Chapter 4 : Azizi Asadel dan Aninditha

11.4K 71 12
                                    

Kita istirahat sejenak dari petualangan liar Ren, dan kita sekarang kita pindah tempat menuju sebuah tempat penuh lumpur di belakang gudang, samping pepohonan.

“Ngggaaaaaahhh... Ahh ah ahh ahh”

Erangan seorang gadis dengan suara parau yang hampir pudar.

“Heheheh..houhou..hehe... Masih... Belum....”

Kali ini terdengar sebuah suara manusia mirip dengan Gorilla

Tempat itu adalah belakang gudang sar**ah dimana jarang sekali orang berlalu lalang... Bukan jarang, namun tak pernah ada yang melewati tempat tersebut.

Siluet pria tinggi dengan badan sangat gendut tampak baru saja menyetubuhi seososok gadis yang menungging lemas di tanah kotor samping pepohonan belakang gudang. Sesekali pria gendut itu terlihat tertawa sesenggukkan seperti seekor Gorilla.

Disamping wajah ahegao si gadis terdapat ponsel yang sedari tadi mati dan menyala menunjukkan masuknya pesan – pesan yang tak sempat di balas.

Pesan – pesan tersebut diantaranya bertuliskan:

"Hello Zee? Kamu dimana? Gak ada kabarnya."

"Wooyyyy Azizi Asadel anaknya om Fadhli, lo dimana sih? Jadi ke rumah gue ga?"

"Kak Ajijiiii huhuhu kakak kemana? Aku hubungin gak ada respon, aku khawatir kak."

"Eh Zee... Lo jangan lewatin belakang gudang deket ***** ya, kata orang orang, si pemerkosa member/ex member suka ada disana.. Hiiiihhhh atut.."

GRAKKKKK

Pria gendut tinggi itu berjalan tidak sengaja menginjak HP milik gadis yang diidentifikasi adalah Zee hingga rusak berkeping - keping, kemudian ia pergi dengan sabuk yang tidak diikat meninggalkan Zee menungging di tanah berlumpur belakang gedung. Mungkin ia berpikir seseorang akan menjemput si gadis.

Tidak salah lagi, Zee baru saja di perkosa.

Dan kini sang pemerkosa meninggalkannya dengan wajah ahegao sendirian.

“Houhou -houhou... hehehe...” Si gendut terkekeh, “Masih belum cukup kuat untuk ku jadikan kandidat Reiga Infinity... Aku Harus cari lagi...”

Cara ia berbicara seolah menjelaskan bahwa dirinya setengah tidak waras.

Si gendut kemudian mengeluarkan secarik kertas dengan nama – nama member yang tertera, beberapa diantaranya tampak sudah dicoret. Kemudian ia mencoret nama ‘Zee’ dari daftar target perkosaannya.

Memang akhir – akhir ini  member/Ex member sering kali membincangkan gossip tentang seseorang yang berusaha untuk memperkosa semua member/ex member. Tidak ada satupun member yang mengaku pernah diperkosa, namun siapa pula yang akan mengaku dengan bangga bahwa dirinya di perkosa? Hanya orang dengan fetish demikian mungkin.

Tapi isu tersebut tampak nyata, sebab beberapa hari ini beberapa member/ex – member tampak berperilaku aneh dan kadang – kadang hilang tidak ada kabar, membuat isu sang ‘Pemerkosa member/Ex Member’ ini menjadi momok menakutkan di chat group para member/ex member lintas generasi.

Tentu saja, dilihat dari apa yang telah ia lakukan pada Zee maka sang pemerkosa itu adalah pria Gorilla gendut satu ini.

“Selanjutnya... yang ini... Aku berharap banyak padamu....”

Si gendut menunjuk satu nama lain di kertas target perkosaan yang ia genggam

“Hmmmmnggghh...”

Ia mengerang kegirangan membayangkan wajah dari target selanjutnya.

Kabar buruk menantimu, Aninditha Rahma Cahyadi..

---​

Jalan tol lingkar luar, menuju BSD.

“Sayaang, gimana film nya seru gak?” Ucap seorang pria yang mengemudi dan merangkul gadis yang ada di kursi penumpang mobilnya.

“Seru banget ih yang! Tadi aku suka pas adegan ciumannya, romantis banget yah bisa ciuman kaya gitu di paris” Balas si perempuan.

Cewek itu adalah Aninditha Rahma Cahyadi yang baru saja menonton film romantis bersama pacarnya dan kini sedang dalam perjalanan pulang.

“Sayang, aku pingin dehhh bisa romantis – romantisan gitu sama kamu di luar negeri kaya di film itu” Ucap Anin pada pacarnya.

“Hehehehehe...” Tanpa menjawab, pacarnya hanya terkekeh dengan senyum lebar membuat Anin penasaran.

“Iiiiihhh sayaang kok cuma ketawa doang? Kamu ya ke paris sama aku? Pleaseee.” Tanya Angel yang membusungkan dadanya ke bahu pacarnya dengan manja.

Sang pacar segera mengelus lengan Anin yang lembut, ia tersenyum seraya membelokkan mobil yang ia kemudikan ke arah rest area.

Rest area tersebut tampak sangat sepi, mungkin karena sudah malam dan memang tidak banyak pengemudi yang ke BSD diatas pukul 10 malam.

Mobil pun berhenti di parkiran.

“Loh kok malah berhenti di rest area sih yang?” Tanya Anin penasaran.

Sang pacar kemudian menyalakan lampu, ia menatap dalam – dalam mata kekasihnya Anin.

“Sayang... Aku tau kamu masih muda, tapi aku serius udah merasa sangat nyaman sama kamu. Orang bilang, gak baik jika kebaikan ditunda – tunda...” Ucap si pacar.

Anin menyimak dengan jantung berdegup kencang, ia paham situasi ini akan mengarah kemana.

“Anin sayang... Maukah kamu menikah dengan ku? Aku akan bertanggung jawab hidup dan matimu. Karena kurasa kita udah cocok, akan lebih baik jika hubungan ini kita kunci secara sah di pelaminan.”

Secara mengejutkan si pacar mengeluarkan box berisi cicin emas yang berkilauan ke hadapan Anin, ia baru saja melamar sang kekasih yang masih muda itu.

Tak hanya itu, ia juga mengeluarkan beberapa carik kertas.

“Nih, aku udah beli tiket pesawat dan hotel di Paris, aku tau kamu pengen banget ke Paris,kita akan segera bulan madu disana. Hanya jika kamu menerimaku sebagai suamimu.” Si pacar tersenyum lembut, meluluh lantahkan hati Anin.

“S-sayaanggg.... Iyah... Iyah sayang!!!”

Anin tak kuasa meneteskan air mata, ia mengangguk kegirangan dan segera memeluk kekasihnya tercinta. Anin memang dalam lubuk hatinya ingin segera dinikahi oleh pria yang sudah ia pacari selama 5 tahun ini, bahkan mereka sudah mejalin hubungan semenjak Anin debut di idol grup tersebut bahkan hingga sekarang, meski pun mereka harus berpacaran di belakang fans Anin.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Yo guys balik lagi nih, chapter masih terus berlanjut nih yang mau request karakter monggo dm atau komen yo.

See you next chapter... Ciao

Reiga Infinty WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang