Clary POV
Aku kembali memasuki kamarku, pintu hanya kututup setengah saja. aku lalu membuka laptop ku. seperti biasa, melihat-lihat tranding topic serta membalas mention-mention dari fans-fans ku di twitter..
Aku membuka tranding topic terlebih dahulu, melihat berita apa yang menjadi perbincangan hangat saat ini.
Holy shit.
#WeWantZalaryNotJulary.
#ShipJularynotZalary
#Zalary!
#Julary!What the..
Ketika aku membuka hastag #Julary, aku melihat fotoku dan justin saat di disneyland tadi..
Difoto ini justin menggendongku dan aku tampak tertawa lepas, terlihat sebagai couple bukan? ya, hanya terlihat. namun bukan sebenarnya.
Aku pun meng-scroll mention-mention fans ku, aku sudah terbiasa mendapat comen pedas dari mereka, namun hanya satu yang menarik perhatianku dari semua ini.
@Zerrie : Hey jalang! setelah kau membuang zayn, kini kau dengan Justin huh? betapa beruntungnya dirimu. untunglah zayn bersama perrie sekarang, jadi dia tidak perlu mengurusi jalang seperti kau lagi! Aku hanya kasihan pada justin. kau pasti akan membuang justin juga sama seperti zayn. such a bitch! @ClaryAPalvin
Tak terasa aku meneteskan air mata lagi. aku sangat lemah belakangan ini, entahlah. aku sangat mudah rapuh.
Ia bilang aku membuang zayn huh? nyatanya aku yang dibuangnya, dan soal justin aku hanya berteman dengannya.
mengapa mereka sering berkata sesuka hati mereka tanpa memikirkan hati ku? tentu sakit bila diperlakukan seperti ini.
Lalu kemudian satu mention masuk dari twitter ku, setelah aku meng-klik nya ternyata itu dari Justin.
@JustinBieber : don't let people make you feel down, stay strong sunshine! @ClaryAPalvin.
Retweet : 125 k. Favorite : 678 k.
Aku hanya tersenyum membaca mention justin, kemudian aku meretweet nya dan membalas mention nya.
@ClaryAPalvin : thankyou justin! @justinbieber.
Sent tweet.
Aku pun menutup macbook ku, dan memandang keluar jendela, menikmati indahnya pada waktu malam hari.
Lalu kemudian seseorang mengetuk pintuku.
"Clary, are u there?" Ucap seseorang dengan suara beratnya. apa itu harry?
"Comin" ucapku padanya.
Dan ternyata dugaan ku benar, Harry memasuk-ki kamarku dan duduk ditepi tempat tidurku, aku pun berjalan kearahnya lalu duduk menghadapnya.
"So, ada apa curly?" Ucapku to the point padanya.
"Uhm, aku ingin membicarakan soal hubungan kau dan zayn" ucap nya Sesambil menggaruk kepalanya, yang tak terlihat gatal? mungkin.
"Go ahead" ujarku singkat padanya.
"Jadi, apa kau masih mencintainya?" Ucap Harry mentatap mataku, tepat di ujung mataku. membuat ku sedikit bergetar akibat ulah bocah keriting ini.
"Siapa yang kau maksud? Zayn? kalau soal zayn tentu saja aku masih mencintainya, namun aku sedang belajar berusaha melupakannya" ucapku dingin.
Harry tampak diam lalu mengganguk tanda mengerti, lalu kemudian ia menatapku begitu dalam, entah. aku tidak mengerti arti semua ini.
"zayn sangat mencintaimu kau tahu? Ia sangat menyesal clary, apakah kau tidak bisa membukakan hatimu lagi padanya? kumohon berilah kesempatan lagi padanya" ucap harry setengah memohon padaku.