PART 24

388 68 303
                                    

“Hal yang paling menyakitkan adalah, saat tahu seseorang yang kita cintai dan kita berniat untuk memilikinya ternyata sudah dimiliki oleh orang lain.”

~~~~~ Tentang Nadhira ~~~~~


 

Pria memakai topi hitam terus menekan bel karena belum juga datang satu pun orang yang membukakan pintu. Tak lama kemudian pintu besar berwarna putih itu terbuka lebar, Danish menarik tangannya dari bel tersebut.

Pria itu menunduk menatap dari ujung kaki siapa yang membukakan pintu. Dari bawah ia melihat baju panjang yang bernama gamis, Danish semakin penasaran, pria itu terus menaikkan pandangannya ke atas. Saat sampai menatap wajah ....

Deg

Misha? Kok dia di sini sih?

“Da-danish?”

“Misha?”

“Kamu ngapain di sini?”

“Harusnya aku yang tanya, kenapa kamu ada di rumah ayah aku dan Abbas?”

Danish bingung kenapa wanita yang menjadi sahabatnya itu ada di rumah ayahnya dan sedang apa dia di sini. Sementara Nadhira merasakan jantungnya berdegup dengan kencang, bukan senang tetapi ketakutannya selama ini akan terjadi.

Ya Allah ... Apakah hari ini harus terbongkar? Nadhira jawab apa sekarang ke Danish?

“Jawab Misha. Kamu ngapain di sini?” Danish begitu penasaran karena selama ini ayahnya tak pernah bercerita apa pun tentang Nadhira berada di sini. Dan lagian Nadhira dan Abbas tidak berteman, mana mungkin Nadhira main ke sini untuk menemui Abbas.

Dari balik tembok ruang tamu ada seorang pria yang mengintip. Pria itu tersenyum smirk.

Ah seru nih dramanya! Lo emang keren, Abbas!

Pria itu memutuskan keluar dari persembunyiannya sesuai rencana yang ia susun. Pria itu keluar rumah, pria itu merangkul pundaknya Nadhira membuat Danish membulatkan bola matanya dengan sempurna.

“Apa-apaan lo berani sentuh Misha! Lepas nggak?!” teriak Danish kesal melihat Abbas datang-datang menyentuh pundaknya Nadhira begitu saja. Sementara Nadhira terdiam, ia bingung harus bagaimana sekarang.

“Eh emang lo siapa sampai sewot gitu? Lo suaminya? Bukan ‘kan?”

Jleb

Kata itu begitu menusuk di hatinya Danish. Danish sadar memang Misha dengannya bukan siapa-siapa dan Danish tak pantas cemburu. Tetapi tetap saja Danish marah mau bagaimana pun saudara tirinya itu tidak boleh menyentuh wanita yang bukan mahram dengan seenaknya.

“Misha, jawab. Kamu kenapa bisa di sini?” tanya Danish yang sangat membutuhkan jawaban.

Abbas menarik sudut bibirnya. “Suka-suka dia lah! Masalah gitu buat lo?” ucap Abbas dengan sewot.

Nadhira masih diam. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, ia bingung harus jelaskan apa ke Danish.

Atau sebaiknya aku mengaku?

“Ayo sayang, persilakan tamunya masuk dong.”

Deg

Nadhira dan Danish membulatkan bola mata mereka dengan sempurna. Danish sangat terkejut Abbas memanggil Nadhira dengan sebutan sayang.

Sepertinya Abbas sengaja mau membongkar pernikahan ini. Kamu ingkar janji Bas, kamu tega!

“Maksud lo apa hah manggil Misha dengan sebutan sayang? Dia bukan pacar lo ya!” teriak Danish sangat kesal.

Tentang Nadhira  [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang