Happy Reading 💕
—————————22. DEKLARASI ALENA
“Bagaimana mau lupa, apa-apa inget dia.”
15 Juli tepatnya gadis cantik dengan senyum manis itu baru saja menginjakkan kakinya di SMA Cempaka dan kembali bertemu Aldra Raga tercinta.
Pagi itu dirinya terlihat cantik dengan rambut bergelombang. Tas baru, seragam baru, semuanya serba baru dia miliki. Bianca dan dirinya sudah berjanjian akan bertemu di lorong sekolah pada jam 06.30. Dan benar saja, saat Alena datang, Bianca sudah berdiri menunggunya.
“Bianca!”
Bianca menoleh kebelakang kemudian tersenyum girang. “Al! Sini!”
Alena berlari menuju sahabatnya dan memeluk Bianca setelah itu.
“Akhirnya.. gue sama Kak Aldra satu sekolah lagi,” ujar Alena terlihat sangat senang hati.
Bianca menghela nafasnya. “Iya deh, yang satu sekolah lagi,”
Alena terkekeh kecil. “Ngapain diem disini, keliling aja yuk!” ajaknya.
Bianca hanya mengangguk menuruti saja apa mau gadis disampingnya itu. Dirinya dan Alena berjalan sepanjang lorong, jika melihat ada kakak kelas mereka berdua tersenyum manis ke arahnya.
“Al, lo tunggu disini dulu ya. Gue kebelet nih,” kata Bianca yang kemudian ngacir pergi ke toilet sekolah.
Alena duduk di bangku depan kelas, ah sialan! Dia tengah berada di halaman kelas sebelas. Alena menundukkan kepalanya, takut ada kakak kelas yang lewat ke depannya.
“Lo Alena, ya? Kenalin, gue Naomi.”
Benar saja! Seperti yang dirinya duga. Ada kakak kelas yang menyapanya. Tapi tunggu, kenapa dia tahu nama Alena?
Alena mendongak melihat perempuan yang katanya bernama Naomi itu. Perempuan itu tersenyum sambil mengajaknya berkenalan. Karena kakak kelas satu ini terlihat baik, Alena membalas uluran tangan tersebut.
“Aku Alena Gabriella. Salam kenal, Kak,” jawabnya sambil tersenyum kikuk.
Naomi duduk disamping Alena. “Lo enggak mau tanya gitu gue tahu nama lo darimana?” tanyanya.
“E–Eh iya! Tadi mau nanya itu, hehe. Kakak tahu nama aku darimana?” tanya balik Alena dengan wajah sama.
“Gue tahu dari Aldra. Lo kenal dia?” tanya Naomi lagi.
Alena yang mendengar nama Aldra langsung membulatkan matanya. “E–Emmm Kak, aku permisi ke toilet dulu ya sebentar,” ijinnya yang kemudian berdiri dan meninggalkan Naomi begitu saja.
Naomi memiringkan senyumnya. “Gue tahu lo dari sahabat lo sendiri. Mana iya Aldra. Jadi cewek bego banget!”
*****
“Enggak Bianca! Tadi itu Kak Naomi emang bilang kalau dia tahu nama gue dari Kak Aldra!! Gue yakin itu manusia batu suka ngomongin gue ke cewek yang enggak di suka biar ceweknya enggak deketin dia lagi!! Atau atau, dia jadiin gue pacar pura-puranya?! AAAA!! Dia bakal bilang ke semua cewek yang ngejar dia kalau dia udah punya pacar, dan itu gue! Gila si!”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRA
Teen FictionPada akhirnya, Alena benar-benar menepati janjinya untuk pulang dengan keadaan berbeda. Aldra tertawa karena dia tidak sempat mencintai gadis pengganggu itu. Pada akhirnya, seseorang akan selalu merasakan penyesalan hanya dengan kehilangan. Itu yan...