Clary POV
Ini sudah tengah malam, pasti yang lainnya juga sedah tertidur. Aku segera mengganti pakaian ku dan menuju ruang bawah.
Ketika aku menuruni anak tangga, lampu ruang tengah mati. Ya, mungkin mereka sudah tertidur. ketika aku ingin membuka pintu keluar tiba-tiba saja lampu menyala kembali.
"Kau ingin kemana?" Ucap liam.
"Aku ada urusan sebentar" ucapku datar.
" tapi ini sudah malam baby" ucap zayn.baby? apa zayn masih peduli padaku. menyebalkan sekali dia.
"bukan urusan mu zayn" ucapku kemudian melangkahkan kaki ku keluar dari rumah ini.
Here am. Ya, aku memetuskan untuk pergi ke club. mungkin bila minum sedikit aku akan lebih tenang.
"Satu gelas lagi please" ucapku pada salah seorang bartender.
"tetapi anda sudah memesan minuman banyak sekali" ucap bartender itu
"Jangan membantahku, cepat kau buatkan saja"Aku hendak meminum minuman ku ini, namun seseorang menahannya.
"Cukup clary" ucap zayn.
Huh, mau apa dia disini.
"Kau tidak ada hak untuk melarangku" ucapku mengambil minuman itu kembali.
"Kau masih menjadi milikku kau tahu?" Ucap zayn membentakku. ya membentakku."Apakah ya? Aku saja tidak tahu kalau akau masih memilikimu atau tidak" ucapku.
"Tentu saja masih" ucapnya, kemudian memelukku, namun dengan cepat aku melepas pelukannya."Maafkan aku zayn, aku ingin sendiri sekarang" ucapku datar pada zayn.
Zayn pun hanya menatap ku diam dan pergi. sudah kubilang bukan? iya tak peduli lagi denganku.
sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi denganya, dan ingin putus dengannya, tetapi aku ingat bahwa aku pernah berkata padanya bahwa aku tidak akan memutuskan hubungan ini keculi jika ia yang menyuruhku.
Aku meneguk minuman ku, entahlah. Rasanya aku tidak ingin hidup lagi didunia ini.
"Hey hentikan" ucap seorang pria berambut brunette disebelahku.
Aku mendongak dan melihat pria itu, dan ternyata ia adalah justin bieber.
Tunggu? Justin? Oh,God.."Hentikan apa maksudmu?" Ucapku datar padanya.
"Berhentilah minum, untuk ukuran seorang wanita kau terlalu banyak minum kali ini. apa kau banyak fikiran clary?" Ucap justin padaku.
"bukan urusanmu, dan aku tidak mengetahui kalau kau ternyata mengenali diriku" ucapku padanya.
"tentu saja aku mengenalimu, kau pacar zayn malik 1D bukan? dan kau juga seorang artis" ucap justin menatapku yang hendak minum lagi.
Lalu kemudian justin menahan tanganku dan membantu ku berjalan. "Aku akan mengantar mu pulang, dan kau tidak boleh menolak"
"Kenapa kau seperti ini zayn? Kau tau betul jika aku menyayangimu, kenapa kau tidak mempedulikan aku? kenapa kau lebih memilih perrie dibandingkan aku? kenapa zayn kenapa?" ujarku pada justin.
sepertinya aku mabuk berat saat ini.Justin hanya diam menatapku lalu kemudian menggendongku dengan gaya bridal bieber yang ia miliki.
Justin POV
Oh jadi ini sebabnya Clary banyak minum. kenapa zayn tega melakukan itu pada Clary, entahlah. aku tidak ingin ikut campur urusannya. dan sekarang aku akan mengantar nya pulang.
Tapi tunggu dulu, aku kan tidak tahu dimana rumahnya. Clary pun dalam keadaan mabuk berat. bagaimana aku bisa bertanya dengannya.
ponsel clary pun mati.
Baiklah tidak ada pilihan lain, aku akan membawanya pulang kerumahku. Dan besok pagi-pagi aku akan mengantarnya kembali kerumahnya.