Tentang Nadhira [SELESAI] ✅

PART 25

“Berharap kepada manusia memang sakit. Karena takdir bukan manusia yang mengatur tetapi, Allah yang sudah mengatur semuanya.”

~~~~~ Tentang Nadhira ~~~~~

 

Danish melajukan motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pria itu terlihat kesal dan kecewa.

Argh! Kenapa kamu harus jadi milik Abbas?!

Hatiku sakit! Karena aku mencintaimu, Misha!

Kenapa cintaku sesakit ini? Sakit sekali!

Kamu nggak pernah peka, Misha! Kamu nggak pernah tahu apa yang aku rasain!

Rasanya tadi aku ingin marah, tetapi aku tak punya daya untuk marah kepadamu!

Semua ini gara-gara ayah! Iya, ayah harus tanggung jawab!

Danish makin menambah kecepatan motornya, ia ingin segera sampai rumah dan melampiaskan kemarahan di dalam kamarnya.

Tak lama kemudian Danish telah tiba di rumah. Tanpa mengucap salam, pria itu melenggang begitu saja melewati Kinara. Kinara menatap heran mengapa anaknya seperti itu? Ini bukan seperti Danish yang ia kenal.

BRAKK!!!

 

Danish membuka pintu kamarnya dengan menendang, pria itu kembali menutup pintu kamar dengan membanting pintu dengan kasar membuat Kinara terkejut saat mendengar gebrakan keras dari kamarnya Danish.

Anak itu kenapa? Ada masalah lagi kah? Atau berantem lagi sama Abbas?

Pria masuk ke dalam kamarnya langsung melempar semua barang yang ada di depan matanya.

 
Prang

Prang

Prang

Duagh

Duagh

Duagh

Pria itu terus melampiaskan kemarahannya dengan menendang semua barang yang ada di kamarnya. Baru kali ini pria itu mengamuk seperti ini sama seperti saat usianya tujuh tahun dahulu bahkan pria itu dulu sampai harus dirawat di rumah sakit jiwa.

Kinara merasa khawatir terdengar suara berisik dari kamar putranya itu. Kinara ingin menghampiri Danish ke kamar tiba-tiba ada suara bel yang menggema dari pintu. Kinara bergegas membuka pintu terlebih dahulu baru nanti akan menghampiri putranya.

Kinara membuka pintu, wanita setengah baya itu melihat sosok pria setengah baya datang bersama pria remaja berkulit putih.

“Assalamualaikum, Kinara,” ucap Reyhan dengan lembut.

Kinara tersenyum, “Waalaikumussalam mas Reyhan.” Mendengar ucapan wanita setengah baya itu membuat Abbas mendengkus kesal.

Sok manis sekali pelakor itu. Hahaha paling enggak perlahan Danish akan hancur karena perjodohan gue sama Nadhira.

“Tumben kamu ke sini mas?”

Cih tumben? Bukannya setiap hari ya? Dasar pembohong!

“Kata Abbas, Danish mau ketemu sama aku makanya aku datang ke sini. Katanya ada yang mau Danish bicarakan sama aku dan Abbas,” jawab Reyhan.