PART 47

436 62 326
                                    

⚠️ WARNING
⚠️ PART MENGANDUNG EMOSI !!!

Happy Reading ☺️

“Penyesalan tidak bisa disesali, karena waktu yang telah terjadi tidak dapat diulang lagi.”

~~~~~ Tentang Nadhira ~~~~~

 


Di sebuah gedung tua di dalam sebuah ruangan. Sosok wanita cantik berjilbab masih memakai pakaian pengantin baru saja di baringkan di atas ranjang besar oleh sosok serba hitam. Kemudian penutup wajah hitam itu mulai membuka. Dia adalah pria dan orang itu adalah Danish. Ia tersenyum menyeringai melihat sosok yang baru saja ia bawa.

“Akhirnya aku bisa membawamu pergi. Kau aku pastikan malam ini akan jadi milikku, Misha.” Pria itu mengelus pipi putihnya wanita itu.

Kemudian sosok gadis memakai dress berwarna merah muda selutut datang dari belakang. Ia tersenyum menatap Danish.

“Rencana kita bawa Nadhira ke sini berhasil. Apa kau yakin ingin melakukan hal ini?” tanya Aida. Ia tak percaya rencananya langsung disetujui oleh pria itu.

“Aku yakin. Cuma ini jalan satu-satunya aku buat memiliki Misha.”

“Kamu berubah ya.”

Danish mencebik. “Kau sama saja, Aida. Kita impas! Dan terima kasih sudah membantuku dengan merusak listrik di rumah ayah.”

Aida mengangguk kemudian ia tersenyum menatap Danish. “Sama-sama. Dengan senang hati aku membantumu.”

Karena aku mencintaimu, Danish.

Danish tersenyum kemudian ia mengelus rambutnya coklatnya Aida. “Kau cantik tanpa jilbab ya. Pasti Misha lebih cantik saat aku lihat rambutnya.”

Aida tersenyum getir mendengarnya.

Kapan kamu bisa lihat aku, Danish? Kenapa kamu hanya menginginkan Nadhira yang tidak mencintaimu?

“Ya sudah suruh seseorang gantikan Nadhira pakaian! Ingat rencana kita, dia hanya memakai baju tidur pendek tanpa jilbab!” titah Danish.

Aida menganggukkan kepalanya. “Aku panggilkan pembantuku dulu. Kebetulan dia sudah datang ke mari.” Aida melenggang pergi meninggalkan kamar usang itu.

Sebentar lagi kamu akan hancur, Nadhira. Dan yang menghancurkan dirimu adalah mantan sahabatmu yang pernah kau cintai. Maaf ... aku beri ide gila ini karena aku membencimu, Nadhira.

Tak lama Aida kembali bersama dengan asisten rumah tangganya. Aida dan Danish pun keluar dari ruangan.

*****


Sementara di rumah besar resepsi yang tadinya berjalan dengan baik sekarang ricuh. Sosok pria memakai jas pengantin kelabakan terus meneriaki nama istrinya.

“MALAIKA! KAMU DI MANA?!”

Alif dan Naisya menghampiri Abbas.

“Dhira hilang, Bas?” tanya Alif.

Abbas mengacak rambutnya frustrasi. “Gue nggak tau. Tadi pas mati lampu dia masih ada di deket gue. Saat lampunya nyala dia udah nggak ada.”

Alif berpikir sejenak. Tiba-tiba ia terpikirkan sesuatu hal. “Kayaknya Nadhira diculik, Bas. Gue yakin. Lampu mati tadi pasti demi melancarkan aksinya menculik Nadhira.”

Naisya mengangguk setuju. “Aku setuju sama Alif.”

“Semua silakan pulang ke rumah masing-masing! Istri gue hilang! Acara ini bubar!” teriaknya mengusir para tamu undangan. Para tamu pun mulai membubarkan diri keluar dari rumah besarnya Reyhan.

Tentang Nadhira  [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang