Clary POV
Aku terbangun dari tidurku, ku lirik jam wakerku, menunjukan pukul 10:00 a.m
aku hendak bangkit mengingat hari ini akan pergi kuliah."Hell, aku lupa aku sudah sarjana" gumamku lalu kemudian hendak menarik selimut ku lagi.
Ketika aku ingin menutup mataku kembali, ponselku berdering. tertera nama managerku disana.
"Ya?" aku mengangkat telfon itu dengan suara yang serak, aku baru bangun tidur anyway.
"clary, jam 12 nanti kau akan ada pemotretan di majalah vs dan setelah itu ada meet and great" ujarnya, aku pun tersenyum lebar mendengarnya. senang sekali rasanya kembali menjadi artis selama vakum untuk beberapa bulan..
"baiklah, i'll see ya there" jawabku lalu kemudian menutup ponselku. segera aku bamgkit berdiri lalu melakukan ritual pagiku.
***
Setelah sudah siap aku pun turun kebawah untuk sarapan sebentar dan menyapa cara."Cara!" Teriakku saat turun tangga, but kenapa sepi sekali? apa dia masih tertidur? entahlah, aku harus cek kekamarnya.
"Cara.." ujarku pelan ketika membuka pintu kamarnya, dan ternyata benar saja dia masih tertidur.
Aku pun menutup kembali pintu kamarnya, tak ingin menganggunya, mungkin dia lelah.
Setelah mengambil beberapa roti dikulkas, aku pun segera mengambil secarik kertas dan menulis pesan untuk cara.
To : Masist.
Hey putri tidur, aku hari ini ada pemotretan dan meet and greet, aku pulang malam nanti. jaga dirimu baik-baik sist, i love ya!
-CP.
Sesudah menulis pesan singkat untuk cara, aku pun segera mengambil kunci motorku dan melaju ke management vs, ya. aku hari ini menggunakan motorku, sudah lama aku tidak menggunakannya.
***
"Clary! Long time no see" ujar penata rias ku, aku pun tersenyum lalu kemudian memeluknya."I miss you lyra" ujarku, dia pun tersenyum lalu menepuk-nepukan punggungku.
"me too clary" jawabnya, aku pun segera menduduki kursi yg sudah tersedia dan lyra segera mengambil beberapa alat make up untuk merias wajahku.
"So, clary. bagaimana hubunganmu dengan Justin?" ujar lyra menanyakanku, aku pun tersenyum padanya.
"We're good" balasku padanya, kulihat lyra tersenyum mendengar jawabanku.
"kudengar justin sangat mencintaimu ya? kau beruntung memiliki nya clary, but.. ada seseorang yang ingin merebutnya darimu" kata lyra yang membuat jantungku berhenti mendadak seketika, jujur saja aku sangat shock mendengar ini.
"apa maksudmu? siapa yang akan merebutnya dariku?" aku melemparnya berbagai pertanyaan, jujur saja aku takut justin akan berpaling dariku sama seperti zayn yang saat itu berpaling pada perrie..
"entahlah, aku tak terlalu mengetahuinya. aku harap hubunganmu baik-baik saja" jawab lyra, aku menyeritkan dahi tanda tak mengerti.
"lalu? kenapa kau bisa mengatakan ini padaku begitu saja?" tanyaku lagi, kulihat lyra hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaanku.
"tidakah ada yang mengganggumu didalam hubunganmu dan justin? i mean, apakah ada hal yang menganggumu saat bersama dengan justin?" ucapnya, aku pun berfikir sebentar. ya, aku belakangan ini dikirimkan beberapa kotak yang dalamnya mengerikan.
"kurasa iya, aku menemukan beberapa kotak misterius yg ditaruh didepan rumahku, dan terdapat sesuatu yang mengerikan didalamnya, lalu aku pernah menerima note yang bertuliskan "Stay away from him" ceritaku padanya, kulihat lyra terdiam lalu kemudian menaruh blash on dipipiku.