사실인가요

03

Beberapa saat kemudian Wonu terbangun, Mingyu yang sedari tadi menggenggam tangan Wonu segera menayakan keadaannya.

"Kau tak apa-apa hm? Tanyanya dengan raut wajah khawatir.

"Apa yang terjadi?"

"Listrik tadi padam. Kau sangat benci dalam kegelapan. Ayo kita kembali ke rumah sakit besok"

Wonu hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil mengejapkan matanya lalu mendudukan dirinya sambil melihat sekitar.

"Itu apa?" Menunjuk kue dihapannya

"Hari ini tanggal 10 mei. Hari kepulanganmu. Tapi semuanya meleleh" jawaban Mingyu dengan nada sedikit kecewa.

Kepala Wonu terasa pusing lalu ia membaringkan tubuhnya dibantu oleh Mingyu. Dielusnya puncak kepala Wonu dengan penuh kasih sayang, mereka salang pandang dan tersenyum lalu melihat lukisan yang berada didepan mereka.

"Apakah kamu ingat?" Tanya Mingyu dengan lembut

"Dari ceritamu, apakah itu Kanada?"
Mingyu berdehem lalu memanggut sambil tersenyum tipis melihat lukisan itu.

"Siapa yang dulu menyarankan untuk pindah ke Kanada?" Lanjut Wonu.

Mingyu tertawa canggung lalu mengusap kepala hingga lehernya "Entahlah, mari kita ingat bersama. Kau dulu yang menyarankan pergi. Jadi kubuat persiapan"

Sedikit penjelasan yang keluar dari mulut Mingyu membuat Wonu tersenyum lebar sambil melihat lukisan itu setelah memandangi Suaminya.

"Aku ingin mendengar lebih banyak lagi"

"Hm... danau Vermillion berwarna oranye kemerahan. Saat matahari terbenam memantul di danau, semuanya menjadi merah. Saat angin tertiup dari pegunungan ke danau, mereka bilang itu terdengar seperti seseorang sedang bernyanyi" cerita Mingyu yang sedari tadi memandangi lukisan membuat Wonu tertidur dengan senyuman manis dibibirnya. Mingyu menoleh melihat Wonu tertidur membuat hatinya tentram dan rasa bahagianya kembali lagi sambil sesekali melihat lukisan dan mengingat hal-hal yang entah apa itu.

****
Tbc

Vote and comment are highly appreciated
Thanks for reading