PART 28

375 79 424
                                    

“Menjadi serba salah jika berada di posisi yang sangat sulit, itu sangat membingungkan.”

~~~~~ Tentang Nadhira ~~~~~

 


Seorang pria mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, ia terkejut mendengar pembicaraan kedua gadis SMA itu. Bagaimana bisa selama ini ia tidak peka bahwa wanita itu juga mencintainya.

Kenapa semua menjadi sesulit ini?

Kenapa kamu tidak pernah jujur kepadaku?

Pria itu adalah Danish. Tadinya ia jalan bertiga dengan Alif dan Aida. Karena ia merasa Nadhira dan Naisya lama belum menyusul, ia pun mencari kedua gadis itu. Ternyata ia melihat kedua gadis itu di taman. Dan ia sangat terkejut mendengar percakapan mereka berdua.

Kita saling mencintai, tetapi kenapa takdir kita seperti ini?

Kenapa kamu memilih diam terus, Misha?

Takdir apa yang kamu sebenarnya inginkan dengan mempertahankan Abbas sebagai suamimu dan mengorbankan perasaan cintamu. Aku akan terus perjuangkan kamu walau aku tahu ini tidak benar. Abbas tidak pantas untuk wanita sebaik kamu.

Tanpa ia sadari netranya sudah berkaca-kaca perlahan tetesan bening jatuh membasahi pipinya. Sesakit itu perasannya saat ini.

Melihat Naisya dan Nadhira hendak pergi dari taman, Danish buru-buru menyeka air matanya. Pria itu bergegas kembali ke tempat Aida dan Alif yang berada di mall depan.

Naisya dan Nadhira kembali masuk ke dalam mall. Naisya sudah bertanya ada di mana mereka bertiga, setelah mendapatkan jawaban, mereka bergegas menyusul di mana ketiga sahabatnya itu berada.

“Kok lama?” tanya Aida dengan nada kesal karena Naisya dan Nadhira begitu lama meninggalkannya dengan kedua laki-laki.

“Iya tadi nyari-nyari mesin dulu. Aida,” kilah Naisya.

Aida mengangguk. “Iya sih mall ini ‘kan luas. Yuk lah kita ke toko buku dulu,” ajak Aida.

Mereka berlima berjalan mencari toko buku. Nadhira, Naisya dan Aida berjalan di depan sementara Danish dan Alif berjalan di belakang sama seperti biasanya.

Di lantai bawah mereka tidak menemukan toko buku. Mereka pun menaiki tangga eskalator barang kali di lantai dua mereka menemukannya.

Ternyata benar toko buku berada di lantai dua. Setelah menemukan toko buku, mereka berlima memasuki toko buku. Mereka mulai memisahkan diri masing-masing. Mereka sibuk mencari buku yang mereka incar.

Nadhira berjalan menyisiri setiap rak-rak yang berisi berbagai macam buku. Nadhira mengutamakan mencari bahan referensi tugasnya. Nadhira mengambil beberapa buku yang ia sangat butuhkan untuk referensi pelajaran fisika dan sejarah.

Nadhira teringat, ia dahulu ingin membeli novel genre religi tetapi dahulu uangnya hanya cukup untuk makan dan biaya sekolahnya saja. Terkadang dahulu ia meminjam uang kepada Naisya atau Aida kalau ada patungan di kelas. Nadhira pun mencari novel yang pernah ia incar, ia berharap buku itu masih ada.

Assalamualaikum Calon Imam. Nadhira menemukan buku novel tersebut. Nadhira meraihnya, ia begitu senang karena hari ini ia bisa membeli novel itu.

Abbas, terima kasih untuk tanggung jawabmu. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik kepadamu hingga kamu jatuhkan talak kepadaku.

Nadhira selanjutnya mencari buku lainnya yang akan ia gunakan untuk bahan referensi tugas. Nadhira sudah mengambil enam buah buku, Nadhira harap uang yang ia miliki cukup.

Tentang Nadhira  [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang