Chapter 3 : Eve Antoinete Ichwan

13.6K 89 3
                                    

Masih di ruangan yang sama.

"Kak Yuri! Cepetan ih! Unit song kita kan mau dimulai!"

Suara gadis dari balik pintu terdengar  memanggil Yuriva yang masih berada tepat di depan pintu kamar mandi.

"Aduh si Eve teh, iya iya otewe ip.!"

Yuriva yang sadar akan tugasnya sebagai member bergegas meninggalkan ruangan dan kembali ke backstage. Ren dan Melody terselamatkan dengan kedatangan Eve, jika saja Eve tidak datang mungkin akan beda nasibnya.

"Pffuuuaahhh.... Haaahh haaahh." Melody yang mulai kehabisan nafas langsung melepaskan ciumannya dari bibir Ren.

Mereka berdua tampak basah kuyup akibat keringat yang terus menerus keluar, terutama Melody pakaian yang ia kenakan sangat berantakan hingga bh nya tercetak jelas.

"Gila.. Ini gila.. Hampir aja kita keciduk Yuriva, bisa mati gue." Ujar Ren

"Aku mau tanya." Timpal Melody.

"Apa?" Tanya Ren.

"Tadi kamu sempet khawatir sama aku, padahal jelas jelas yuri ada di depan pintu kamar mandi."

"Ya ya gue khawatir lah ngaco, kalo semisal kita keciduk, yang bahaya bukan cuma lo mel, tapi gue juga, Yuri bisa aja laporin kita ke management sama suami lo."

Melody hanya tersipu malu mendengar penuturan Ren barusan, ia tidak percaya kalau Ren sangat mengkhawatirkan dirinya. Melody pun membuka pintu kamar mandi untuk memastikan kondisi ruangan aman dari orang lain atau tidak, ia pun keluar setelah dirasa aman, Melody kembali menarik Ren buru buru.

"Ayo kita lanjutkan, memek ku udah basah banget.." Ujar Melody.

Melody menunduk melihat penis Ren yang mengacung tegak bak tugu monas, melihat daging siap santap itu membuat gairah seks Melody melejit naik.

“Harus banget di luar?” Tanya Ren sedikit khawatir.

“Udah kamu tenang aja, pintu udah aku kunci dan sekarang member udah pada perform dan seluruh staff ada di sekitaran panggung... Jadi aman...” Jawab Melody yang sudah kepalang sange

Mendengar penuturan Melody barusan Ren tanpa menunggu balasan lain dari Melody, segera menyingkap baju dan bra Melodu dan memainkan toket Melody yang putingnya sudah mengeras sedari tadi. Diremas serta dikenyot satu persatu dari susu kanan ke susu kiri. Harum parfum bercampur banjir keringat meresap ke tenggorokan Ren seraya ia mengenyot susu Melody.

“Mhmmmmhss... Ayo masukin... Aku juga dah basah banget dibawah...” Melody mengelus - elus kepala Ren yang sibuk menyusu seolah sedang mengasuh anaknya sendiri.

Kemudian tak mau kalah, Melody mengambil inisiatif untuk membuka celananya lalu mengarahkan kontol Ren yang besar dan keras ke mulut Memeknya yang tanpa bulu. Ren sontak mengejang merasakan hangat cairan memek Melody menyentuh ujung tombak keperkasaannya.

DUGGGG DAKK DUGG

Meja bergoyang secara berisik saat Ren mengangkat paha Melody dan memasukan kontol ke lawan memek lawan mainnya. Kini posisi Ren berdiri dengan memangku Melody, dan kembali menggenjot memeknya.

“Ohhh... Fuck... Memekmu enak bangett....” Ren menggenjot penuh nafsu, menjiwai memek istri muda yang ia sedang rasakan.

“Ahhhh... ahhh... ahhh.... nggghhh fuck me baby... Yes aahhhh fuck me herder baby” Melody mengerang dan menggelinjang, jujur dari lubuk hatinya ia belum pernah merasakan kontol sebesar milik Ren selama hidupnya.

“Yess... Arrghhh... Melody... I love you...” Ren menggenjot Melody lebih cepat sambil mencumbu lehernya yang basah dengan keringat.

“Nggghhhh Ahhhhh.... I love you too, Ren...”

Melody kembali mencium Ren penuh nafsu, libido kedua insan ini meninggi dan terus meninggi, tak memperdulikan apakah ada orang atau tidak di luar sana. Satu yang mereka pikirkan hanyalah ngewe untuk saat ini.

Ren merasakan nafsunya menuju puncak, ia merasa akan keluar dalam beberapa saat lagi.

“Melody... Aku mau keluar...” Ujar Ren dengan terengah – engah.

"Ngggghh.... Keluarin... Keluarin di dalam sayanggggh... Keluarin bareng barengghhh...” Balas Melody yang sama – sama sudah tak kuasa menahan orgasmenya.

“Hah lo yakin? Lo bisa hamil...” Tanya Ren setengah ragu.

“Udaahhh keluarin ajaah di dalem... Biarin gue ngerasain peju lu di rahim gue!” bentak Melody mendengar keraguan Ren.

Ritme permainan Ren melambat, ia sempat ragu untuk mengabulkan permintaan Melody, mengingat bahwa Melody sudah bersuami, juga dirinya yang sudah mempunyai pacar yang mana adalah anak asuh nya Melody sendiri.

Merasakan mengendurnya ritme Ren, Melody mengalungkan kedua lengannya ke kepala belakang Ren, kini wajah mereka bertatapan sangat dekat.

“Kenapa, Renaldi? Takut ya?”

! ! ! ! ! ! ! ! ! !

Dalam sekejap, ucapan Melody menjadi pelatuk di kepala Ren untuk segera menghabisinya. Raut wajah Ren berubah menjadi raut wajah yang ia tunjukkan pada Melati beberapa waktu lalu, wajah seorang predator buas.

Ren secara mendadak menggenjot jauh lebih cepat dan lebih kuat dari sebelum – sebelumnya bak mendapat kekuatan dari kalimat menantang yang di ucapkan Melody.

“E-eh??” Melody sangat terkejut mendapati Ren mendadak bersemangat, jauh lebih buas dari sebelumnya.

“Aaaaarrrrrghhhhhhhh!!!” Ren kesetanan menghajar memek Melody dengan kontolnya seperti orang kesurupan.

“Aaaaannghhh~ Anjjing ! Ren!Ren!” Orgasme Melody memuncak, ia mendekap Ren dan mencakar punggung perkasanya.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Yoo guys gimana kabarnya nih? Semoga selalu sehat ya, sorry kalo update nya lama biasa ada kerjaan yang harus di selesaikan, oke chapter 3 udah update, yang mau request silahkan DM, komen ya di tunggu untuk request nya.

See you next chapter... Ciao.

Reiga Infinty WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang