Ratu jatuh sakit, setelah beberapa tahun menerima keadaan, sekarang wanita cantik itu kembali bersedih mengingat putranya yang hilang 20 tahun lalu.
Pencarian kembali dilakukan dalam sepekan ini, belum ada hasil. Raja tak menyerah, terus melakukan.
Sampai didesa diumumkan sayembara. Jika dapat menemukan pangeran, akan diberi rumah, harta.
"Tidak logis sekali, mungkin saja pangeran minhee sudah meninggal"
Yunseong menunduk enggan menjawab gerutuan hyunjin, tak minat sama sekali dengan gelas berisi minuman pembangkit stamina miliknya.
"Dia memakai kalung ukiran nama juga tanda lahir dibahu. Dan yang pasti, wajah minhee sangat mirip dengan ibunya. Aku ingat walau sedikit"
Hyunjin mendengus, yunseong mungkin gila.
Semakin malam, yunseong membayar dua koin lalu menarik kerah hyunjin untuk berdiri. Dengan berat hati kembali ke istana.
Yunseong terpaku dengan pemuda memakai hanbok sederhana, sepertinya pelayan atau anak pemilik kedai pinggir hutan ini-tunggu
"Maaf" ucap yunseong membuat pemuda itu heran, kaget saat kerahnya ditarik hingga bahu kanannya terlihat.
"Minhee"
"Anda mengenal saya?"
Yunseong tersenyum sedangkan hyunjin menganga takjub.
.
Minhee dan jisun-wanita pemilik kedai dibawa ke istana. Ratu yang sebelumnya berbaring lemah seketika bisa duduk dan memeluk erat tubuh minhee.
Sekali lihat, ia yakin pemuda manis itu putranya. Minhee tak berkata apapun mamun ikut menangis. Setelah pertemuan mengharukan, semua kembali ke kamar masing-masing. Minhee diantar oleh dayang, sedangkan jisun memilih menemani ratu gyuri sebentar.
"Saya pikir, minhee amnesia yang mulia. Saya menemukannya didekat sungai, sepertinya terbentur. Minhee anak yang penurut, dia memang bukan seperti orang sembarangan-ah saya harusnya memanggil dia pangeran"
Gyuri tertawa cantik, "tak apa. Bagaimanapun dia anakmu. Aku dan ayahnya sangat berterimakasih"
Mereka saling menggenggam tangan dan tersenyum.
.
Pagi setelah sarapan, minhee diajak keliling istana oleh para kasim dan dayang. Jisun meminta izin berfikir untuk memutuskan ikut tinggal di istana atau tidak.
"Danaunya kering?"
"Iya yang mulia, sebenarnya sengaja karena ratu beberapa kali mencoba bunuh diri dengan melompat kesana"
Minhee menatap kasim dengan pandangan sedih. Kemudian tersenyum mendengar kalimat selanjutnya dari pria paruh baya itu.
"Sekarang cahaya ratu sudah kembali, kami ikut berbahagia"
Saat sampai dilapangan untuk prajurit berlatih, minhee melihat yunseong disana. Tampan dan gagah seperti saat pertama mereka bertemu.
Pipi minhee merona teringat ucapan ratu semalam.
"Yunseong adalah kakakmu, dia anak dari saudara tiri raja. Ibu dan ayah ingin menikahkan kalian, dipikirkan dulu ya? yunseong bersedia"
"Baru bertemu dan dia langsung bersedia, apa karena statusku?" Gumam minhee pelan. Saat yunseong menoleh ke arahnya, minhee memalingkan wajah kemudian lanjut berjalan.
.
Malamnya minhee berdiam dipaviliunnya, suara alas kaki terdengar
"Aku belum mengantuk, aku ingin sendiri jangan khawatir"
"Ini aku"
Yunseong
Minhee membalikkan tubuh, membungkuk sedikit.
"Ada apa?"
"Kau terlihat murung maka aku menghampiri"
Pria itu lalu mengambil tempat disamping minhee. Berdiri ikut menatap bintang.
"Aku...menyukaimu sejak dulu"
Minhee terkekeh, "bahkan kita sempat tak bertemu lama yunseong"
"Aku tahu, diam-diam aku selalu berharap kita bertemu lagi. Kau ditemukan, dan aku melihatmu.....terwujud kan"
"Iya"
"Terima aku minhee, aku tak akan menyakitimu"
Saat yunseong mendekat, minhee kaku. Tubuhnya didekap erat, sepupu tampannya itu memiringkan kepala lalu mengecup lembut bibirnya.
Minhee ikut memejamkan mata karena hanyut dengan lumatan yunseong selanjutnya.
Dimalam indah dengan ribuan bintang dilangit, minhee menerima yunseong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Know? | Hwangmini✔
عشوائيYou make me smile again So I just wanna tell you i am From early January until the end of the year I will take care of you. -Do You Know? Minhyuk(BTOB) ft. Minah(Girls Day)🎵