Disisi lain, ternyata Mingyu juga sedang berada di lift sebelah, ia dapat mendengar suara benturan dan teriakan dari lift sebelah. Mingyu merasakan perasaan yang tak enak, ia merasa mendengar suara teriakan Wonu.
.
Wajah Wonu memerah, matanya mengeluarkan air. Selama dicekik Wonu dapat melihat apa yang akan dilakukan pria itu. Ia melihat pria itu berusaha membunuh anaknya si remaja itu, namun ada pria berpakaian serba hitam memukul pria itu dari belakang lalu pria tua itu dimasukkan kedalam koper hitam besar yang dibawa oleh pria berpakaian serba hitam itu.
Pintu lift terbuka, dengan kekuatannya Wonu mendorong pria tua itu lalu ia lari keluar hingga terjatuh, bersamaan dengan Mingyu yang keluar dari lift. Ia langsung memanggil dan membantu Wonu.
"Nu, kau tak apa-apa? Ada apa?" Ujar Mingyu yang memeluk Wonu agar tenang. Namun Wonu hanya menjawab 'Unit 706'. Mingyu menatap kedalam lift yang sedang tertutup lalu berkata 'Unit 706...' dengan suara kecilnya.
.
.
.Kembali lagi ke dua detektif yang menangani kasus pencurian.
Mereka bertiga, detektif Wen, datektif Lee, dan ketua a.k.a penjaga gedung berjalan menuju gedung yang proyeknya telah dibatalkan itu.
"Prekontruksi disini dijual seperti kue panas. Siapa yang tahu itu akan dihancurkan? Sebelah sini, silahkan" ujar pria tua sambil berjalan menjukkan arah.
"Yang bapak bicarakan sebelumnya Kim Mingyu?" Tanya detektif Lee
"Iya, itu dia. CEO KM ARCHITECTURE, arsitek yqng bertanggung jawab" jawab pria tua itu sambil berjalan menyusuri gedung dengan detektif Lee disampingnya dan detektif Wen dibelakang sambil mengunyah permen karet.
"Saat ini dia telah bangkrut, dia bersembunyi dari rentenir. Tak ada yang tahu dimana dia" lanjut pria itu sambil memainkan tangannya memperagakan yang ia tahu.
Selagi detektif Lee mendengarkan semua penjelasan pak tua, detektif Wen melihat ada sebuah cctv yang sudah pecah kameranya dan kabel yang sudah terputus.
Detektif Wen dengan detektif Lee dibelakangnya berjalan mendekati ujung gedung yang tak dipagari.
Dilihatnya kebawah "uwaahh... mundur mundurr!" Perintah detektif Wen saat melihat kebawah dari ketinggin gedung.
"Yaiishh astagaa! Hyeong, kau mengejutkanku saja" jawab detektif Lee terkejut dengan ekspresi terkejut pastinya.
"Tak ada pagar pengaman kah? Gila!" Celoteh detektif Wen dengan sedikit umpatan
"Seokmin-ah" panggil detektif Wen tiba-tiba"Iya?" Langsung menolehke detektif Wen
"Bukankah pria muda itu bilang dia terjatuh saat mendaki?"
Tanya detektif Wen sambil berjalan kelawan arah."Siapa?"
"Kau tahu orangnya"
"Ooh, suaminya Kim Mingyu"
"Jadii..." tiba-tiba pria tua tadi datang
"Apakah Tuan Kim tersangka?" Lanjutnya"Seeemua orang dalam proyek ini adalah tersangka. Terutama anda, ketua" kata-kata sarkar itu keluar dari mulut detektif Wen, lalu mereka pergi meninggalkan gedung itu.
.
.
."Pria dari unit 706.... dia akan mati. Dia mencoba membunuh remaja itu dan aku" jelas Wonu ketakutan, gemetar, sambil sesekali memegangi lehernya. Matanya tak fokus.
"Pria dilantai tujuh..." lanjutnya yang mengambil ponselnya, namun langsung diambil oleh Mingyu sebelum Wonu menekan tombol."Wonu-ya! Kau mau menelpon siapa?" Kata Mingyu saat mengambil ponsel wonu.
"Sayang, tenang, kumohon! Tak terjadi apa-apa" Mingyu mencoba menenangkan suaminya itu sambil mengelus pipi kirinya.Mingyu menuangkan plastik yang berisi obat Wonu "Jika terjadi sesuatu, aku akan menanganinya"
Dengan gemetar Wonu memasukkan semua obat kedalam mulutnya dan meminum air yang telah disiapkan.
Wonu yang sudah tertidur setelah meminum obat tadi pun terbangun dengan kepala pusing. Ia mendudukan diri, melihat sekitar namun pandangannya buram, benda yang ia lihat buram dan menjadi ganda. Ia keluar kamar menaggil suaminya namun tak ada jawaban.
Ia memutuskan keliar dari apartment pada malam hari dalam keadaan sedikit pusing. Entah mengapa tanpa sadar kakinya mengajak ke lantai tujuh menuju unit 706.
Saat Wonu mendekatkan diri ke depan pintu
'AAH! TOLONG!'
Ia mendengar suara jeritan remaja itu. Wonu merapatkan telinganya ke pintu, ia mendengar hal-hal yang tak mau ia dengar. Wonu mengarahkan jarinya ketombol bel dengan ragu dan gemetar. Namun sebelum menekan, pintu seperti didorong paksa dari dalam.Seorang pria berpakaian serba hitam membawa koper hitam besar, ia menyeret koper berat itu. Karena berat koper itu susah belok hingga menabrak dinding tikungan dan terlepas dari tangan pria itu.
Wonu melihat pria berpakaian serba hitan dengan topi hitam dari sela pintu. Saat menunduk pria itu menjatuhkan sebuat liontin berbentuk daun lalu mengambilnya dan berlalu dari tempat itu dengan menyeret koper.
****
TbcVote and comment are highly appreciated
Thanks for reading
KAMU SEDANG MEMBACA
사실인가요
Mystery / ThrillerAku melihatnya, kau adalah seorang pembunuh. This story based on movie "Recalled" Plottwist ⚠️ BxB Angst⚠️ Mingyu x Wonwoo ⚠️Sorry banyak typo