Clary POV
aku sedang menunggu bis untuk pergi kekuliah. kenapa tidak mengendarai motor? aku rasa aku malas, apalagi harus mengendarai mobil. kurasa aku ingin naik bis saja. tak-apa jika aku diserbu jutaan paparazi.shit, kenapa lama sekali! bisa telat nanti.
tiba-tiba sebuah mobil sport hitam, menepi lalu membuka jendela kaca nya."Clary?"
aku pun mendongak, lalu mendapati zayn yang menurutku sangat manis dengan baju hitam polosnya itu. aku tersenyum ketika ia memanggilku."zayn" ucapku padanya.
"mau ikut?, kuliah sebentar lagi akan dimulai" ucapnya padaku.
aku berfikir, lalu melihat jam ku. memang iya. tetapi aku ingin sekali menaiki bis hari ini.. uhm, maafkan aku zayn.."clary?" Zayn memanggilku sekali lagi.
"um, maafkan aku zayn, kurasa hari ini aku ingin menaiki bis saja, aku hanya tidak ingin merepotkanmu" ucapku menunduk.
zayn tersenyum padaku, ah yang benar saja. jangan seperti itu zayn, senyum mu itu sangat, ah kalian taulah.
"kau yakin?" Ucapnya memastikan.
aku hanya mengangguk menatap matanya.
"Baiklah, aku duluan" ucapnya langsung mentup jendela kaca mobilnya.
hmm, kenapa tiba-tiba ia seperti itu?
entahlah.Oh,God kenapa bisnya belum datang juga, aku sudah menunggu sekitar 30 menit, kuliah jam pertama pun sudah dimulai.
baiklah, sepertinya aku harus jalan, aku tidak mempunyai pilihan lain. coba saja tadi aku ikut zayn, pasti tidak seperti ini. ah sudahlah.lalu kemudian, aku seperti melihat mobil zayn, ah mana mungkin kan zayn sudah pergi duluan. mungkin hanya perasaan ku saja.
tetapi kemudian zayn keluar dari dalam mobil itu lalu menghampiriku."apakah bisnya sudah ada?"Ucapnya padaku.
ia ini bodoh atau bagaimana? kalo bisnya sudah ada mana mungkin aku jalan seperti ini. zayn kau menyebalkan.
"menurutmu?" aku hanya menjawab seperti itu.
"masih tidak ingin ikut denganku?" Ucapnya menggodaku.
"ck, baiklah" aku pun masuk kedalam mobilnya.didalam mobil suasana sangat canggung, aku hanya melihat keluar jendela saja. rasanya aku tidak mood hari ini. entah kenapa.
"Clary? are u ok?" tanya zayn yang menatapku sebentar lalu kemudian kembali menatap lurus jalan.
"am fine"
setibanya zayn dikampus, zayn langsung memakirkan mobilnya ditempat biasa.
"terimakasih zayn" ucapku padanya.
"ya" ucapnya.aku pun langsung memasuki gedung kuliah. dan masuk pelajaran kedua. rasanya aku tidak bersemangat mengikuti pelajaran biologi kali ini.
Bel tanda istirahat sudah berbunyi.
aku pun segera berlari menuju halaman belakang kampus.
Aku ingin menyendiri, entah mengapa, aku tiba-tiba merindukan ibuku.
ya, ibuku.
ibuku meninggal saat aku berumur 6 tahun, dan ayahku pergi meninggalkan ku begitu saja. dan sekarang aku hanyalah sebatang kara. Dan aku sudah terbiasa dengan itu.Tak terasa air mataku jatuh membasahi pipiku. aku hanya diam memandang kedepan. dan membiarkan air mata ini mengalir membanjiri pipiku.
Zayn POV.
aku ingin menemui Clary, aku hanya ingin bersamanya saat ini, sebut aku aneh tapi apa boleh buat? aku merindukan nya. rasanya aku belum puas bertemu dengannya.aku langsung menuju tempat clary setiap harinya. tapi tunggu dulu, mengapa ia menangis?
apa yang harus ku lakukan? apa yang terjadi padanya? mengapa aku sangat mengkhawatirkannya? entahlah begitu banyak pertanyaan..
Sebaiknya aku kesana saja, dan mencoba menhiburnya."Clary?" Ucapku lembut menatapnya.
Clary mendongak padaku, dan langsung memelukku erat. awalnya aku hanya diam lalu kemudian aku membalas pelukannya itu. Oh, God .. Apa yang terjadi padanya..
Setelah beberapa lama, clary melepas pelukanku lalu kemudian ia menatap lurus kedepan."Kau kenapa?" Ucapku padanya, sambil mengelus-elus palanya. sebut aku pencari kesempatan, tetapi aku tidak bisa menahannya lagi. Aku ingin sekali ia menjadi milikku.
"Aku merindukannya zayn" ucap clary pelan.
aku terdiam. Apakah ia sudah mempunyai pacar? Entahlah, aku tidak berharap ia merindukan pacarnya.
"merindukan siapa?"
Lalu kemudian ia kembali menangis, Oh YaTuhan.. Aku tidak bisa melihatnya nangis, aku segera memeluknya dan menenangkan nya.
kemudian ia menghapus air matanya dan berkata "ibuku.."Ah, Syukurlah.. untuk saja ia merindukan ibunya, bukan pacarnya.. entah tapi rasanya aku lega mengetahui ini..
"sudahlah princess, jangan seperti ini terus, aku yakin ibumu juga merindukanmu pastinya.. Memangnya ibumu tinggal berpisah denganmu?" Ucapku menanyakannya.
Clary menatapku, lalu kemudian menatap langit dan menunjuknya : "ya, ia tinggal disana" ucapnya sambil tersenyum.God.. apa aku tidak salah dengar?
"Maafkan aku clary, aku tidak tahu jika ibu mu sudah tiada" ucapku menunduk.
Clary menangkup pipiku dan tersenyum "it's ok zayn""Ah, bagaimana jika sepulang sekolah ini aku akan mengantarmu kemakam ibumu? kau sangat merindukannya bukan?"
Lalu kemudian Clary tidak lagi tersenyum dan kembali meneteskan air mata.
apakah aku salah berbicara lagi? kumohon bunuh aku sekarang juga.
"What's wrong?" Tanyaku lembut padanya.
ia menghapus air matanya, kemudian kembali tersenyum "nothing, aku pergi dulu ya zayn, aku ada kelas abis ini" ucapnya segera berlari dariku.Ehm, sebenarnya apa yang terjadi. aku akan mencari tahu tentang Clary. mungkin aku akan bertanya pada Harry.
kenapa Harry? Karna harry adalah fans berat Clary, ia pasi tahu segala hal tentang Clary.