berada saat ini. Semua para pelayan maupun bodyguard yang bekerja pada Damian tengah berkumpul saat ini. Mereka semua menundukkan kepala, merasa ketakutan saat melihat raut kemarahan yang tercetak jelas di wajah pemuda itu.

Bagi semua orang kemarahan Damian adalah kemarahan yang sangat sulit untuk diatasi. Bila ada yang mencoba untuk melawan maupun membantah ucapan pemuda itu pasti akan langsung meregang nyawa. Damian tengah berada dalam mode bahaya. Tidak ada satupun orang yang akan berani mengusik karena hal itu sama saja mencari masalah untuk dirinya sendiri.

"Apa kalian semua tuli? Katakan padaku dimana Anggela saat ini. Seret dia secara paksa ke hadapanku sekarang" titah Damian yang sama sekali tidak terbantahkan.

"Baik tuan!" Jawab mereka.

Para bodyguard yang mendengar perintah Damian langsung bergegas mencari Anggela. Kemana pun wanita itu bersembunyi pasti akan berhasil Damian temukan. Tidak ada satupun hal yang bisa terbebas dengan begitu mudah dari pemuda itu, semua orang yang berani mengusiknya harus merasakan akibatnya. Akibat yang akan sangat mereka sesali di dalam hidup mereka sendiri. Dan penyesalan yang mereka rasakan adalah kepuasan terbesar dalam hidup Damian.

Damian tersenyum licik. "Kau ingin bermain-mainkan Anggela, maka ayo kita lakukan sekarang."

°°°°°

"Sudah bangun Kinan?" Tanya Anindya sambil tersenyum licik.

Kinan langsung menolehkan wajahnya ke sumber suara. Pupil matanya langsung terbuka lebar saat mengetahui bahwa suara itu adalah milik Anindya. Hembusan nafas lega milik Kinan langsung menimbulkan tawa yang terdengar sangat menakutkan bagi semua orang yang berada disana.

Bingung, sudah pasti akan Kinan rasakan. Mengapa Anindya malah tertawa, dan bunyi tawanya terdengar sangat mengerikan. Sungguh, Kinan mulai merasa takut saat ini.

Kinan mulai menatap segala penjuru ruangan yang ada. Namun, yang ia lihat hanya kegelapan yang memenuhi tempat tersebut. Tiba-tiba suaranya tercekat saat mengetahui bahwa terdapat banyak pasang mata yang menatap ke arahnya saat ini.

Apa yang telah terjadi, begitulan isi pikiran yang menghantui benak Kinan saat ini.

Kinan mulai mengatur nafasnya yang mulai sesak, tempat ini dipenuhi oleh debu. Siapa saja yang berada disana pasti akan kesulitan bernafas.

Maniak Pelukan VS Cewek Gendut [ Tamat ] REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang